Tarian tiang atau sekarang dikenal dengan pole dance hingga kini masih diragukan oleh beberapa kalangan. Baru-baru ini di media Australia mempertanyakan argumen yang menyatakan pole dance itu seni atau olahraga.
Pole dance dipercaya sebagian orang sebagai pertunjukan yang menggabungkan teknik akrobatik dan tarian. Selain membuat tubuh lebih indah, pole dance juga dikompetisikan dalam olimpiade musim panas 2012.
Seperti dilansir Thefrisky, Minggu (27/1/2013), sebuah artikel di Harian Australia, 'Australia Sydney Morning Herald' menimbulkan argumen baru yang mempertanyakan pole dance sebagai seni atau olahraga.
Casula Powerhouse Art Center di New South Wales berpikir kalau galeri tersebut tidak akan menampilkan serangkaian foto penari wanita, Zahra Stardust pada pameran olahraga di pusat seni Liverpool.
Panitia seni menganggap kalau hasil fotografer dari Belinda Mason yang ketika itu ditugaskan oleh pusat seni Liverpool untuk mengambil foto beberapa atlet, seperti Melissa Combo, juara surfing wanita dan Stardust, penari pool dance.
Menurut Herald, kurator pusat seni, menjelaskan kalau mereka tidak menampilkan foto Stardust karena menampilkan foto dada Stardust.
"Kita dapat menghargai kalau niat foto itu adalah untuk menunjukkan kalau subjek tersebut diberdayakan namun kami yakin bahwa tidak semua orang akan membacanya dengan cara positif," katanya.
"Tentu saja sebagai pusat seni kita tidak ingin menyensor ekspresi artis tetapi masalah ini lebih kompleks apalagi kami telah menugaskan fotographer dalam pekerjaan," jelasnya.
Herald juga menambahkan kalau gambar ini sangat provokatif, dirinya dan tim kurator kurang mengerti tujuannya.
"Kami juga telah memikirkannya namun kami tidak bisa memasukkannya karena kami takut orang berpikir macam-macam," jelas Herald.
Herald juga menanyakan dua pertanyaan sekaligus, yang pertama adalah tentang adanya tiang menari untuk olahraga dan kedua, apakah foto tersebut harus dimasukkan dalam galeri.
" Yang terakhir, saya yakin itu tidak perlu dijelaskan, ini terlalu rumit karena kenyataannya foto Stardust yang tidak sesuai dengan galeri seni karena dadanya yang terlihat," katanya, seperti dikutip Dailylife.
"Dari sudut pandang kritikus seni, saya cenderung setuju dengan direktur Kiersten Fishburn ketika ia mengatakan kalau itu bukan salah satu gambar yang paling menarik,''jelasnya.
Pole dance memiliki sejarah yang dikaitkan dengan penari eksotis atau penari telanjang di era 80an dan 90an. Ketika itu, wanita yang melakukan tarian menggunakan media tiang ini melakukannya untuk mendapatkan uang dan mereka sering ada di klub-klub striptis.
Terlepas dari perasaan pribadi dari kurator seni, pole dance saat ini diakui karena tingkat kesulitan akrobatik yang digemari namun masih banyak juga yang beranggapan kalau pole dance bukan olahraga. (Fit/Igw)
Pole dance dipercaya sebagian orang sebagai pertunjukan yang menggabungkan teknik akrobatik dan tarian. Selain membuat tubuh lebih indah, pole dance juga dikompetisikan dalam olimpiade musim panas 2012.
Seperti dilansir Thefrisky, Minggu (27/1/2013), sebuah artikel di Harian Australia, 'Australia Sydney Morning Herald' menimbulkan argumen baru yang mempertanyakan pole dance sebagai seni atau olahraga.
Casula Powerhouse Art Center di New South Wales berpikir kalau galeri tersebut tidak akan menampilkan serangkaian foto penari wanita, Zahra Stardust pada pameran olahraga di pusat seni Liverpool.
Panitia seni menganggap kalau hasil fotografer dari Belinda Mason yang ketika itu ditugaskan oleh pusat seni Liverpool untuk mengambil foto beberapa atlet, seperti Melissa Combo, juara surfing wanita dan Stardust, penari pool dance.
Menurut Herald, kurator pusat seni, menjelaskan kalau mereka tidak menampilkan foto Stardust karena menampilkan foto dada Stardust.
"Kita dapat menghargai kalau niat foto itu adalah untuk menunjukkan kalau subjek tersebut diberdayakan namun kami yakin bahwa tidak semua orang akan membacanya dengan cara positif," katanya.
"Tentu saja sebagai pusat seni kita tidak ingin menyensor ekspresi artis tetapi masalah ini lebih kompleks apalagi kami telah menugaskan fotographer dalam pekerjaan," jelasnya.
Herald juga menambahkan kalau gambar ini sangat provokatif, dirinya dan tim kurator kurang mengerti tujuannya.
"Kami juga telah memikirkannya namun kami tidak bisa memasukkannya karena kami takut orang berpikir macam-macam," jelas Herald.
Herald juga menanyakan dua pertanyaan sekaligus, yang pertama adalah tentang adanya tiang menari untuk olahraga dan kedua, apakah foto tersebut harus dimasukkan dalam galeri.
" Yang terakhir, saya yakin itu tidak perlu dijelaskan, ini terlalu rumit karena kenyataannya foto Stardust yang tidak sesuai dengan galeri seni karena dadanya yang terlihat," katanya, seperti dikutip Dailylife.
"Dari sudut pandang kritikus seni, saya cenderung setuju dengan direktur Kiersten Fishburn ketika ia mengatakan kalau itu bukan salah satu gambar yang paling menarik,''jelasnya.
Pole dance memiliki sejarah yang dikaitkan dengan penari eksotis atau penari telanjang di era 80an dan 90an. Ketika itu, wanita yang melakukan tarian menggunakan media tiang ini melakukannya untuk mendapatkan uang dan mereka sering ada di klub-klub striptis.
Terlepas dari perasaan pribadi dari kurator seni, pole dance saat ini diakui karena tingkat kesulitan akrobatik yang digemari namun masih banyak juga yang beranggapan kalau pole dance bukan olahraga. (Fit/Igw)