Bahaya yang Mengintai Saat Konsumsi Telur Mentah Bagi Kesehatan

Telur mentah bisa mengandung bakteri jahat.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 09 Jul 2019, 19:10 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2019, 19:10 WIB
[Bintang] Ilustrasi Telur
Ilustrasi Telur (Sumber Foto: Alamy/Huffington Post)

Liputan6.com, Jakarta Tak dipungkiri lagi, telur merupakan makanan tinggi protein menyehatkan. Telur dapat disantap dengan berbagai cara. Mulai dari digoreng hingga direbus, telur begitu digemari banyak orang. Selain dimasak, banyak juga yang mengonsumsi telur mentah.

Telur mentah dipercaya bisa meningkatkan vitalitas tubuh dan menjaga ketahanan tubuh. Telur mentah adalah makanan padat nutrisi yang dikemas dengan protein, lemak baik, vitamin, mineral, dan antioksidan yang melindungi mata.

Namun, memakan telur mentah atau makanan yang mengandungnya menimbulkan kekhawatiran tentang risiko infeksi Salmonella. Makan telur mentah bisa menjadi tidak sehat karena beberapa alasan.

Selain itu, penyerapan beberapa nutrisi Anda dapat dikurangi atau bahkan diblokir sepenuhnya. Tubuh bergantung pada biotin untuk membentuk bahan bakar penghasil asam lemak dan glukosa serta membantu mengatur metabolisme.

Agar lebih mengetahui apa saja bahaya mengonsumsi telur mentah, berikut ulasan mengenai bahaya yang mengintai saat mengonsumsi telur mentah seperti dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (9/7/2019).

Protein Tidak Diserap dengan Baik

Ilustrasi Telur
Ilustrasi telur dadar (dok. Pixabay.com/Pexels/Putu Elmira)

Telur adalah salah satu sumber protein terbaik dalam makanan. Faktanya, telur mengandung semua 9 asam amino esensial dalam rasio yang tepat.

Untuk alasan ini, mereka sering disebut sebagai sumber protein 'lengkap'. Namun, memakan telur mentah dapat mengurangi penyerapan protein berkualitas ini.

Satu studi kecil membandingkan penyerapan protein dari telur yang dimasak dan mentah pada 5 orang. Studi ini menemukan bahwa 90% protein dalam telur yang dimasak bisa diserap tubuh, tetapi pada telur mentah hanya 50% yang diserap. Dengan kata lain, protein dalam telur yang dimasak lebih mudah dicerna.

Makan protein yang cukup dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan massa otot, menurunkan tekanan darah, dan mengoptimalkan kesehatan tulang. DRI (Dietary Reference Intake) dari protein adalah 0,8 gram per kilogram berat badan. Ini berjumlah 56 gram per hari untuk rata-rata pria yang tidak banyak bergerak dan 46 gram per hari untuk wanita biasa yang tidak banyak bergerak.

Menghambat Penyerapan Biotin

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Biotin adalah vitamin B yang larut dalam air, juga dikenal sebagai vitamin B7. Vitamin ini terlibat dalam produksi glukosa dan asam lemak tubuh. Ini juga penting selama kehamilan.

Sementara kuning telur menyediakan sumber makanan biotin yang baik, putih telur mentah mengandung protein yang disebut avidin. Avidin berikatan dengan biotin di usus kecil, mencegah penyerapannya.

Karena panas menghancurkan avidin, ini bukan masalah ketika telur sudah matang. Biotin meningkatkan kesehatan kulit yang baik, dan membantu mengatur LDL (kolesterol jahat) dan gula darah. Biotin juga diperlukan untuk menghasilkan keratin, protein yang mempromosikan kuku dan rambut yang kuat.

Bisa Terkontaminasi Bakteri

telur
ilustrasi telur/copyright Pexels/Kaboompics

Telur mentah dan setengah matang mungkin mengandung Salmonella, sejenis bakteri berbahaya untuk tubuh. Bakteri ini tidak hanya dapat ditemukan pada kulit telur tetapi juga di dalam telur. Mengonsumsi telur yang terkontaminasi dapat menyebabkan keracunan makanan.

Gejala keracunan makanan termasuk kram perut, diare, mual, demam dan sakit kepala. Gejala-gejala ini biasanya muncul 6 hingga 48 jam setelah makan dan dapat berlangsung 3 hingga 7 hari. Infeksi Salmonella lebih menjadi perhatian pada populasi tertentu. Pada beberapa orang, itu dapat memiliki konsekuensi serius atau bahkan fatal.

Kelompok usia termuda seperti bayi dan anak lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang belum tumbuh sempurna. Dalam kasus yang jarang terjadi, Salmonella dapat menyebabkan kram di rahim wanita hamil yang dapat menyebabkan kelahiran prematur atau lahir mati.

Orang yang berusia di atas 65 lebih mungkin meninggal karena infeksi yang ditularkan melalui makanan. Faktor yang berkontribusi termasuk malnutrisi dan perubahan terkait usia dalam sistem pencernaan.

Sistem kekebalan lebih lemah dan lebih rentan terhadap infeksi pada orang dengan penyakit kronis. Orang dengan diabetes, HIV dan tumor ganas adalah di antara mereka yang tidak boleh makan telur mentah.

Kelompok-kelompok ini harus menghindari makan telur mentah dan makanan yang mengandung telur mentah. Makanan buatan rumah yang sering mengandung telur mentah diantaranya termasuk mayones, icing kue dan es krim.

Cara Meminimalkan Risiko Infeksi Bakteri pada Telur Mentah

telur
ilustrasi telur/Image by Wokandapix from Pixabay

Tidak mungkin untuk sepenuhnya menghilangkan risiko infeksi dari makan telur mentah. Namun, ada cara untuk menguranginya. Berikut ini beberapa kiat efektif:

- Beli telur dan produk telur yang sudah dipasteurisasi, yang tersedia di beberapa supermarket.

- Hanya membeli telur yang disimpan di bagian makanan berpendingin di toko kelontong.

- Simpan telur di lemari es di rumah. Menyimpannya pada suhu kamar dapat menyebabkan pertumbuhan cepat bakteri berbahaya.

- Jangan membeli atau mengkonsumsi telur melewati tanggal kedaluwarsa.

- Singkirkan telur yang retak atau kotor.

- Cara terakhir yang terbaik adalah memasak telur sebelum dikonsumsi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya