Digital Tracing PeduliLindungi Perkuat Telusur Penyebaran COVID-19

Digital tracing lewat aplikasi PeduliLindungi memperkuat telusur penyebaran COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 30 Agu 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2021, 08:00 WIB
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Nyaris Tembus 1 Juta
Pekerja saat mengikuti tes usap (swab) antigen di Jakarta, Senin (25/1/2021). Data Satgas Covid-19 per Senin (25/1) mencatat kasus positif di Indonesia bertambah 9.994 orang sehingga total kasus positif menjadi 999.256 orang atau hampir menembus 1 juta kasus. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya pelacakan kontak (tracing) yang menjadi bagian dari 3T (testing, tracing, treatment) juga diperkuat melalui sistem digital. Digital tracing dilaksanakan melalui aplikasi PeduliLindungi dan Silacak untuk meningkatkan telusur yang dilakukan para pelacak (tracer) di daerah.

"Dengan mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan mengaktifkan data lokasi, secara berkala sistem dapat melakukan identifikasi lokasi serta memberikan informasi terkait dengan tingkat risiko lokasi dan zonasi penyebaran COVID-19," jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Minggu (29/8/2021).

Saat ini, sudah ada 660 laboratorium yang melaksanakan kegiatan pemeriksaan (testing) dan tracing di Indonesia. Data testing dan tracing yang sampai ke tingkat kabupaten/kota kini telah dibuka kepada publik untuk memberikan gambaran utuh serta transparan dalam upaya pengendalian pandemi.

Rincian data testing dapat diakses melalui Kementerian Kesehatan pada laman https://vaksin.kemkes.go.id/#/sckab. Diharapkan upaya pengendalian COVID-19 di level terkecil sekalipun dapat berjalan makin tepat sasaran.

Pemerintah mendorong provinsi, kabupaten, kota untuk terus meningkatkan 3T di wilayahnya masing-masing.

“3T tetap menjadi salah satu dari 3 pilar utama penanganan pandemi di Indonesia. Didukung semua pihak terkait serta partisipasi masyarakat, semoga penguatan 3T secara nasional dapat makin menekan angka penularan COVID-19,” harap Plate.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Target Testing dan Tracing 400.000 Tes per Hari

Tes Swab
Warga menjalani "swab test" di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Rabu (7/10/2020). Pemerintah menetapkan harga batas tes usap alias tes swab melalui PCR untuk mendeteksi Covid-19 agar mendorong masyarakat melakukan tes secara mandiri. (merdeka.com/Imam Buhori)

Pemerintah mengajak masyarakat untuk tetap melakukan testing dan tracing agar target 400.000 tes per hari tercapai.

Upaya Pemerintah dalam memasifkan 3T akan lebih optimal apabila masyarakat bersikap sukarela dan proaktif dalam menjalani swab test, pemeriksaan, pelacakan kontak erat, serta perawatan. (Selengkapnya: Pemerintah Kejar 400 Ribu Testing per Hari agar Penularan Virus Corona Terkendali)

“Dengan demikian, akan memudahkan penanganan, bisa ada kesadaran setiap individu pasien untuk mengemukakan kepada petugas jika dirinya positif. Juga kesadaran para kontak eratnya untuk melaporkan diri, sehingga target pelacakan setidaknya 15 kontak erat per kasus konfirmasi dapat terpenuhi,” tutur Johnny G. Plate.

Jika hasil pemeriksaan positif COVID-19, maka pasien perlu dirujuk ke fasyankes atau melakukan isolasi, tergantung berat tidaknya gejala. Dalam hal pelaksanaan isolasi, Pemerintah mengimbau pasien kasus positif COVID-19 mendatangi pusat isolasi supaya dapat dipantau oleh tenaga kesehatan dan tidak mengalami keterlambatan penanganan.


Infografis 4 Kriteria Kontak Erat Pasien Covid-19

Infografis 4 Kriteria Kontak Erat Pasien Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 4 Kriteria Kontak Erat Pasien Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya