Liputan6.com, Jakarta - Kucing yang mengalami penurunan berat badan tanpa sengaja bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.
Banyak pemilik kucing berpikir bahwa penurunan berat badan adalah hal yang normal bagi kucing yang sudah tua. Namun, sebenarnya tidak demikian. Hal ini disampaikan oleh teknisi veterinari dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, Jenna Stregowski.
Baca Juga
Jika melihat kucing tambah kurus tanpa alasan yang jelas, penting untuk segera mengambil tindakan. Berikut penyebab yang mendasari penurunan berat badan kucing menurut The Spruce Pets.
Advertisement
Penyebab Kucing Kehilangan Berat Badan
Umumnya, kucing kehilangan berat badan karena mereka tidak makan cukup. Namun, ada juga beberapa penyakit yang dapat membuat berat badan kucing turun meskipun mereka sudah makan dengan baik.
Ada banyak masalah kesehatan yang bisa membuat kucing kehilangan berat badan, apa saja?
Penyakit Ginjal Kronis
Penyakit ginjal kronis adalah salah satu penyakit yang sering terjadi pada kucing yang sudah tua.
Ginjal memiliki peran penting dalam tubuh, seperti memproduksi hormon, menyaring limbah dari darah, membantu mengatur tekanan darah, dan membantu produksi sel darah merah baru.
Menurut Stregowski, ketika fungsi ginjal kucing tidak berjalan dengan baik, hal ini bisa menyebabkan masalah lainnya.
“Tanda-tanda awal yang sering diperhatikan ketika kucing mengalami masalah ginjal adalah rasa haus yang meningkat dan buang air kecil yang lebih sering,” ungkap Stregowski.
Kemudian, kucing juga bisa kehilangan nafsu makan, mengalami penurunan berat badan, dan terlihat lemas.
Penyakit ginjal kronis pada kucing tidak dapat disembuhkan, tetapi seringkali bisa dikelola dengan penggunaan obat, perubahan pola makan, dan pemberian cairan tambahan.
Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah penyakit yang cukup umum dan sering terjadi pada kucing yang sudah tua.
“Pada kucing dengan hipertiroidisme, kelenjar tiroid mereka memproduksi terlalu banyak hormon tiroid akibat pembesaran. Biasanya, pembesaran ini disebabkan oleh adanya tumor jinak yang tumbuh di kelenjar tiroid,” kata Stregowski.
Tanda-tanda umum hipertiroidisme meliputi penurunan berat badan, nafsu makan yang meningkat, serta sering merasa haus dan buang air kecil lebih sering.
Beberapa kucing juga dapat mengalami muntah, diare, dan hiperaktivitas. Terkadang mereka juga bisa terdengar bersuara keras dan terlihat gelisah.
Menurut Stregowski, kucing dengan hipertiroidisme mungkin memiliki bulu yang tampak kusut dan berminyak. Pengobatan hipertiroidisme bisa dilakukan dengan menggunakan iodin radioaktif atau obat oral.
Advertisement
Masalah Pencernaan
Setiap masalah yang terjadi pada saluran pencernaan dapat memengaruhi berat badan kucing.
Pertama, masalah pencernaan dapat membuat kucing kehilangan nafsu makannya. Kedua, beberapa masalah dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi yang baik, sehingga menyebabkan penurunan berat badan.
Beberapa masalah pencernaan yang sering dialami oleh kucing termasuk adanya parasit dalam usus, penyakit radang usus, pankreatitis, masalah pada pankreas, dan bahkan kanker pada saluran pencernaan.
Stregowski mengatakan bahwa masalah pencernaan dapat menyebabkan kucing kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, muntah, diare, kelesuan, dan gejala lainnya.
Pengobatan untuk parasit pencernaan biasanya cukup dengan memberikan obat cacing kepada kucing. Sementara, masalah pencernaan lain umumnya memerlukan penggunaan obat-obatan dan perawatan pendukung.
Masalah Gigi
Masalah pada mulut dan gigi dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, membuat kucing kehilangan nafsu makan, dan menyebabkan penurunan berat badan.
“Beberapa masalah gigi yang umum terjadi pada kucing meliputi penyakit pada gusi, kerusakan gigi yang dapat menghilangkan gigi, dan retak pada gigi,” tutur Stregowski.
Beberapa kucing juga dapat mengalami stomatitis, yaitu peradangan yang sangat menyakitkan pada mulut dan gusi kucing yang mungkin disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh.
Tanda-tanda adanya masalah gigi meliputi bau napas yang tidak sedap, air liur yang berlebihan, kucing menggaruk-garuk mulutnya, atau bahkan pendarahan pada mulut.
Langkah pertama dalam pengobatan adalah dokter hewan akan memberikan anestesi pada kucing dan melakukan pembersihan gigi profesional, pemeriksaan, serta pengobatan yang diperlukan.
Advertisement
Diabetes
Diabetes mellitus adalah penyakit umum yang juga bisa terjadi pada kucing. Penyakit endokrin ini memengaruhi kemampuan pankreas untuk memproduksi insulin, hormon yang penting untuk mengatur kadar glukosa darah.
“Tanda-tanda diabetes meliputi penurunan berat badan, nafsu makan yang meningkat, rasa haus dan buang air kecil yang lebih sering, serta kelesuan,” kata Stregowski.
Stregowski menambahkan, diabetes biasanya dikelola dengan menggunakan insulin dan mengubah pola makan.
Terkadang, obat-obatan lain juga diperlukan. Beberapa kucing bahkan dapat pulih sepenuhnya menjadi normal setelah menjalani pengobatan selama beberapa bulan.
Stres
Kucing sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan di rumah mereka. Meskipun mereka cenderung menyembunyikan tanda-tanda stres, mereka dapat mengalami gejala yang lebih parah di kemudian hari.
Stregowski mengungkap bahwa salah satu tanda umum stres adalah penurunan nafsu makan yang pada akhirnya akan mengakibatkan penurunan berat badan.