Serat banyak terkandung dalam sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Serat sangat bagus untuk kesehatan pencernaan. Bahkan dikatakan bisa mengurangi risiko stroke.
Seperti dikutip dari Men's Health, Kamis (4/4/2013), studi baru di Inggris mengatakan bahwa, setiap tujuh gram serat yang ditambahkan pada diet bisa menurunkan risiko stroke pertama kali sebesar tujuh persen.
Stroke menjadi masalah karena menimpa setidaknya 80 persen masyarakat di Amerika Serikat. Menurut sang peneliti Diane Threapleton, MSc , serat dikatakan secara langsung membantu mencegah kegemukan dan di dalam pencernaan, serat meluruhkan kolesterol.
Serat yang larut dipecah akan berfermentasi di dalam usus besar, membantu hati mengatur kadar kolestrol. Juga mencerna secara perlahan, sehingga membuat tubuh merasa kenyang dari waktu ke waktu. Sementara itu, serat yang larut membantu tubuh menyerap sedikit kolestrol.
Tetaplah konsumsi makanan berserat dibanding suplemen yang banyak bermunculan. Makanan kaya serat, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran juga dilengkapi antioksidan, vitamin, dan mineral yang bisa menurunkan risiko stroke.
Departemen Pertanian Amerika Serikat merekomendasikan untuk mengonsumsi 38 gram serat per hari. Tapi hanya sedikit orang yang melakukan itu. Padahal meningkatkan konsumsi serat sedikit saja bisa bantu menurunkan risiko stroke.
Konsumsi makanan yang terselip serat, seperti alpukat (13 gram serat per buah), kacang polong (16 gram serat per cangkir), dan popcorn (4 gram serat per tiga gelas). (Zul/Abd)
Seperti dikutip dari Men's Health, Kamis (4/4/2013), studi baru di Inggris mengatakan bahwa, setiap tujuh gram serat yang ditambahkan pada diet bisa menurunkan risiko stroke pertama kali sebesar tujuh persen.
Stroke menjadi masalah karena menimpa setidaknya 80 persen masyarakat di Amerika Serikat. Menurut sang peneliti Diane Threapleton, MSc , serat dikatakan secara langsung membantu mencegah kegemukan dan di dalam pencernaan, serat meluruhkan kolesterol.
Serat yang larut dipecah akan berfermentasi di dalam usus besar, membantu hati mengatur kadar kolestrol. Juga mencerna secara perlahan, sehingga membuat tubuh merasa kenyang dari waktu ke waktu. Sementara itu, serat yang larut membantu tubuh menyerap sedikit kolestrol.
Tetaplah konsumsi makanan berserat dibanding suplemen yang banyak bermunculan. Makanan kaya serat, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran juga dilengkapi antioksidan, vitamin, dan mineral yang bisa menurunkan risiko stroke.
Departemen Pertanian Amerika Serikat merekomendasikan untuk mengonsumsi 38 gram serat per hari. Tapi hanya sedikit orang yang melakukan itu. Padahal meningkatkan konsumsi serat sedikit saja bisa bantu menurunkan risiko stroke.
Konsumsi makanan yang terselip serat, seperti alpukat (13 gram serat per buah), kacang polong (16 gram serat per cangkir), dan popcorn (4 gram serat per tiga gelas). (Zul/Abd)