Praktik Setrika Payudara Agar `Gunung Kembar` Anak Tak Membesar

Para ibu di Kamerun khawatir jika payudara anaknya berkembang. Alhasil memilih setrika payudara.

oleh Melly Febrida diperbarui 29 Sep 2013, 07:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2013, 07:00 WIB
payudara-wanita-130928c.jpg
Payudara wanita bisa menarik perhatian pria. Dan dari payudara, nafsu pria bisa bergelora. Itulah yang membuat kaum ibu di Kamerun berusaha agar payudara anaknya tak berkembang. Caranya dengan praktik `setrika payudara`.

Praktik mutilasi pada wanita tersebut diyakini para ahli juga ada di London seperti diutarakan dalam Konferensi di Northolt pada Jumat (27/9/2013).

Para ibu yang melakukan setrika payudara itu karena takut payudara anaknya akan menarik perhatian laki-laki yang tak diinginkan, seperti perkosaan atau hamil sebelum nikah. Selain itu, ada stigma sosial yang melekat wanita yang berpayudara besar sering dipandang sebagai wanita yang senang melakukan hubungan seksual.

`Setrika payudara` melibatkan memijat atau menekan payudara gadis remaja dengan menggunakan batu atau spatula yang dipanaskan di atas api. Praktik ini lazim dilakukan di Kamerun dan sekarang juga dilakukan komunitas Kamerun di Inggris.

Setrika payudara sangat menyakitkan dan bisa menyebabkan abses, infeksi, bentuk payudara yang tidak simetris, kista, demam yang parah, kerusakan jaringan, dan hilangnya payudara yang lengkap.

Organisasi Pengembangan Wanita dan Gadis CAME yang menyelenggarakan konferensi itu meminta ahli medis menegaskan apakah ada hubungan antara setrika payudara dengan risiko kanker payudara.

Organisasi tersebut meyakini praktik ini bisa terjadi pada gadis-gadis berusia 8 tahun. Kebanyakan ayahnya tak menyadari terjadinya kekerasan tersebut.

"Kita harus memberdayakan perempuan Kamerun untuk berbicara tentang setrika payudara karena terlalu banyak yang diam dalam masalah ini - mereka melihatnya sebagai masalah budaya," kata Pendiri dan Ketua Organisasi Margaret Nyuydzewira seperti dikutip Thisislocallondon, Minggu (29/9/2013).

(Mel)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya