Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian wanita, menstruasi mungkin pernah datang lebih awal dari jadwal yang seharusnya. Terlebih, kondisi ini bisa lho terjadi pada wanita manapun. Anda pun tak perlu panik, mengingat ada pemicu yang wajar dibaliknya.
"Memang biasanya wanita bisa lebih tenang ketika mengetahui jadwal menstruasinya teratur seperti biasa. Para wanita juga cenderung khawatir jika menstruasi datang lebih awal," ujar direktur program pengobatan seksual wanita di Stanford University Medical Center, dr Leah Millheiser dikutip Elite Daily pada Minggu 17 November 2021.
Advertisement
Baca Juga
Menstruasi yang datang tak tepat waktu juga biasanya berpotensi mengacaukan rencana yang telah dibuat. Mengingat beberapa wanita merasakan nyeri menstruasi setiap bulannya.
Advertisement
Siklus menstruasi biasanya rata-rata terjadi dalam 28 hari. Namun, jika menstruasi terjadi tidak sesuai rentang siklus, beberapa kondisi berikut dapat menjadi penyebabnya:
1. Bergantung pada ovulasi
"Siklus menstruasi normal memang setiap 21 hingga 45 hari, dengan rata-rata jaraknya 28 hari. Lamanya tanggal pada bulan-bulan tertentu juga tidak berpengaruh, yang berarti menstruasi pun tidak harus datang pada tanggal yang sama setiap bulannya," direktur layanan perinatal NYC Health and Hospital, dr. Kecia Gaither.
Waktu ovulasi jadi salah satu penyebab menstruasi datang lebih awal. Ovulasi sendiri terkadang datang seminggu lebih cepat, sehingga menstruasi juga bisa berpotensi muncul lebih awal, yakni dua minggu setelah ovulasi.
2. Bukan menstruasi
Leah menjelaskan bahwa wanita mungkin mengeluarkan bercak darah beberapa minggu setelah menstruasi. Wanita berpikir bahwa dirinya mengalami keputihan dengan warna coklat. Namun, sebenarnya itu adalah darah yang teroksidasi, sisa dari menstruasi sebelumnya.
Sumber lain menyebutkan bahwa bercak yang terjadi 1-2 hari setelah menstruasi, bisa dikatakan sisa dari menstruasi yang sebelumnya.
Menurut Healthdirect.gov.au, bercak darah atau spot atau flek yang terjadi beberapa minggu sesudah menstruasi, tidak berkaitan dengan siklus menstruasi sebelumnya. Kondisi ini bisa disebabkan karena terjadi perubahan pada hormon.
Biasanya pada hari ke-10 sampai ke-14 setelah menstruasi, terjadi penurunan level hormon estrogen. Kondisi ini cukup normal.
3. Menstruasi belum teratur
Jika Anda baru saja mengalami menstruasi, penting untuk mengingat bahwa perlu beberapa tahun untuk membuat siklus menstruasi berada pada periode yang teratur. Anda mungkin akan melewatkan menstruasi selama satu bulan, atau menstruasi mungkin datang sedikit lebih awal.
Diperlukan waktu enam tahun atau lebih setelah menstruasi untuk memiliki siklus yang teratur.
4. Penurunan atau kenaikan berat badan
"Menstruasi dan sistem reproduksi manusia dikendalikan oleh hipotalamus dan kelenjar pituitari, yang sangat dipengaruhi oleh nutrisi, metabolisme, dan ketersediaan energi," ujar kepala medis dan ahli endokrinologi reproduksi, dr. Joshua Klein.
Sehingga gangguan apapun yang ada dalam sistem ini dapat mempengaruhi menstruasi Anda.
5. Perubahan rutinitas
Setiap perubahan dari pola normal seseorang dapat menyebabkan perubahan kadar hormon, yang akhirnya dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Bekerja lebih banyak dari biasanya dan tidak memiliki waktu istirahat yang cukup juga bisa menjadi pemicunya.
Pada beberapa orang dan kondisi, siklus menstruasi yang tidak teratur memang tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Namun, apabila ini terjadi dalam rentang waktu yang cukup panjang disertai dengan keluhan lain, dianjurkan untuk segera memeriksakan kondisi keluhan ini kepada dokter.
Advertisement