Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak orang, terutama Gen Z, acne patch sering dianggap sebagai solusi cepat untuk mengatasi jerawat. Meskipun terlihat praktis dan efektif untuk menutupi jerawat, penggunaan acne patch ternyata dapat menimbulkan efek samping yang perlu diwaspadai.
Dokter Asthetic and Anti Aging yang merupakan Founder Privee Clinic, Dr. Almond Wibowo, M.Biomed., AAM, menjelaskan beberapa hal penting terkait penggunaan acne patch yang sering diabaikan.
Advertisement
Baca Juga
Acne Patch Gunanya untuk Apa?
Menurut Almond, tujuan utama penggunaan acne patch adalah untuk menutupi jerawat agar tidak terlihat dan untuk membuat makeup lebih rapi. Namun, ternyata tindakan menempelkan acne patch ini bisa berisiko menyebabkan iritasi atau peradangan yang semakin parah.
Advertisement
Hal ini terjadi karena bahan lengket yang digunakan pada patch bisa menyebabkan iritasi pada kulit, apalagi jika patch tersebut dicabut terlalu cepat atau dengan cara yang salah.
"Ketika patch dicabut, biasanya jerawat akan semakin membesar," kata Almond di peluncuran New Combination Treatment for Acne Scar pada Selasa, 4 Desember 2024.
Ini karena bahan lengket pada acne patch dapat menarik kulit dan memperburuk peradangan yang sudah ada.
Apa yang Terjadi Jika Sering Memencet Jerawat?
Selain itu, kebiasaan buruk seperti memencet atau menggaruk jerawat juga bisa memperburuk kondisi kulit. Almond mengungkapkan bahwa sering kali orang, terutama pria, merasa tergoda untuk mengorek jerawat yang muncul.
"Itu justru menambah radang, yang awalnya jerawat bisa sembuh dalam tiga hari, jadi makin besar dan meradang," tambahnya. Kebiasaan ini juga bisa menyebabkan komedo yang tadinya tampak hilang, justru berubah menjadi jerawat yang lebih parah.
Treatment Apa Saja untuk Kulit Berjerawat?
Dalam perawatan kulit berjerawat, Almond menyarankan untuk tidak menggunakan scrub karena hanya akan memperparah radang dan membuat jerawat semakin meradang.
"Yang sebaiknya digunakan adalah calming cream atau krim yang menenangkan radang, yang dapat mengurangi kemerahan," katanya. Dengan demikian, kulit bisa lebih cepat sembuh tanpa menambah masalah.
Advertisement
Jika Muka Sedang Berjerawat, Apakah Boleh Eksfoliasi?
Eksfoliasi, atau pengelupasan kulit, memang memiliki manfaat dalam meremajakan kulit. Namun, ketika kulit wajah sedang berjerawat, banyak yang bertanya-tanya, apakah proses eksfoliasi ini tetap aman untuk dilakukan? Almond menjelaskan bahwa ini bergantung pada kondisi kulit dan penyebab jerawat itu sendiri.
Secara umum, eksfoliasi bertujuan untuk mengangkat sel kulit mati dan merangsang regenerasi kulit. Namun, pengelupasan kulit yang dilakukan secara berlebihan atau pada kulit yang sedang mengalami peradangan justru bisa memperburuk kondisi kulit.
"Sebab, ketika kulit tergelupas, peradangan bisa terjadi, dan hal ini bisa memperburuk jerawat yang ada," katanya.
Jerawat sering kali muncul karena dua faktor utama, yaitu produksi minyak berlebih dan kulit yang terlalu kering. Jika jerawat disebabkan oleh kulit yang berminyak, eksfoliasi bisa membantu mengurangi kadar minyak dan mencegah berkembangnya bakteri yang dapat menyebabkan jerawat.
Dalam kasus ini, produk eksfoliasi seperti krim atau sabun cuci muka yang mengandung bahan pengurang minyak dapat bermanfaat. Namun, perlu diingat bahwa kulit yang terlalu kering juga bisa menjadi penyebab munculnya jerawat.
Almond mengingatkan bahwa kulit kering cenderung lebih sensitif, sehingga dapat dengan mudah teriritasi dan memicu peradangan, yang akhirnya menambah jerawat.
Oleh karena itu, jika kulit terasa kering dan terkelupas, disarankan untuk tidak menggunakan produk eksfoliasi.
"Sebagai gantinya, kulit yang kering membutuhkan perawatan dengan pelembap atau moisturizer yang bisa membantu menghidrasi dan merawat keseimbangan kelembapannya," tambahnya.
Skin Care Apa yang Cocok untuk Kulit Berjerawat?
Menurut Almond, penggunaan skincare yang tepat sangat bergantung pada jenis dan penyebab jerawat yang dialami. "Pada saat jerawatan, pemakaian skincare harus disesuaikan dengan jenis jerawatnya," katanya.
Dia mengingatkan pentingnya untuk tidak melakukan diagnosis sendiri, karena hal ini bisa mengarah pada penggunaan produk yang tidak sesuai dengan kondisi kulit.
Almond menyarankan untuk mengidentifikasi terlebih dahulu apakah kulit cenderung berminyak atau tidak. Hal ini dapat dengan mudah diketahui menggunakan kertas minyak.
"Jika kertas minyak menunjukkan banyak minyak pada kulit, bisa menggunakan produk dengan kandungan alkohol untuk mengurangi minyak berlebih," tambahnya.
Produk pembersih wajah yang mengandung alkohol dapat membantu menghilangkan minyak, tapi harus digunakan dengan hati-hati agar tidak mengiritasi kulit.
Selain itu, Almond merekomendasikan penggunaan salicylic acid, yang dikenal sebagai bahan antibakteri, antiperadangan, dan pengontrol minyak. Salicylic acid sangat bermanfaat untuk kulit berminyak yang rentan berjerawat.
"Salicylic acid membantu mengurangi bakteri dan peradangan, sehingga efektif dalam mengatasi jerawat pada kulit yang berminyak,” katanya.
Namun, ada kalanya kulit berjerawat tidak disebabkan oleh kelebihan minyak. Almond menekankan bahwa jika kulit terasa kering dan tidak ada minyak berlebih, tapi jerawat masih muncul, maka penyebabnya bukan karena minyak.
Dalam kasus seperti ini, perawatan yang dilakukan harus berbeda, dengan fokus pada komedolitik untuk mengatasi komedo, bukan sekadar mengurangi minyak.
Untuk jerawat yang muncul dengan nanah atau bentuk pustula kecil, Dr. Almond menjelaskan bahwa penyebabnya bisa jadi adalah jumlah bakteri yang terlalu tinggi.
"Kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti kadar gula darah yang tinggi yang mendukung pertumbuhan bakteri," katanya.
Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi penyebab jerawat terlebih dahulu sebelum memulai pengobatan yang tepat.
Dalam perawatan kulit berjerawat, sangat penting untuk mengenali kondisi kulit dan penyebab jerawat untuk menentukan produk skincare yang tepat.
Dengan menggunakan pendekatan yang lebih terfokus dan disesuaikan dengan kebutuhan kulit, jerawat dapat dikelola dengan lebih efektif.
Advertisement
Apakah Skin Booster Bisa Menghilangkan Jerawat?
Restylane Skinboosters dari Galderma adalah perawatan injeksi yang meningkatkan hidrasi kulit dan merangsang produksi kolagen, mengurangi garis halus, kerutan, dan menghasilkan kulit yang lebih kencang, muda, serta bercahaya.
Mengandung Hyaluronic Acid (HA), bahan alami yang menjaga kelembaban dan elastisitas kulit, Restylane Skinboosters aman digunakan karena mirip dengan HA alami tubuh.
Telah terbukti efektif dan aman melalui 5.5 juta perawatan di seluruh dunia selama lebih dari 15 tahun. Perawatan ini dapat meningkatkan kualitas kulit dengan memberikan kelembaban, meratakan permukaan dan warna kulit, mengurangi kerutan, serta mengatasi bekas jerawat. Hasilnya tampak alami dan tahan lama.