Liputan6.com, Jakarta - Puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu ibadah utama bagi umat Muslim. Namun, tidak semua orang dapat menjalankan kewajiban puasa ini karena berbagai alasan, seperti sakit, usia lanjut, atau kondisi kesehatan tertentu. Dalam situasi seperti ini, Islam memberikan kelonggaran dengan cara membayar fidyah sebagai pengganti puasa yang ditinggalkan.
Fidyah, secara bahasa, berarti tebusan. Dalam istilah syariat, fidyah adalah denda yang wajib dibayar karena meninggalkan kewajiban atau melakukan sesuatu yang dilarang. Namun, mungkin masih ada yang ragu mengenai kewajiban fidyah, termasuk kapan batas akhir pembayaran fidyah puasa dan bagaimana ketentuan serta syarat-syaratnya.
Advertisement
Baca Juga
Adapun kriteria individu yang mendapat keringanan tidak berpuasa dan boleh membayar fidyah, dikutip dari laman Baznas, diantaranya:
Advertisement
1. Orang tua renta yang kondisinya tidak memungkinkan untuk berpuasa.
2. Orang sakit parah yang kemungkinan sembuhnya kecil
3. Ibu hamil atau menyusui yang jika berpuasa khawatir akan kondisi diri atau bayi (atas rekomendasi dokter)
Ketentuan tentang siapa saja yang boleh tidak melaksanakan ibadah puasa Ramadan juga tertuang dalam Al Quran, surat Al-Baqarah ayat 184.
"yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Langkah-Langkah Membayar Fidyah dengan Uang
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk membayar fidyah dengan uang:
- Hitung Jumlah Hari Puasa yang Ditinggalkan: Tentukan berapa hari puasa Ramadan yang tidak dapat Anda tunaikan karena alasan syar'i, seperti sakit parah atau perjalanan jauh.
- Tentukan Nilai Fidyah per Hari: Nilai fidyah bervariasi. Misalnya, BAZNAS DKI Jakarta menetapkan nilai fidyah sebesar Rp60.000 per hari per jiwa. Namun, nilai ini bisa berbeda di daerah lain, jadi penting untuk mengecek ketentuan BAZNAS di wilayah Anda.
- Kalikan Nilai Fidyah dengan Jumlah Hari: Kalikan nilai fidyah per hari dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan untuk mendapatkan total fidyah yang harus dibayarkan.
- Niatkan Membayar Fidyah: Sebelum membayar, niatkan pembayaran fidyah sebagai pengganti puasa yang ditinggalkan.
- Bayar Fidyah melalui Lembaga Zakat yang Terpercaya: Sebaiknya, bayarkan fidyah melalui lembaga zakat resmi seperti BAZNAS atau LAZ terpercaya. Anda juga bisa membayar langsung kepada fakir miskin, namun pastikan mereka benar-benar membutuhkan.
- Dokumentasikan Pembayaran: Simpan bukti pembayaran sebagai catatan.
Advertisement
Pertimbangan Penting dalam Pembayaran Fidyah
Beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dalam pembayaran fidyah antara lain:
- Mazhab: Perbedaan mazhab dalam Islam dapat mempengaruhi perhitungan nilai fidyah. Konsultasikan dengan ulama atau referensi terpercaya untuk memastikan perhitungan yang sesuai dengan mazhab Anda.
- Ketentuan Lokal: Nilai fidyah yang ditetapkan oleh BAZNAS atau lembaga zakat setempat dapat berbeda-beda antar wilayah. Selalu periksa ketentuan terbaru di daerah Anda.
- Niat dan Keikhlasan: Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dalam membayar fidyah sebagai bentuk pengganti ibadah puasa yang ditinggalkan.
Kapan Batas Akhir Pembayaran Fidyah Puasa?
Batas akhir pembayaran fidyah puasa umumnya adalah sebelum hari raya Idul Fitri. Sebaiknya, fidyah dibayarkan secepatnya setelah Anda mengetahui bahwa Anda tidak dapat berpuasa, agar penyaluran bantuan dapat dilakukan dengan segera dan tepat sasaran.
Fidyah merupakan kewajiban bagi mereka yang memiliki alasan syar'i untuk meninggalkan puasa Ramadhan. Hal ini ditekankan oleh Ketua Baznas Bali, yang menyatakan bahwa mereka yang dibolehkan membayar fidyah antara lain orang tua renta, orang sakit parah, serta ibu hamil atau menyusui yang khawatir akan kondisi kesehatan diri atau bayinya jika berpuasa.
Advertisement
Mekanisme dan Tata Cara Pembayaran Fidyah
Pembayaran fidyah dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
- Memberikan langsung kepada fakir miskin: Ini adalah cara yang paling utama dan dianjurkan. Pastikan penerima fidyah adalah orang yang benar-benar membutuhkan.
- Melalui lembaga amil zakat atau yayasan terpercaya: Cara ini memudahkan proses penyaluran fidyah kepada yang berhak menerimanya. Pilih lembaga yang kredibel dan transparan.
- Secara online: Beberapa lembaga amil zakat menyediakan platform online untuk pembayaran fidyah. Pastikan keamanannya terjamin.
Membayar fidyah dengan uang merupakan cara yang sah untuk mengganti puasa yang ditinggalkan dengan syarat-syarat tertentu. Pastikan Anda mengikuti langkah-langkah di atas dan memperhatikan ketentuan yang berlaku di wilayah Anda untuk memastikan pembayaran fidyah Anda sah dan tepat sasaran. Konsultasi dengan ulama atau lembaga zakat terpercaya sangat dianjurkan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai dengan ajaran Islam.
