BPOM RI Pelototin Pengawasan Obat dan Makanan di Wilayah Perairan

BPOM RI semakin memperketat pengawasan obat dan makanan di wilayah perairan Indonesia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Jul 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2023, 08:00 WIB
Kepala BPOM Penny K. Lukito
Kepala BPOM RI Penny K. Lukito menandatangani perjanjian kerja sama tentang "Optimalisasi Pengawasan Obat dan Makanan serta Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Maritim" di Jakarta bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) pada Selasa, 4 Juli 2023. (Dok BPOM RI)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) semakin memperketat pengawasan obat dan makanan di wilayah perairan atau maritim Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penandatangan kerja sama bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

Penandatanganan ini dilakukan secara desk to desk oleh Kepala BPOM RI Penny K. Lukito di Kantor BPOM RI Jakarta pada Selasa (4/7/2023) dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali di Markas Besar Angkatan Laut pada Kamis (6/7/2023).

Perjanjian kerja sama ini tentang "Optimalisasi Pengawasan Obat dan Makanan serta Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Maritim."

Tingkatkan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan

Upaya kerja sama ini merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh BPOM dalam rangka peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah perairan atau maritim.

“Melalui kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengawasan dan penindakan obat dan makanan khususnya di wilayah maritim, memperkuat nilai–nilai kebangsaan, wawasan Nusantara dan pengembangan potensi bahari bagi SDM BPOM," terang Penny melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu, 9 Juli 2023.

"Kemudian meningkatkan sinergi program pemberdayaan masyarakat untuk mendorong penguatan ekonomi masyarakat maritim."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Monitoring Barang Sitaan TNI AL

Bagi TNI AL, perjanjian kerja sama dengan BPOM RI untuk menunjang tugas-tugas TNI AL. Misalnya, pengawasan dan monitoring barang-barang sitaan TNI AL di sektor perbatasan, terutama untuk obat dan makanan.

"Kerja sama ini juga dapat disinergikan dengan program pembinaan masyarakat terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) oleh TNI AL, seperti Program Kampung Bahari Nusantara (KBN), yaitu program pemberdayaan masyarakat dan UMKM di wilayah pesisir," terang Penny K. Lukito.

"Dengan sinergi yang erat, program ini diharapkan dapat memperkuat pembangunan dan menciptakan peluang ekonomi di wilayah pesisir."


Tingkatkan Peredaran Obat dan Makanan yang Aman

Adanya Masalah pada Sistem Pencernaan
Ilustrasi dengan adanya perjanjian kerja sama bersama TNI AL, Penny K. Lukito juga berharap dapat meningkatan peredaran obat dan makanan yang aman. Credit: pexels.com/Mart

Dengan adanya perjanjian kerja sama bersama TNI AL, Penny K. Lukito juga berharap dapat meningkatkan peredaran obat dan makanan yang aman.

“Kami berharap kerja sama dan kolaborasi dengan TNI AL ini dapat meningkatkan peredaran obat dan makanan yang aman, bermutu, dan berkhasiat/bermanfaat untuk perlindungan kesehatan masyarakat serta meningkatkan perekonomian Indonesia," tutupnya.

"Yang pada akhirnya dapat memperkuat kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)."

Infografis Suhu Panas Melanda Sebagian Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Suhu Panas Melanda Sebagian Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya