Liputan6.com, Jakarta - Penyakit jantung masih jadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyakit ini paling sering menyerang kelompok usia produktif sehingga mortalitasnya menyebabkan beban ekonomi dan sosial terhadap masyarakat.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Mengutip Institute for Health Matrics and Evaluation pada 2019, di Indonesia, kematian akibat penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun, terdiri dari stroke: 331.349 kematian; penyakit jantung koroner: 245.343 kematian; penyakit jantung hipertensi: 50.620 kematian; dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Baca Juga
Sementara, berdasarkan data BPJS pada November 2022 menunjukkan biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung dan pembuluh darah menghabiskan hampir separuh dari total biaya yakni Rp10.9 Triliun dengan jumlah kasus 13.972.050.
Advertisement
Direktur P2PTM Dr Eva Susanti mengatakan, momentum peringatan Hari Jantung Sedunia agar menjadi komitmen bersama mewujudkan keberhasilan Indonesia di bidang kesehatan yang tertuang dalam pilar transformasi sistem kesehatan tahun 2021-2024. Transformasi itu meliputi layanan primer untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Dengan momentum ini, marilah kita tingkatkan upaya dan komitmen yang kuat dari kita bersama untuk mewujudkan keberhasilan Indonesia di bidang kesehatan yang tertuang pada pilar transformasi sistem kesehatan tahun 2021-2024 meliputi transformasi layanan primer yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat melalui program promosi dan edukasi dan skrining penyakit jantung melalui penguatan pada layanan primer melalui edukasi, pencegahan, dan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas layanan primer,” tutur Eva secara daring, Senin (25/9).
Gaya Hidup Tidak Sehat Jadi Penyebab Penyakit Kardiovaskular
Prevalensi penyakit kardiovaskular yang tinggi di Indonesia disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan pola makan yang tidak seimbang. Perilaku itu merupakan salah satu kontributor utama terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) serta berpotensi mengalami henti jantung mendadak (sudden cardiac death).
Tubuh yang sehat akan mendukung seseorang bisa produktif beraktivitas serta terhindar dari berbagai ancaman penyakit. Dengan demikian menjaga kesehatan merupakan hal yang penting dilakukan setiap masyarakat.
Hari Jantung Sedunia yang diperingati setiap 29 September mengusung tema global di tahun 2023 adalah “Use heart Know Heart” dan tema nasional “Kenali jantung sehatmu, sayangi jantungmu”. Kedua tema bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit jantung yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Menerapkan perilaku CERDIK bagi yang sehat dan PATUH bagi penyandang penyakit jantung dan PTM lainnya.
Advertisement
Perilaku CERDIK
Sebagaimana perilaku CERDIK yang dimaksud adalah:
C : Cek kesehatan secara teratur
E : Enyahkan asap rokok
R : Rajin berolahraga
D : Diet yang seimbang
I : Istirahat yang cukup
K : Kelola stress dengan baik.
Perilaku PATUH
Khususnya bagi penyandang penyakit tidak menular (PTM) agar rajin kontrol dan minum obat dengan PATUH:
P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
T : Tetap diet dengan gizi seimbang
U : Upayakan aktivitas fisik dengan aman.
H : Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik
Advertisement