Kasus Aktif COVID-19 Naik, Doni Monardo: Hari-hari ke Depan Kita Makin Kerja Keras

Kasus aktif COVID-19 naik, Doni Monardo sampaikan hari-hari ke depan membuat kita makin bekerja keras.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Mei 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2021, 06:00 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo memberi keterangan pers usai Rapat Terbatas Penanganan Pandemi COVID-19, Senin (24/5/2021) di Istana Kepresidenan Jakarta. (Humas Sekretariat Kabinet/Rahmat)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus aktif COVID-19 naik, Ketua Satuan Tugas Penanganan Doni Monardo menyampaikan, hari-hari ke depan akan membuat kita makin bekerja keras. Data Satgas COVID-19 per 23 Mei 2021, kasus aktif COVID-19 meningkat 5,27 persen.

"Untuk kasus aktif COVID-19 kita pada 19 Mei 2021, yaitu 5,01 persen. Kemarin (23/5/2021), kasus aktif telah meningkat sebanyak 5,27 persen. Artinya, ada kenaikan 0,22 persen," ujar Doni usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 24 Mei 2021.

Adanya kasus aktif yang meningkat, angka kesembuhan COVID-19 pun mengalami penurunan. Pada 18 Mei 2021, angka kesembuhan 92,20 persen, turun menjadi 91,99 persen per 23 Mei 2021. Selain itu, angka kematian ikut meningkat.

"Adapun angka kematian, kita tarik ke belakang. Kita pernah berada pada posisi yang cukup rendah, yaitu pada tanggal 1 April 2021 sebanyak 2,70 persen, namun kenaikan pada tanggal 19 Mei menjadi 2,78 persen," lanjut Doni Monardo.

"Ada kenaikan 0,08 persen. Sementara itu, angka kematian COVID-19 global ada kecenderungan terjadi penurunan."

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Dalam Waktu 4 Hari, Kenaikan Kasus Aktif COVID-19 Cukup Tinggi

Pasca Mudik Penghuni Apartemen Ikuti Swab Antigen Gratis
Petugas medis melakukan tes swab antigen di Tower Alamanda Apartemen GNR, Jakarta, Kamis (20/5/2021). Swab antigen untuk penghuni apartemen ditujukan untuk mereka yang telah kembali dari mudik sesuai dengan arahan pemerintah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Menilik data kasus aktif dan kematian COVID-19 naik dan kesembuhan menurun, Doni Monardo menekankan, butuh kerja keras menghadapi situasi tersebut. Apalagi kenaikan kasus aktif tidak hanya secara nasional, melainkan per provinsi.

"Hari-hari ke depan adalah hari-hari yang mungkin akan membuat kita semakin bekerja keras. Kenapa demikian? Kita lihat telah terjadi kenaikan kasus aktif secara nasional, termasuk per provinsi," terangnya saat Rapat Koordinasi Satgas Nasional, Minggu (23/5/2021).

"Kalau kita perhatikan pada tanggal 18 Mei yang lalu, kasus aktif kita berada pada angka 87.514 kasus. Hari ini (23/5/2021), kasus aktif mencapai 91.240 kasus. Jadi, hanya dalam waktu 4 hari kenaikan kasus aktif relatif cukup tinggi.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 Dewi Nur Aisyah memaparkan, data hingga 22 Mei 2021, ada 10 provinsi yang mengalami tren kenaikan jumlah kasus aktif COVID-19, antara lain, Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan Nusa Tenggara Barat.

Kemudian Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara. Adapun 24 provinsi lain mengalami penurunan kasus aktif COVID-19. Tren kenaikan atau penurunan kasus aktif COVID-19 ini menggunakan perhitungan simple 7 days moving average.

Strategi Paling Mudah adalah Pencegahan

Potret Penerapan Protokol Kesehatan di Masa Uji Coba Sekolah Tatap Muka
Murid sedang mencuci tangan saat tiba di sekolah SMKN 51, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Para murid diwajibakan membawa makanan sendiri dan mengikuti syarat & panduan sekolah tatap muka seperti membuka pintu dan jendela.(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Di Istana Kepresidenan Jakarta, Doni Monardo juga mengatakan, strategi paling murah menekan kasus aktif dan kematian COVID-19 adalah dengan pencegahan. Masyarakat diminta mematuhi protokol kesehatan.

"Strategi paling murah adalah pencegahan. Kalau kasus COVID-19 sudah banyak, bisa jadi tidak terkontrol. Yang lebih berbahaya bisa jadi pasien tidak terselamatkan," katanya.

"Ini adalah seluruh perjuangan kita bekerja keras bersama untuk menekan kasus aktif harian. Mudah-mudahan kekhawatiran kita adanya peningkatan kasus pasca libur panjang tidak sampai terjadi begitu besar. Sekali lagi, kepatuhan protokol kesehatan menjadi modal utama."

Sebagaimana kata Presiden Joko Widodo (Jokowi), lanjut Doni, penting mengoptimalkan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. Terlebih lagi ada posko COVID-19 yang tersebar di berbagai daerah.

"Mari kita optimalkan strategi PPKM mikro dan posko diharapkan menjabarkan program Pemerintah, sosialisasi karantina mandiri bagi pelaku perjalanan. Termasuk kalau ada 5 rumah terdampak positif COVID-19, maka inisiatif untuk mikro lockdown skala RT," lanjut Doni, yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Infografis 3 Kelompok Harus Dilindungi Saat Jaga Jarak Cegah Covid-19

Infografis 3 Kelompok Harus Dilindungi Saat Jaga Jarak Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Kelompok Harus Dilindungi Saat Jaga Jarak Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya