Liputan6.com, Jakarta - Hormon merupakan satu zat kimia yang berfungsi mendukung kinerja beberapa sistem tubuh. Namun, perlu diketahui diet hormon dapat dilakukan untuk mengatur ulang hormon metabolisme gunda mendorong penurunan berat badan.
Baca Juga
Advertisement
Hormon mempunyai pengaruh besar pada siklus menstruasi yang terjadi setiap bulan. Pasalnya, hormon menstruasi dapat menyebabkan suasana hati yang naik turun hingga nafsu makan yang meningkat.
Dengan meningkatnya nafsu makan karena hormon menstruasi, hal itu akan menyebabkan kenaikan berat badan. Selain itu, saat kondisi hormon tidak stabil dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat dapat menyebabkan masalah lain, seperti muncul jerawat.
Merangkum dari Merdeka.com, Sabtu (27/11/21) mengenai diet hormon guna mendorong penurunan berat badan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apa Itu Diet Hormon?
Dr. Sarah Gottfried adalah pencipta program diet hormon mengatakan bahwa pengaturan makan ini bertujuan untuk mengatur hormon dalam mendorong penurunan berat badan. Ia mengklaim rencana diet hormon dengan penurunan berat badan hingga 7 kg dalam 21 hari.
Menjalankan diet hormon dengan cara menghindari makanan tertentu yang dianggap menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Misalnya dengan menghindari konsumsi daging, alkohol, biji-bijian dan susu. Rencana diet ini dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan hormon.
Advertisement
Makanan yang Dikonsumsi Saat Diet Hormon
Dalam menjalankan diet hormon, berikut beberapa jenis makanan yang dinilai aman dikonsumsi:
- Sayuran
- Telur ayam kampung organik
- Ayam atau unggas kampung
- Kacang-kacangan dan polong-polongan
- Alpukat
- Teh herbal
- Lemon
Makanan yang Dihindari Saat Diet Hormon
Dalam menjalankan diet hormon, berikut beberapa jenis makanan yang perlu dihindari dalam mengonsumsi sehari-hari:
- Daging Merah
- Alkohol
- Gula
- Pemanis buatan
- Kafein
- Biji-bijian
- Susu
Penulis: Alicia Salsabila
Advertisement