Trigeminal Neuralgia: Nyeri Mirip Sakit Gigi yang Ekstrem, Bisa Membuat Pasien Merasa Putus Asa dan Bunuh Diri

Nyeri wajah yang menyerupai sakit gigi, trigeminal neuralgia, dapat merusak kualitas hidup seseorang. Simak lebih lanjut mengenai gejala-gejala yang muncul dan berbagai cara untuk mengatasinya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 08 Okt 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2024, 14:00 WIB
Trigeminal neuralgia, yang kerap disebut sebagai 'nyeri paling menyiksa', dapat menimbulkan sensasi sakit yang luar biasa di wajah dan sering kali keliru dianggap sebagai sakit gigi. Jadi, apa sebenarnya yang menjadi pemicu kondisi ini dan bagaimana cara menanganinya? (Ilustrasi oleh AI)
Trigeminal neuralgia, yang kerap disebut sebagai 'nyeri paling menyiksa', dapat menimbulkan sensasi sakit yang luar biasa di wajah dan sering kali keliru dianggap sebagai sakit gigi. Jadi, apa sebenarnya yang menjadi pemicu kondisi ini dan bagaimana cara menanganinya? (Ilustrasi oleh AI)

Liputan6.com, Jakarta - Trigeminal neuralgia adalah kondisi medis yang menyebabkan rasa sakit yang sangat hebat pada salah satu sisi wajah. Sering kali, nyeri ini disalahartikan sebagai sakit gigi yang parah. Namun, intensitas rasa sakit yang dialami oleh penderita jauh lebih mengganggu, bahkan bisa mengganggu aktivitas harian mereka.

Apakah yang Dimaksud dengan Penyakit Trigeminal Neuralgia?

Trigeminal neuralgia adalah gangguan saraf yang ditandai dengan rasa sakit yang luar biasa di wajah, yang sering digambarkan seperti sengatan listrik, rasa terbakar, atau sensasi seperti tersayat. Menurut dr. Mustaqim Prasetya, SpBS, SubSp. N-Func (K) dari RS Pusat Otak Nasional, kondisi ini sering disebut sebagai one of the most painful disorder known to human, atau salah satu gangguan paling menyakitkan yang bisa dialami manusia.

Dalam skala nyeri dari 0 hingga 10, banyak pasien trigeminal neuralgia melaporkan bahwa rasa sakit mereka melampaui angka tersebut, bahkan mencapai angka 16. Rasa sakit yang begitu intens ini membuat pasien merasa terjebak dalam penderitaan yang tiada henti.

Bagaimana Karakteristik Nyeri pada Trigeminal Neuralgia?

Walaupun secara fisik penderita trigeminal neuralgia tampak sehat, mereka sebenarnya mengalami nyeri yang luar biasa dan terus-menerus. Hal ini sering membuat orang di sekitar mereka meragukan kesakitan yang dialami, yang pada gilirannya memperburuk kondisi mental pasien. Banyak dari mereka mengalami depresi dan perasaan putus asa.

Nyeri yang terus-menerus ini membuat banyak pasien merasa tidak mampu menjalani kehidupan normal. Bahkan, beberapa dari mereka sampai merasa ingin mengakhiri hidup karena tidak tahan dengan penderitaan yang dirasakan.

"Muncul keinginan untuk give up. Saya ingin menyerah saja. Gue tidak sanggup hidup seperti ini, sampai ingin bunuh diri," tambahnya.

Salah satu kasus yang pernah ditangani oleh Tyo adalah seorang pasien muda berusia antara 20 hingga 25 tahun dari Semarang yang merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya. Rasa sakit yang tak tertahankan memaksanya untuk dilarikan ke Jakarta demi mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Apa Penyebab Trigeminal Neuralgia?

Trigeminal neuralgia, yang kerap disebut sebagai 'nyeri paling menyiksa', dapat menimbulkan sensasi sakit yang luar biasa di wajah dan sering kali keliru dianggap sebagai sakit gigi. Jadi, apa sebenarnya yang menjadi pemicu kondisi ini dan bagaimana cara menanganinya? (Ilustrasi oleh AI)
Trigeminal neuralgia, yang kerap disebut sebagai 'nyeri paling menyiksa', dapat menimbulkan sensasi sakit yang luar biasa di wajah dan sering kali keliru dianggap sebagai sakit gigi. Jadi, apa sebenarnya yang menjadi pemicu kondisi ini dan bagaimana cara menanganinya? (Ilustrasi oleh AI)

Salah satu penyebab paling umum dari trigeminal neuralgia adalah tekanan yang diakibatkan oleh pembuluh darah di pangkal otak. Ketika arteri atau vena menekan saraf trigeminal, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada selaput saraf.

Akibatnya, penderita sering merasakan nyeri yang sangat hebat, sehingga aktivitas sehari-hari menjadi sangat sulit dilakukan. Namun, selain kompresi oleh pembuluh darah, ada berbagai faktor lain yang juga dapat memicu trigeminal neuralgia, seperti:

  • Tumor
  • Kelainan pada pembuluh darah
  • Perekat struktural otak
  • Cedera pada saraf
  • Penyakit autoimun

Setiap faktor ini dapat berkontribusi pada munculnya rasa sakit yang mengganggu, sehingga penting untuk memahami penyebabnya demi penanganan yang tepat.

Apakah Trigeminal Neuralgia Bisa Disembuhkan?

Trigeminal neuralgia, yang kerap disebut sebagai 'nyeri paling menyiksa', dapat menimbulkan sensasi sakit yang luar biasa di wajah dan sering kali keliru dianggap sebagai sakit gigi. Jadi, apa sebenarnya yang menjadi pemicu kondisi ini dan bagaimana cara menanganinya? (Ilustrasi oleh AI)
Trigeminal neuralgia, yang kerap disebut sebagai 'nyeri paling menyiksa', dapat menimbulkan sensasi sakit yang luar biasa di wajah dan sering kali keliru dianggap sebagai sakit gigi. Jadi, apa sebenarnya yang menjadi pemicu kondisi ini dan bagaimana cara menanganinya? (Ilustrasi oleh AI)

Dokter biasanya mendiagnosis neuralgia trigeminal berdasarkan deskripsi nyeri yang dialami oleh pasien. Nyeri ini bisa sangat intens, namun jangan khawatir, ada berbagai solusi yang dapat membantu meredakan penderitaan tersebut.

Lantas, apa obat untuk trigeminal neuralgia? Obat antikejang sering kali menjadi langkah awal dalam pengobatan. Sayangnya, obat pereda nyeri biasa tidak efektif untuk mengatasi nyeri yang disebabkan oleh kondisi ini.

Seiring waktu, beberapa pasien mungkin tidak lagi merasakan manfaat dari obat-obatan tersebut atau mengalami efek samping yang tidak menyenangkan, seperti rasa kantuk yang berlebihan.

Menurut Tyo, untuk kasus-kasus yang lebih kompleks, tersedia pilihan pengobatan yang lebih agresif. Lalu, operasi apa yang bisa dilakukan untuk neuralgia trigeminal?

Operasi Apa yang Dilakukan untuk Neuralgia Trigeminal?

Kemajuan teknologi medis telah melahirkan berbagai metode operasi yang efektif untuk menangani kondisi ini. Salah satu yang paling terkenal adalah dekompresi mikrovaskular (MVD).

Dalam prosedur ini, dokter bedah saraf akan memindahkan pembuluh darah yang menekan saraf trigeminal. "Melalui langkah ini, kerusakan pada saraf dapat dihentikan, dan nyeri dapat dihilangkan," jelas Tyo.

Prosedur ini dilakukan melalui sayatan kecil di belakang telinga, dan hasilnya sangat menjanjikan. Banyak pasien melaporkan bahwa nyeri mereka berkurang secara signifikan atau bahkan hilang setelah menjalani operasi ini, dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.

Jadi, bagi kamu yang merasakan siksaan akibat neuralgia trigeminal, ada harapan untuk meraih kehidupan yang lebih nyaman.

Bagaimana Cara Menyembuhkan Neuralgia Trigeminal Tanpa Operasi?

Trigeminal neuralgia, yang kerap disebut sebagai 'nyeri paling menyiksa', dapat menimbulkan sensasi sakit yang luar biasa di wajah dan sering kali keliru dianggap sebagai sakit gigi. Jadi, apa sebenarnya yang menjadi pemicu kondisi ini dan bagaimana cara menanganinya? (Foto oleh dr. Mustaqim)
Trigeminal neuralgia, yang kerap disebut sebagai 'nyeri paling menyiksa', dapat menimbulkan sensasi sakit yang luar biasa di wajah dan sering kali keliru dianggap sebagai sakit gigi. Jadi, apa sebenarnya yang menjadi pemicu kondisi ini dan bagaimana cara menanganinya? (Foto oleh dr. Mustaqim)

Bagi pasien yang belum siap menjalani operasi, ada solusi alternatif yang menarik melalui prosedur intervensi nyeri perkutan. Teknik-teknik seperti Percutaneous Radio Frequency Rhizotomy (PRFR) dan Percutaneous Balloon Compression (PBC) dapat menjadi pilihan efektif untuk mengelola nyeri wajah.

Prosedur ini bertujuan untuk mengurangi sensitivitas saraf terhadap rasa sakit dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan operasi Microvascular Decompression (MVD).

Salah satu opsi menarik lainnya adalah Gamma Knife, sebuah prosedur bedah radio stereotaktik yang memanfaatkan radiasi terfokus untuk meredakan nyeri.

Meskipun hasilnya tidak langsung terasa, banyak pasien melaporkan perbaikan signifikan dalam beberapa minggu setelah menjalani prosedur ini. Dengan berbagai pilihan ini, pasien memiliki kesempatan untuk menemukan metode yang paling sesuai untuk mengatasi nyeri mereka.

Bisakah Neuralgia Trigeminal Bersifat Psikosomatis?

Selain pengobatan utama, terapi komplementer seperti akupunktur dan penyuntikan botox bisa menjadi pilihan tambahan yang sangat bermanfaat.

Tyo, menambahkan, karena kecemasan dan depresi dapat memperburuk kondisi kesehatan, dukungan psikologis pun menjadi hal yang krusial. Pendampingan dari seorang psikolog atau hipnoterapis dapat membantu pasien dalam mengatasi stres yang sering kali menyertai nyeri kronis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya