Liputan6.com, Jakarta Setiap orang pasti ingin hidup bahagia bersama pasangan. Menjalin hubungan kasih dan serius ke jenjang pernikahan. Tapi menuju ke sana tak selalu mudah. Banyak kisah menyertainya. Kenyataannya, tak semua orang ditakdirkan bertemu dengan jodohnya sesuai keinginannya.Â
Baca Juga
Ada yang masih muda, bertemu jodohnya, lalu menikah dan bahagia. Namun ada pula yang sudah masuk usia 30 an tahun, tetap belum menemukan jodoh dan memilih tetap sendiri. Jodoh memang menjadi rahasia dan telah diatur oleh Tuhan.
Advertisement
Namun, kisah wanita asal Tiongkok ini sungguh memilukan. Di usianya yang sudah 30 tahun, ia masih belum memiliki pasangan. Dalam keadaan tersebut, ia justru mendapatkan perlakuan kasar dari ibunya.Â
Sang ibu menganiaya wanita itu dengan memukulnya lantaran masih belum memiliki pasangan. Kisah ini pun viral di media sosial Tiongkok. Banyak yang mengkritik atas tindakan tak pantas oleh ibu kepada anaknya tersebut.Â
Dipukuli Lantaran Masih Jomblo
Kasus itu kini ditangani kepolisian. Seorang wanita paruh baya ditangkap setelah ia memukul putrinya sendiri karena belum menikah. Kejadian ini terjadi di kawasan Tiongkok bagian timur. Dilansir dari World of Buzz oleh Liputan6.com, Selasa (5/11/2019), wanita bermarga Wang tersebut tega melakukan penganiayaan itu.Â
Ia menggunakan batang besi atau linggis untuk memukul putrinya yang berusia 30 tahun berulang kali. Dari aksi tersebut menyebabkan putrinya berdarah dan memar. Sang ibu mengaku tidak bahagia karena putrinya masih belum menikah di usia 30 tahun. Selain itu, ia mengeluh bahwa putrinya tidak mendapatkan cukup uang di pekerjaan sebelumnya. Akibatnya putrinya berhenti dari pekerjaannya untuk membantu mengelola restoran bersama ibunya.
Diketahui bahwa aksi tersebut sebelumnya sudah dilaporkan ke polisi dua kali pada bulan Agustus lalu. Namun, saat itu memar di tubuh putrinya tidak terlalu terlihat, sehingga Wang hanya diberi surat peringatan dan menandatangani surat mediasi.Â
Advertisement
Ditangkap Polisi
Setelah mendapatkan laporan polisi untuk ketiga kalinya, Wang berhasil ditahan setelah polisi melihat betapa buruknya memar putrinya. Saat penangkapan, Wang dan putrinya sedang berada di restoran miliknya. Saat itu pula, polisi melihat memar di tubuh putri Wang seperti di lengan dan kakinya.Â
Polisi kemudian membawa Wang dan putrinya untuk pergi ke kantor polisi guna penyelidikan. Saat hendak dibawa, Wang menolak untuk ikut dan berdalih jika yang ia pukul adalah putrinya sendiri bukan orang lain. Meski bersikeras menolak, polisi tetap membawanya dan menahannya.Â
Sering Bertengkar
Di kantor polisi, putrinya mengatakan bahwa ia hanya akan setuju untuk membebaskan ibunya jika dibayar 80.000 yuan atau sekitar Rp 160 juta. mendengar permintaan putrinya, Wang sempat pingsan dibujuk oleh kerabat keluarganya agar setuju.Â
Dalam penyelidikan, Wang mengatakan bahwa konflik dimulai ketika putrinya merespons dengan sikap menentang kepadanya karena tidak membersihkan rumah.Â
"Saya menjadi sangat marah dan mengatakan kepadanya jika Anda mengatakannya lagi, saya akan menamparmu," kata Wang, dikutip dari World of Buzz.Â
Wang mengatakan bahwa ia dan putrinya sering bertengkar dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu terjadi sejak putrinya mengetahui bahwa dirinya membeli sebuah flat untuk saudara laki-lakinya, lalu berpikir bahwa orang tuanya lebih menyayangi saudaranya daripada dirinya.
Advertisement