5 Hal Ini Tidak Selalu Jadi Tanda Anak Punya Spektrum Autisme

Berikut ini 5 perilaku yang mungkin membuat Anda khawatir, tapi tidak selalu merupakan tanda autisme pada anak.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 25 Jun 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi anak autisme. Photo by Caleb Woods on Unsplash
Ciri-ciri ini tidak selalu menandakan anak memiliki Autisme. Photo by Caleb Woods on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Orangtua mungkin merasa khawatir jika anaknya menunjukkan beberapa tanda yang mirip dengan autisme. Namun, penting diingat bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatannya sendiri, dan satu kali keterlambatan atau perilaku tidak biasa biasanya tidak berarti bahwa anat tersebut memiliki autisme.

Semua anak tumbuh dan belajar dengan kecepatan yang berbeda, tapi ada beberapa hal penting yang akan diperiksa oleh dokter anak saat pemeriksaan rutin.

Jika anak Anda tidak mencapai beberapa hal penting ini tepat waktu, itu mungkin menunjukkan bahwa mereka sedikit terlambat berkembang, tapi bukan berarti mereka autis.

Misalnya, anak yang melewatkan satu atau dua pencapaian, hal ini mungkin disebabkan oleh kelahiran prematur atau penanganan masalah medis lainnya seperti gangguan pendengaran contohnya.

Autisme sendiri adalah pola ciri-ciri yang mengganggu fungsi normal anak, terkadang dengan ciri-ciri yang kuat dan keterbatasan. Satu sifat saja tidak mengarah pada diagnosis autisme.

Berikut adalah perilaku yang mungkin membuat Anda khawatir, tapi tidak selalu merupakan tanda autisme pada anak, seperti dilansir dari Verywell Health.

1. Tidak Menanggapi Panggilan

 Ketika anak berinteraksi dengan Anda dan orang lain, serta memiliki kebiasaan bermain dan respons sensorik yang normal, tetapi tidak merespons saat Anda memanggilnya dari belakang, Anda mungkin merasa khawatir.

Orangtua mungkin melihat hal ini sebagai salah satu ciri-ciri autisme yang perlu diperhatikan, tetapi jangan khawatir dulu. Hal ini biasa terjadi pada anak-anak yang sedang sibuk dan sangat terfokus melakukan suatu aktivitas.

Namun, jika anak Anda terus-menerus tidak merespons saat dipanggil, sebaiknya diskusikan dengan dokter anak. Dokter dapat memeriksa apakah ada gangguan pendengaran atau masalah lain yang mungkin terjadi.

2. Fokus pada Ketertarikan atau Hobi Tertentu

Seorang anak yang hanya tertarik pada subjek atau hobi yang sangat spesifik atau tidak biasa belum tentu autis. Misalnya, jika anak Anda sangat menyukai dinosaurus atau selalu ingin bermain dengan mainan tertentu, itu tidak otomatis berarti mereka autis.

Demikian juga, jika anak Anda menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika, musik, atau aktivitas lain sejak dini, itu biasanya tidak berarti mereka menderita autisme, meskipun banyak orang mungkin berasumsi demikian.

Memang benar bahwa beberapa orang yang memiliki autisme cenderung sangat fokus pada subjek tertentu dan menunjukkan bakat khusus sejak usia muda.

Namun, hal ini tidak menjadi tolak ukur sendiri untuk menentukan anak memiliki autisme atau tidak. Ini mungkin saja menunjukkan bahwa anak Anda sangat cerdas dan kreatif.

3. Berbicara Lebih Lambat Dibandingkan Kebanyakan Anak

Memang benar bahwa banyak anak autis sering terlambat berbicara. Namun, jika anak Anda berkembang normal dalam hal lain kecuali berbicara, kemungkinan besar autisme bukanlah masalahnya.

Keterlambatan bicara bisa disebabkan oleh banyak hal, dan kecepatan perkembangan kemampuan berbahasa pada anak bisa berbeda-beda.

Banyak masalah keterlambatan bicara ini dapat diobati atau bahkan disembuhkan. Sementara itu, ada kemungkinan besar kemampuan bicara anak Anda akan berkembang dengan baik seiring waktu.

Jika masalah ini terus berlanjut, konsultasikan dengan dokter anak Anda. Mereka bisa membantu mengatasi keterlambatan ini dengan tepat. Beberapa keterlambatan bicara mungkin merupakan tanda gangguan pemrosesan sensorik (SPD).

Dokter anak akan membantu menentukan penyebab keterlambatan ini dan memberikan saran terbaik untuk membantu perkembangan anak Anda.

4. Lebih Suka Sendirian

Anda mungkin pernah mendengar bahwa anak autis cenderung introvert. Secara umum, hal itu benar. Tapi banyak orang normal lainnya yang juga introvert.

Ada banyak alasan mengapa anak Anda mungkin tidak terlalu suka bersosialisasi. Misalnya, beberapa anak (dan orang dewasa) merasa indra mereka terlalu sensitif, sehingga kebisingan atau cahaya yang berlebihan bisa membuat mereka ingin sendirian.

Ada juga anak-anak yang lebih suka membaca atau menggambar dengan tenang daripada berlarian bersama teman-temannya. Jika perkembangan anak Anda berjalan dengan baik tetapi mereka tampaknya lebih suka menyendiri, mungkin juga mereka hanya pemalu.

Namun, jika Anda merasa ada hal lain yang terjadi, ada baiknya meminta penilaian dari ahli. Mungkin ada masalah pemrosesan sensorik atau masalah lain yang perlu diatasi untuk membantu mereka merasa lebih nyaman saat bersosialisasi bersama orang lain.

 

5. Suka Menata atau Menyusun Objek dalam Pola atau Garis Tertentu

 

Anak autis seringkali suka menata benda dan mainan dengan cara tertentu. Mereka mungkin membuat pola-pola berulang atau susunan yang khusus bagi mereka. Tapi, hal ini bukan selalu tanda autisme.

Banyak anak pada umumnya yang suka membuat menata atau menyusun suatu objek dalam pola tertentu. Jika anak Anda suka menata sesuatu tetapi juga bermain dengan cara biasa, mungkin itu hanya cara mereka bermain.

Tapi jika Anda mempunyai kekhawatiran, perhatikan baik-baik anak Anda untuk melihat apakah mereka menyusun objek karena suatu alasan, atau apakah itu tampak kompulsif.

Jika anak Anda berkembang dengan baik dalam hal lain, mungkin tidak perlu khawatir. Namun, jika Anda masih merasa cemas, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya