Liputan6.com, Jakarta Data harian sebaran COVID-19 per 27 September 2022 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan kasus positif sebanyak 1.976. Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.425.849 terhitung sejak Maret 2020.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.070 sehingga akumulasinya menjadi 6.248.619.
Baca Juga
Sayangnya, kasus meninggal juga masih menunjukkan penambahan yang cukup tinggi. Hari ini, penambahannya sebanyak 21 sehingga akumulasinya menjadi 158.057.
Advertisement
Tak seperti kasus positif baru, sembuh, dan meninggal, kasus aktif hari ini mengalami penurunan. Penurunannya sebanyak 115 sehingga totalnya menjadi 19.173.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 79.880 dan suspek sebanyak 4.718.
5 Provinsi Penyumbang Kasus Baru Terbanyak
Laporan dalam bentuk tabel turut merinci lima provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah.
- DKI Jakarta hari ini melaporkan 740 kasus positif baru dan 657 pasien sembuh. Menjadikannya provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak di Indonesia.
- Jawa Barat menyusul di angka 353 dengan kasus sembuh sebanyak 471.
- Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 248 kasus positif baru dan 257 orang telah sembuh dari COVID-19.
- Banten melaporkan 158 kasus baru dan 151 orang telah sembuh.
- Jawa Tengah 117 kasus baru dan 112 orang sembuh dari COVID-19.
Provinsi lain menunjukkan penambahan kasus di angka satuan hingga puluhan. Ada satu provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali yakni Gorontalo.
Sedangkan, provinsi dengan satu kasus baru dilaporkan dari Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
Capaian Vaksinasi Hari Ini
Data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 juga menunjukkan penambahan capaian vaksinasi hari ini. Penambahan terjadi pada vaksinasi primer dosis pertama dan kedua, serta pada booster pertama dan kedua.
Rincian penambahan capaian vaksinasi hari ini adalah:
- Vaksinasi dosis pertama hari ini bertambah 20.549 sehingga akumulasinya menjadi 204.511.652.
- Vaksinasi primer dosis kedua bertambah 22.191 sehingga akumulasinya menjadi 171.117.113.
- Vaksinasi ketiga alias booster pertama hari ini bertambah 74.116 sehingga akumulasinya menjadi 63.308.151.
- Vaksinasi keempat alias booster kedua bertambah 4.507 sehingga akumulasinya menjadi 598.272. Hingga kini, vaksinasi suntikan keempat masih dikhususkan untuk tenaga kesehatan (nakes).
Namun tak menutup kemungkinan vaksinasi ini juga ke depannya disuntikan kepada masyarakat umum.
Advertisement
Laporan Sebelumnya
Di hari sebelumnya yakni pada Senin, 26 September 2022 penambahan kasus baru tercatat sebanyak 1.344. Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.423.873.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.842 sehingga akumulasinya menjadi 6.246.549. Sayangnya, kasus meninggal turut bertambah 22 sehingga akumulasinya menjadi 158.036.
Kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 1.520 sehingga totalnya menjadi 19.288.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 64.189 dan suspek sebanyak 2.818.
Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus baru terbanyak di lima provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah.
- DKI Jakarta melaporkan 546 kasus baru dan 250 orang sembuh.
- Jawa Barat 231 kasus positif baru dan 1.190 orang dinyatakan sembuh.
- Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 147 kasus baru dan 206 sembuh dari COVID-19.
- Banten 120 kasus baru dan 532 sembuh.
- Jawa Tengah 69 kasus konfirmasi baru dan 92 sembuh.
Menuju Endemi
Akhir-akhir ini, Indonesia dan dunia diperkirakan akan segera bebas dari pandemi COVID-19 dan menuju endemi. Terkait hal ini, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi buka suara. Menurutnya, pihak yang menyatakan pandemi adalah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Begitu pula yang akan menyatakan bahwa pandemi berakhir adalah WHO.
“Nanti kita tinggal lihat implementasi di dalam negeri karena kemampuan dan kondisi negara masing-masing pasti berbeda. Kita akan masuk ke era endemi tapi sekali lagi ada indikator-indikator yang tetap harus jadi dasar utama buat kita,” ujar Adib saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2022).
Adib meyakini bahwa selama ini Pemerintah Indonesia mengedepankan tentang indikator-indikator yang perlu dipenuhi. Termasuk indikator tentang kasus aktif, hasil pemeriksaan positif, surveilans, termasuk vaksinasi booster yang harus tercapai. Indikator-indikator ini juga menjadi dasar untuk pemerintah membuat kebijakan.
“Ini menjadi dasar sebenarnya untuk kita, jadi bahasa yang menurut saya tepat untuk disampaikan adalah kita tidak perlu ikut terburu-buru seperti di Amerika tapi kita harus melihat dan menilai dari kondisi kita,” katanya.
Advertisement