Liputan6.com, Jakarta Belanda terkenal akan kincir angin klasiknya, seniman Renaissance, taman bunga tulip, dan lain-lain. Dengan infrastruktur yang sempurna, fasilitas yang lengkap dan modern, dan populasi penduduk yang fasih berbahasa Inggris, menjadikan Belanda negara yang nyaman untuk dikunjungi.
Belanda yang waktu itu menjajah Indonesia selama kurang lebih 3 abad lamanya, meninggalkan beberapa kemiripan antara Belanda dan Indonesia. Salah satunya soal penerapan nama sesuatu benda dari bahasa Belanda yang diadaptasi ke bahasa Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Penerbangan dari Indonesia ke Eropa khususnya Belanda saat ini 'hanya' menyita waktu belasan jam. Di zaman penjajahan, pelayaran dengan kapal uap bisa menempuh waktu sekitar dua bulan penuh. Usaha mempersingkat waktu tempuh ini pertama kali dilakukan oleh KLM dengan menggunakan pesawat Fokker VII dengan kode H-NACC.
Pesawat bermesin tunggal ini memiliki daya jelajah di sekitar 1.000 km. Jadi, jarak dari Belanda ke Indonesia yang sekitar 16.000 km paling tidak harus ditempuh dengan belasan kali pemberhentian.
Saat itu, pesawat ini harus melakukan 21 kali pemberhentian. Dia lepas landas dari Amsterdam pada tanggal 1 Oktober 1924, dan mendarat di Jakarta pada tanggal 24 November 1924. Sebuah perjalanan yang lumayan lama dari Belanda ke Indonesia menghabiskan waktu sekitar 55 hari.
Mengalami Keterlambatan Saat Penerbangan Pertama
Penyebab utama keterlambatan adalah ketika mesin pesawat rusak di Bulgaria. Awak pesawat harus menunggu sekitar satu bulan hingga mesin pengganti datang, lewat jalur darat. Itupun dikabarkan bahwa pembelian mesin baru merupakan usaha patungan dari warga Belanda.
Pada akhirnya, pesawat dengan tiga awak ini memang mencatat sejarah, dan meyakinkan masyarakat, baik di negeri Belanda maupun di Hindia-Belanda, bahwa perjalanan udara antar dua benua ini dimungkinkan dan tinggal menentukan masalah waktu saja.
Berikut potret lawas penerbangan pertama dari Belanda ke Indonesia yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (11/4/2019).
Advertisement
Foto Penerbangan Pertama dari Belanda ke Indonesia
1. Awak Peswat Fokker VII
Tiga awak H-NACC sebelum lepas landas, yaitu H. van Weeden Poelman, A.N.J. van der Hoop, P.A. van den Broeke (dari kiri ke kanan).
2. Kerusakan Mesin di Bulgaria
Kerusakan mesin di Plovdiv, Bulgaria, yang membuat pesawat harus menuggu sekitar satu bulan. Tampak pula baling-baling pesawat sudah dicopot.
Tak Diketahui Sebelumnya
3. Pemberhentian Terakhir Sebelum ke Hindia-Belanda
Perawatan pesawat di Singgora atau Songkhla, Thailand. Pemberhentian terakhir sebelum memasuki wilayah udara Hindia-Belanda
4. Melintasi Selat Malaka Menuju Medan
Melintasi Selat Malaka menuju Medan, dengan dikawal pesawat amfibi milik KNIL Udara. Foto diambil dari H-NACC. Saat itu sudah ada pesawat-pesawat terbang di Hindia-Belanda, tapi masih diangkut dengan kapal dan dirakit di Indonesia, belum ada yang terbang langsung.
Advertisement
Sampai di Langit Hindia-Belanda
5. Terbang di Langit Jawa
Terbang di atas Pulau Jawa, dengan dikawal pesawat KNIL yang lain. Foto diambil dari H-NACC.
6. Sambutan Petinggi Belanda di Jakarta
Gubernur Jenderal Dirk Fock (berkumis) hadir di acara penyambutan kedatangan H-NACC
Mendapatkan Apresiasi
7. Simbol Penerbangan Hindia-Belanda Pertama
Tugu dengan model pesawat Fokker VII H-NACC yang didirikan di Medan. Tugu ini sebagai tempat pertama di wilayah Hindia-Belenda yang didarati sebuah pesawat yang terbang dari Belanda.
8. Kembali ke Belanda
Ketiga awak H-NACC di atas wilayah Belanda dalam penerbangan pulang dari Jakarta. Kali ini menggunakan pesawat berkode H-NACK, tetap dari jenis Fokker VII.
Advertisement
Kembali ke Belanda
9. Mendarat di Belanda
Pesawat H-NACK mendarat di Schiphol, tampak baling-balingnya masih berputar.
10. Sambutan Warga Belanda
Sambutan meriah atas tiga orang pertama yang terbang pulang-pergi dari Belanda ke Hindia-Belanda.