Mengemas makanan dengan plastik tidak dianjurkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM), lalu bagaimana dengan kertas?
Menurut Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya BPOM, Drs. Mustofa, Apt, M.Kes, tidak semua kertas juga aman untuk kemasan pangan.
"Tidak semua kertas layak digunakan sebagai kemasan pangan,lagi-lagi kebiasaan yang memicu gangguan kesehatan seperti menggunakan kertas koran untuk gorangan," ujar Mustofa saat diwawancara Liputan6.com, ditulis Jumat (18/10/2013).
Kertas koran dan majalah menurut Mustofa yang tidak layak digunakan untuk membungkus makanan terlebih jika pangan tersebut bersifat agresif.
"Pada kertas koran kan sudah ada tintanya, nah itu bila terkena pangan agresif seperti gorengan yang belemak dan berminyak itu bahaya bisa memperburuk kesehatan nantinya," kata Mustofa yang ditemui saat acara` BPOM Sahabat Ibu di Hotel Grand Alia, Jakarta.
Tinta yang ada pada koran dan majalah dapat mengandung Pb yang kemudian berpindah pada makanan. "Pb ini yang diduga pemicu kanker dan tinta tersebut menempel pada makanankemudian masuk mulut, itu perlu diawasi," terang Mustofa.
Mustofa mengatakan bisa menggunakankertas roti atau kertas nasi yang aman. "Penggantinya itu yang biasa digunakan memang untuk makanan kertas roti dan nasi, yang seperti berlapis lilin licin itu," jelasnya.
(Mia/Mel)
Menurut Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya BPOM, Drs. Mustofa, Apt, M.Kes, tidak semua kertas juga aman untuk kemasan pangan.
"Tidak semua kertas layak digunakan sebagai kemasan pangan,lagi-lagi kebiasaan yang memicu gangguan kesehatan seperti menggunakan kertas koran untuk gorangan," ujar Mustofa saat diwawancara Liputan6.com, ditulis Jumat (18/10/2013).
Kertas koran dan majalah menurut Mustofa yang tidak layak digunakan untuk membungkus makanan terlebih jika pangan tersebut bersifat agresif.
"Pada kertas koran kan sudah ada tintanya, nah itu bila terkena pangan agresif seperti gorengan yang belemak dan berminyak itu bahaya bisa memperburuk kesehatan nantinya," kata Mustofa yang ditemui saat acara` BPOM Sahabat Ibu di Hotel Grand Alia, Jakarta.
Tinta yang ada pada koran dan majalah dapat mengandung Pb yang kemudian berpindah pada makanan. "Pb ini yang diduga pemicu kanker dan tinta tersebut menempel pada makanankemudian masuk mulut, itu perlu diawasi," terang Mustofa.
Mustofa mengatakan bisa menggunakankertas roti atau kertas nasi yang aman. "Penggantinya itu yang biasa digunakan memang untuk makanan kertas roti dan nasi, yang seperti berlapis lilin licin itu," jelasnya.
(Mia/Mel)