Liputan6.com, Jakarta - Jatuh cinta memang membuat perasaan senang dan bahagia. Namun, ada beberapa orang yang fobia akan jatuh cinta atau disebut juga philophobia.
Philophobia adalah ketakutan ekstrim jatuh cinta, menumbuhkan hubungan emosional, dan mempertahankan hubungan itu. Ini bisa menjadi bentuk gangguan keterikatan yang mengakibatkan isolasi sosial, penyalahgunaan zat, atau depresi.
Baca Juga
Seseorang yang mengidap fobia ini akan menganggap jatuh cinta sebagai hal yang menakutkan.
Advertisement
Menurut situs Brides, ada beberapa faktor yang yang menyebabkan orang takut jatuh cinta, yaitu:
1. Trauma Masa Lalu
Kebanyakan fobia, termasuk philophobia, sebenarnya hanyalah mekanisme pertahanan yang diterapkan otak untuk menghindari rasa sakit. Pengalaman traumatis sebelumnya mengatur mekanisme ini, dan dalam kasus rasa takut akan cinta atau hubungan emosional, pengalaman ini biasanya didasarkan pada keterikatan.
Jika Anda pernah merasa sakit karena ditinggalkan atau dibuang sebelumnya, keengganan untuk dekat dengan orang lain karena takut merasakan hal itu terulang kembali akan muncul.
2. Membatasi Diri
Keterbukaan seseorang terhadap hubungannya dengan orang lain sebenarnya dimulai dengan hubungan mereka dengan diri mereka sendiri atau lebih tepatnya bagaimana mereka memandang diri mereka sendiri.
Jika seseorang telah menginternalisasi keyakinan yang membatasi harga diri atau berpikir mereka tidak "cukup," mereka mungkin menganggap diri mereka tidak layak menerima cinta dan memprediksi penolakan yang menyakitkan.
Demikian pula, mereka mungkin menganggap diri mereka tidak mampu memberikan cinta atau kasih sayang dan takut menyakiti orang lain.
Cara Mengatasi Ketakutan untuk Jatuh Cinta
1. Jujurlah pada Diri Sendiri
Pertama, lihat apakah Anda dapat mengidentifikasi akar ketakutan Anda. Tanyakan pada diri sendiri mengapa Anda takut jatuh cinta. Jujurlah dengan jawaban Anda: Ini guna membuat hidup Anda lebih baik, jadi menghindari bagian yang sulit hanya melukai diri sendiri.
Anda mungkin tidak takut akan cinta itu sendiri melainkan takut akan kehilangan atau rasa sakit emosional.
Sebagai contoh, apakah Anda pernah terluka di masa lalu dan pikiran untuk mencintai seseorang lagi terasa menakutkan? Apakah Anda cenderung menjaga jarak orang lain? Apakah Anda khawatir tentang berbagi diri dan kisah Anda sepenuhnya dengan orang lain?
"Kita cenderung percaya bahwa semakin kita peduli, semakin kita terluka. Cara kita terluka dalam hubungan sebelumnya, mulai dari masa kanak-kanak, memiliki pengaruh kuat pada bagaimana kita memandang orang-orang yang dekat dengan kita serta bagaimana kita bertindak dalam hubungan kita," kata direktur penelitian dan pendidikan di The Glendon Association dan seorang psikolog klinis Lisa Firestone, Ph.D.
Normal untuk melindungi diri kita sendiri, tetapi lebih penting untuk memastikan kita melindungi diri kita dari orang yang tepat. Jika Anda menjauh dari semua orang yang menunjukkan minat pada Anda, Anda akan melewatkan peristiwa besar.
Cobalah untuk menjabarkan alasan spesifik Anda takut cinta dan identifikasi alasan Anda merasa seperti itu.
Advertisement
2. Hadapi Ketakutan Anda
Setelah menyadari apa yang menyebabkan Anda takut, rasakan ketakutan itu sepenuhnya. Anda mungkin masih memiliki keraguan, tetapi ini akan membantu diri sendiri untuk lebih memahami emosi Anda ke depannya.
Tidak apa-apa untuk khawatir patah hati. Anda tidak sendirian.
"Mengenal ketakutan akan keintiman dan bagaimana mereka membentuk perilaku kita adalah langkah penting untuk memiliki hubungan jangka panjang yang memuaskan," kata Firestone.
Selalu ada risiko yang terlibat jika itu menyangkut cinta; itu adalah bagian yang melekat pada proses. Jika Anda takut lengah, pikirkan tentang masa depan (dan seperti apa yang diinginkan).
Ingatlah bahwa meskipun tidak ada jaminan Anda akan bersama satu orang selamanya, satu orang bukanlah akhir dari segalanya.
Anda masih layak untuk dicintai. Jika Anda mencapai titik ketika hubungan itu tidak berhasil, Anda mungkin senang karenanya. Gunakanlah itu sebagai kesempatan untuk bertemu seseorang yang lebih cocok untuk Anda.
3. Tak Masalah Terlihat Lemah
Mungkin sulit untuk benar-benar terbuka dan jujur dengan orang lain mengenai perasaan Anda. Ketika Anda mencoba mengatasi rasa takut untuk dicintai, cobalah curhat dengan orang tersayang. Keintiman emosional sangat penting untuk menjadi dekat dengan orang-orang yang Anda sayangi.
"Tidak ada dari kita yang ingin kehilangan otoritas (yang dibayangkan) atas emosi kita. Jatuh cinta mengingatkan kita bahwa sebagian besar 'alasan' tidak relevan dengan banyak aspek kehidupan emosional kita," kata psikolog klinis Melissa Ritter, Ph.D.
Anda mungkin merasa tidak membutuhkan nasihat pasangan; Anda tidak harus menerima nasihatnya. Akan tetapi, membuka diri dapat memperkuat hubungan Anda.
Pasangan harus menjadi rekan satu tim dan pendukung terbesar. Bahkan jika tidak terbiasa mengandalkan orang lain, sekaranglah saatnya untuk mulai mendobrak dinding penghalang yang dibangun di dalam diri Anda.
4. Semua Butuh Waktu
Mengatasi ketakutan akan jatuh cinta tidak terjadi hanya dalam semalam. Yang terpenting, jangan terburu-buru begitu Anda merasakan percikan api untuk seseorang.
Mungkin ide yang bagus untuk mengambil langkah lambat. Ini akan memberi Anda waktu yang dibutuhkan untuk memproses perasaan, menimbang nilai-nilai hubungan, dan membangun fondasi kepercayaan. Cobalah terbuka dengan pasangan Anda.
Jatuh cinta bisa menjadi proses yang menggembirakan jika Anda membiarkan diri Anda hanyut di dalamnya. Ketika Anda berani mengambil risiko, hadiah yang diterima akan sepadan.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement