Liputan6.com, Jakarta Lebaran Idul Fitri tahun sudah jauh berbeda jika dibandingkan dengan dua tiga tahun sebelumnya saat COVID-19 masih begitu mencekam. Pasalnya, kondisi terbilang sudah relatif lebih aman pada Lebaran kali ini.
Bersamaan dengan hal itu, Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara sekaligus Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama pun mengingatkan pentingnya bagi kelompok rentan agar ekstra hati-hati.
Baca Juga
"Kelompok rentan seperti lansia, mereka dengan komorbid, dan lain-lain perlu tetap ekstra hati-hati dengan menggunakan masker di ruang tertutup," ujar Tjandra melalui keterangan pada Health Liputan6.com, Sabtu (22/4/2023).
Advertisement
"Sementara itu kalau ada yang punya keluhan tentu baiknya berkonsultasi ke petugas kesehatan," sambungnya.
Jangan Lupa Minum Obat Jika Diperlukan
Selain itu, Tjandra menyarankan agar pasien penyakit kronik yang masih perlu mengonsumsi obat rutin agar tidak lupa meminum obatnya.
"Untuk yang punya penyakit kronik dan harus konsumsi obat rutin maka jangan lupa obatnya dimakan sesuai aturan. Di sisi lain, kalau selama di kampung halaman ada keluhan kesehatan maka segera konsultasi ke petugas kesehatan terdekat," kata Tjandra.
Serta, menurut Tjandra, para pemudik masih harus menyiapkan tenaga saat hendak melakukan perjalanan pulang ke kota masing-masing. Sehingga, jangan lupa untuk menyiapkan kondisi fisik sebaik mungkin.
"Ingat, para pemudik akan menjalani arus balik yang bukan tidak mungkin akan padat dan melelahkan pula, yang membutuhkan fisik yang baik," ujarnya.
Hindari Makan Balas Dendam untuk Jaga Kesehatan
Lebih lanjut Tjandra mengungkapkan bahwa demi menjaga kesehatan di Lebaran Idul Fitri, hindarilah makan untuk tujuan balas dendam. Sebab, apapun yang berlebihan sejatinya tidaklah baik.
"Walau sudah sebulan berpuasa maka jangan 'balas dendam' makan berlebihan di hari Lebaran dan hari-hari sesudahnya. Ingat, apapun yang berlebihan maka tentu tidak baik akibatnya," ujar Tjandra.
Tjandra mengungkapkan bahwa panduannya bisa dilakukan dengan mengisi setengah piring makanan dengan sayuran dan buah, seperempatnya lagi dengan nasi atau sejenisnya seperti jagung atau gandum.
"Serta, seperempat lainnya kita isi dengan protein. Juga hati-hati bila mengkonsumsi makanan yang tajam, pedas atau terlalu banyak lemak," kata Tjandra.
Advertisement
Jaga Kondisi agar Tak Lelah Berlebihan
Begitupun dengan menjaga kondisi agar tidak merasa lelah berlebihan. Tjandra menambahkan, menghindari lelah berlebihan sangat penting terutama bagi Anda yang membawa anak-anak selama mudik.
Meskipun saat ini mudik sudah relatif bebas, Tjandra menyarankan agar tetap melakukan aktivitas dengan seimbang.
"Jangan lelah berlebihan, apalagi kalau membawa anak-anak. Waktu tidur juga harus tetap terjaga baik. Misalnya jangan jadi begadang berkepanjangan karena sudah lama tidak ketemu teman dan kerabat," kata Tjandra.
Hindari ke Tempat Wisata yang Terlalu Padat
Dalam kesempatan yang sama, Tjandra mengungkapkan bahwa penting pula untuk bijak jika berkaitan dengan pergi ke tempat wisata.
Menurutnya, antisipasi dibutuhkan termasuk dalam memiliki objek wisata dan pusat perbelanjaan yang hendak dituju.
"Untuk yang ingin berwisata di hari libur panjang ini, tentu perlu antisipasi penuhnya objek wisata dan pusat perbelanjaan," ujar Tjandra.
"Akan baik kalau mungkin memilih waktu yang tidak sedang puncak-puncaknya penuh," pungkasnya.
Advertisement