Kasus COVID-19 Mingguan Global per 18-24 Juli 2022 Jumlahnya Serupa dengan Pekan Lalu

Kasus COVID-19 mingguan global pada 18 hingga 24 Juli 2022 jumlahnya serupa dengan yang dilaporkan minggu lalu.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 28 Jul 2022, 10:03 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2022, 10:03 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 mingguan global pada 18 hingga 24 Juli 2022 jumlahnya serupa dengan yang dilaporkan minggu lalu.

Ada lebih dari 6,6 juta kasus baru dan jumlah kematian mingguan baru pun serupa dengan jumlah yang dilaporkan selama minggu sebelumnya, yakni lebih dari 12.600 kematian.

Menurut Weekly Epidemiological Update on COVID-19 Edition 102 yang dirilis pada 27 Juli, di tingkat regional, jumlah kasus baru mingguan meningkat di Wilayah Pasifik Barat dengan penambahan 52 persen. Kemidian, di Wilayah Mediterania Timur bertambah 45 persen dan Wilayah Asia Tenggara bertambah 13 persen.

Sementara di Wilayah Afrika mengalami penurunan 44 persen, Wilayah Eropa 24 persen, dan Wilayah Amerika menurun 12 persen.

Jumlah kematian mingguan baru meningkat di Wilayah Mediterania Timur  dengan penambahan 88 persen, Wilayah Pasifik Barat bertambah 19 persen dan Wilayah Asia Tenggara bertambah 8 persen. Sedangkan di Wilayah Afrika menurun 47 persen dan Wilayah Eropa mengalami penurunan 6 persen.

Jumlah kematian mingguan baru di Wilayah Amerika mirip dengan angka yang dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Pada 24 Juli 2022, lebih dari 567 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 6,3 juta kematian telah dilaporkan secara global.

Tren saat ini dalam kasus dan kematian COVID-19 yang dilaporkan harus ditafsirkan dengan hati-hati oleh beberapa negara yang telah secara progresif mengubah strategi pengujian COVID-19.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Di Tingkat Negara

Australia Kembali Berlakukan Pembatasan Covid
Staf mengumpulkan sampel di klinik pengujian COVID-19 drive-thru di Pantai Bondi di Sydney, Sabtu (8/1/2022). Negara bagian terpadat di Australia itu memberlakukan kembali beberapa pembatasan dan menangguhkan operasi elektif ketika kasus COVID-19 melonjak ke rekor baru lainnya. (AP Photo/Mark Baker)

Pengubahan strategi pengujian COVID-19 yang progresif menyebabkan jumlah keseluruhan pengujian yang dilakukan lebih rendah. Akibatnya, lebih rendah pula jumlah kasus yang terdeteksi.

Selain itu, data terus diperbarui dengan mempertimbangkan perubahan reguler yang dibuat oleh negara-negara secara retrospektif.

Di tingkat negara, jumlah tertinggi kasus baru mingguan dilaporkan dari negara-negara berikut:

-Jepang melaporkan 969.068 kasus baru dengan penambahan 73 persen

-Amerika Serikat 860.097 kasus baru dengan pengurangan 3 persen

-Jerman 565.518 kasus baru artinya ada pengurangan 16 persen

-Italia 531.327 kasus baru dengan pengurangan 26 persen

-Prancis 508.620 kasus baru atau berkurang 27 persen.

Sedangkan, jumlah kematian mingguan baru tertinggi dilaporkan dari:

-Amerika Serikat 2.637 kematian baru dengan penambahan 3 persen dibanding minggu lalu

-Brasil 1.396 kematian baru atau ada pengurangan 20 persen

-Italia 952 kematian baru atau bertambah 21 persen

-Spanyol 810 kematian baru atau bertambah 33 persen

-Prancis 737 kasus kematian baru pekan ini berarti ada penambahan 34 persen dibanding pekan lalu.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Selanjutnya

FOTO: Antisipasi Gelombang Ketiga, PPKM Level 3 Bakal Diberlakukan di Seluruh Indonesia Saat Nataru
Pengendara melintas di depan mural protokol kesehatan COVID-19 di Jakarta, Minggu (21/11/2021). Untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19, pemerintah akan menerapkan kebijakan PPKM Level 3 untuk seluruh wilayah Indonesia selama masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Secara global, dari 21 Juni hingga 21 Juli 2022, 193.561 sekuens dikumpulkan dan diunggah ke Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data (GISAID).

Di antaranya, 175.679 urutan adalah varian Omicron yang menjadi perhatian (VOC), terhitung 90,1 persen dari urutan yang dilaporkan global dalam 30 hari terakhir. Selama periode yang sama, Delta VOC dan rekombinan diamati di 49 atau kurang dari 0,1 persen urutan. Sisanya 18.223 (9,9 persen) urutan sedang menunggu untuk dicek dan dianggap sebagai Omicron.

Perbandingan sekuens yang dikirimkan ke GISAID pada minggu epidemiologis ke-28 (10 hingga 16 Juli 2022) dan minggu ke-27 (3 hingga 9 Juli 2022) menunjukkan bahwa subvarian BA.4 dan BA.5 Omicron terus mendominasi secara global dengan prevalensi mingguan yang tetap stabil, dengan BA.4 terhitung 11,1 persen pada minggu ke-27 dan 11,2 persen pada minggu ke-28.

Sementara, BA.5 menyumbang 52,4 persen dan 52 persen pada minggu ke-27 dan minggu ke-28. Sebaliknya, pada periode yang sama, BA.2 dan BA.2.12.1 menunjukkan penurunan dari 3,6 persen menjadi 2,2 persen dan dari 6,4 persen menjadi 2,7 persen dalam dua minggu tersebut.


Di Wilayah Afrika

Melihat Warga Afrika Selatan Jalani Vaksinasi COVID-19
Warga menunggu untuk menjalani vaksinasi COVID-19 di Lawley, Afrika Selatan, Jumat (3/12/2021). Afrika Selatan telah mempercepat kampanye vaksinasinya seminggu setelah ditemukannya varian omicron dari virus corona. (AP Photo/Jerome Delay)

Tren saat ini yang menggambarkan sirkulasi Omicron harus ditafsirkan dengan pertimbangan keterbatasan sistem surveilans SARS-CoV-2, termasuk perbedaan dalam kapasitas pengurutan dan pengambilan sampel strategi antar negara. Serta, perubahan dalam strategi pengambilan sampel, pengurangan dalam pengujian dan urutan sedang dilakukan dan dibagikan dari negara-negara di seluruh dunia.

Khusus di Wilayah Afrika, data melaporkan lebih dari 10.000 kasus baru, penurunan 44 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Namun, tujuh (14 persen) negara di wilayah tersebut melaporkan peningkatan jumlah kasus baru sebesar 20 persen atau lebih.

Beberapa peningkatan proporsional terbesar terlihat di:

-Republik Demokratik Kongo dari 80 menjadi 245 dengan penambahan 206 persen

-Burundi dari 451 menjadi 1.023 kasus baru atau bertambah 127 persen

-Aljazair dari 178 menjadi 348 atau bertambah 96 persen.

Jumlah kasus baru tertinggi dilaporkan dari Afrika Selatan dengan 2.382 kasus baru atau 4,0 kasus baru per 100.000 populasi (berkurang 4 persen). Di Mauritius ada 1.321 kasus baru atau 103,9 kasus baru per 100.000 popilasi atau berkurang 69 persen. Di Burundi ada 1.023 kasus baru atau 8,6 kasus baru per 100.000 (bertambah 127 persen).

Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19
Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya