Jokowi Ingatkan Ancaman Penyakit Bersumber dari Hewan Bakal Terus Meningkat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa ancaman penyakit yang bersumber dari hewan ke manusia akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 02 Sep 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2022, 12:00 WIB
Presiden Jokowi ingatkan  bahwa ada bahaya penyakit zoonosis yang menghadang. Diprediksi kasus zoonosis akan naik di tahun-tahun mendatang. (Foto: Tangkapan Layar Youtube IPB TV)
Presiden Jokowi ingatkan bahwa ada bahaya penyakit zoonosis yang menghadang. Diprediksi kasus zoonosis akan naik di tahun-tahun mendatang. (Foto: Tangkapan Layar Youtube IPB TV)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa ancaman penyakit yang bersumber dari hewan ke manusia akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Maka dari itu perlu menyiapkan early warning zoonosis agar mengurangi ancaman pada manusia.

"Penyakit zoonosis diprediksi akan terus meningkat. Maka harus dipelajari ilmunya lalu kembangkan pengetahuan," kata Jokowi dalam Pembukaan Dies Natalis Ke-59 Institut Pertanian Bogor secara virtual pada Kamis, 1 September 2022.

Bila pengetahuan tentang penyakit bersumber dari hewan terus dipelajari dan dikembangkan, ketika dihadapkan penyakit tersebut maka Indonesia sudah siap.  Lalu, bisa dilakukan upaya yang tepat guna mengurangi ancaman yang membahayakan manusia.

"Selain itu, menekan risiko atas dampak yang diakibatkan," kata Jokowi.

Saat ini di dunia diperkirakan sekitar 60 persen penyakit menular dan 75 persen penyakit baru bersifat zoonosis seperti disampaikan Mantan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Profesor Tjandra Yoga Aditama.

Menurut Tjandra, penanganan utama dalam penangangan zoonosis harus lewat pendekatan One Health.

"Penanganan utama zoonosis adalah melalui pendekatan One Health yang saya usulkan istilah bahasa Indonesia sebagai 'Kesehatan, satu bersama', yaitu pendekatan kolaboratif dalam pelayanan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan yang dilaksanakan secara terpadu," kata Tjandra dalam pesan teks ke Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Penyakit Zoonosis

Vaksinasi Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan
Paramedis menyuntikkan vaksin anti rabies kepada seekor anjing di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Vaksin rabies yang diberikan secara gratis ini untuk menghindari dan mengantisipasi penyebaran penyakit rabies kepada hewan peliharaan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Zoonosis adalah penyakit infeksi yang ditularkan dari hewan, terutama vertebrata, ke manusia.

Tjandra menjelaskan, patogen yang ditularkan dapat dalam bentuk virus, bakteri atau parasit.

Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan domestik, pertanian atau hewan liar, dan juga melalui makanan atau air. Dekatnya hubungan manusia dan hewan merupakan salah satu faktor.

 


Bisa Ringan tapi Juga Sebabkan Kematian

Unggas mati diduga flu burung
Ilustrasi petugas sedang memeriksa unggas mati diduga flu burung. (Liputan6 TV)

Penyakit yang ditularkan bersumber dari hewan dapat saja berdampak ringan tapi dapat juga berat pada manusia. Bahkan bisa juga menimbulkan kematian.

Tjandra mengutarakan ada beberapa contoh penyakit zoonosis yang menimbulkan kematian di Tanah Air. Tiga diantaranya adalah COVID-19, Flu Burung, Antraks.

Lalu, ada juga Rabies yang di tahun 2022 ini sudah menimbulkan lebih dari 10 kematian di Bali.

Jika melihat data global, setiap tahun zoonosis menyebabkan ada 2,5 miliar kejadian penyakit. Lalu, ada 2,7 juta kematian per tahun di dunia akibat penyakit zoonosis.

Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19
Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya