Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menilai bahwa hingga saat ini, angka kematian ibu (AKI) dan stunting belum mencapai target yang ditentukan.
Diperkirakan, AKI masih menempati angka 305 per 100.000 kelahiran hidup (KH). Sementara, targetnya 183 per 100.000 KH pada 2024. Demikian juga dengan perkiraan prevalensi balita stunting yang saat ini masih 24.4 persen, masih jauh dari target 14 persen di tahun 2024.
Baca Juga
Untuk itu, dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu dan prevalensi balita stunting, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil.
Advertisement
Hal ini dilakukan dengan mencanangkan Gerakan Bumil (ibu hamil) Sehat di Puskesmas Sikumana, Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis 22 Desember 2022. Gerakan ini mengajak para ibu hamil untuk berkomitmen melakukan cek kehamilan sebanyak 6 kali dan 2 kali di antaranya diperiksa oleh dokter.
Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, gerakan ini juga termasuk konsumsi gizi seimbang sesuai porsinya, meminum tablet tambah darah, mengikuti kelas ibu hamil. Dan melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan.
“Bapak presiden kasih pesan ke saya dari 305 turun menjadi 183. Jadi pentingnya program Bumil ini karena kita harus menurunkan kematian ibu dari 305 ke 183 dulu,” ujar Menkes pada pencanangan Gerakan Bumil Sehat di Puskesmas Sikumana, Kamis 22 Desember 2022 mengutip Sehatnegeriku.
Kurangi Stunting
Selain menurunkan angka kematian ibu, lanjut Budi, program ini juga penting untuk mengurangi stunting. Oleh karena itu, Gerakan Bumil Sehat ini termasuk dalam program ibu hamil di Puskesmas.
Gerakan Bumil Sehat yang bertepatan dengan peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember 2022 ini diimplementasikan untuk mewujudkan ibu hamil yang sehat dan berpengetahuan. Ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan sebagai salah satu upaya pencegahan kematian ibu dan stunting sejak bayi dalam kandungan.
Pencanangan Gerakan Bumil Sehat ini dilaksanakan serentak di 34 Provinsi dan disiarkan secara langsung dari Puskesmas Sikumana. Puskesmas Sikumana merupakan salah satu Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Kota Kupang provinsi Nusa Tenggara Timur.
Advertisement
Geliat Puskesmas Sikumana
Dari Januari hingga Desember 2022 Puskesmas Sikumana memiliki sasaran ibu hamil sejumlah 1.370 orang. Dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, Puskesmas Sikumana telah melakukan upaya-upaya inovatif, salah satunya telah melaksanakan kelas Ibu hamil ‘Sasando’ di setiap kelurahan setiap 1 bulan sekali.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat dr. Maria Endang Sumiwi, MPH mengatakan kegiatan ini didukung dengan adanya grup WhatsApp bagi ibu hamil dan bidan kelurahan untuk memudahkan mereka dalam mengakses informasi mengenai kesehatannya selama kehamilan.
Selain itu, Puskesmas Sikumana juga telah melaksanakan supervisi fasilitatif sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
“Pekan Gerakan Bumil Sehat ini telah dimulai pada tanggal 14 Desember 2022. Hingga hari ini (22/12) terdapat 1.224 fasilitas kesehatan yang telah berpartisipasi dengan jumlah ibu hamil yang mendapatkan layanan antenatal sebanyak 66.920 ibu hamil,” ucap Maria.
Langkah Awal
Pada acara pencanangan Gerakan Ibu Hamil 22 Desember, dilaksanakan pemeriksaan kesehatan ibu hamil. Termasuk penilaian status gizi, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan laboratorium, ultrasonografi, dan pelayanan kelas ibu hamil.
Acara juga disertai makan bersama gizi seimbang dan minum tablet tambah darah, kemudian diakhiri dengan Deklarasi Ibu Hamil Sehat oleh seluruh ibu hamil di Indonesia.
Rangkaian acara ini menjadi awal untuk pelaksanaan Gerakan Ibu Hamil Sehat di seluruh Puskesmas, Klinik, Tempat Praktik Mandiri Tenaga Kesehatan dan Rumah Sakit secara serentak. Ke depannya, gerakan ini akan terus dilakukan di minggu kedua setiap bulannya sebagai upaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar.
Gerakan Bumil Sehat ini melibatkan kementerian/lembaga di tingkat pusat dan daerah, Dinas Kesehatan provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, swasta, organisasi profesi. Serta organisasi masyarakat, dan seluruh masyarakat khususnya ibu hamil di seluruh Indonesia.
Advertisement