Negasi adalah Ingkaran Pernyataan, Ketahui Penggunaannya

Negasi adalah konsep yang universal.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 13 Jul 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2021, 13:30 WIB
Memiliki Niat dan Tujuan Belajar yang Jelas
Ilustrasi Belajar Credit: pexels.com/Christina

Liputan6.com, Jakarta Negasi adalah salah satu materi yang ditemukan dalam logika matematika. Logika matematika adalah cabang matematika yang mengandung kajian logika matematis dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang lain di luar matematika. Salah satu yang dipelajari dalam logika adalah negasi.

Negasi adalah pola yang digunakan untuk mengungkapkan sebuah ingkaran. Materi negasi adalah materi yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain matematika, negasi adalah cara berpikir yang digunakan di banyak aspek kehidupan.

Istilah negasi adalah konsep yang menunjukkan proses mental di mana subjek merumuskan isi keinginan bawah sadar dalam bentuk negatif. Negasi adalah konsep yang universal. Tidak ada sistem logika, matematika, sains, filsafat atau teologi di mana negasi tidak memainkan peran mendasar. Penggunaan negasi tak hanya pada logika matematika, tapi juga bahasa.

Berikut penggunaan negasi dalam matematika dan bahasa, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(13/7/2021).

Pengertian negasi secara umum

Manajemen Waktu dan Strategi Belajar
Ilustrasi Belajar Credit: pexels.com/Hana

Negasi adalah penolakan atau penyangkalan terhadap sesuatu. KBBI mendefinisikan negasi sebagai penyangkalan, peniadaan, atau kata sangkalan. Tindakan mengatakan salah satu dari pernyataan juga merupakan negasi.

Negasi atau ingkaran adalah penolakan dari pernyataan yang ada. Jika sebuah pernyataan bernilai salah maka negasinya bernilai benar dan jika pernyataan bernilai benar maka negasinya bernilai salah. Negasi dapat diterapkan sebagai operasi pada gagasan, proposisi, nilai kebenaran, atau nilai semantik secara lebih umum.

Negasi dalam matematika

Ilustrasi matematika
Ilustrasi matematika. (Photo by Annie Spratt on Unsplash)

Terkadang dalam matematika, penting untuk menentukan lawan dari pernyataan matematika yang diberikan. Ini biasanya disebut sebagai "meniadakan" sebuah pernyataan. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa jika suatu pernyataan benar, maka negasinya salah (dan jika suatu pernyataan salah, maka negasinya benar).

Dalam logika matematika, negasi, atau ingkaran adalah operasi matematika terhadap suatu pernyataan, baik tunggal maupun majemuk. Operasi negasi membalikkan nilai kebenaran suatu pernyataan. Dalam logika klasik, negasi biasanya diidentikkan dengan fungsi kebenaran yang membawa kebenaran ke kepalsuan (dan sebaliknya).

Contoh penggunaan negasi dalam matematika

Ilustrasi matematika
Ilustrasi matematika. (Photo by Antoine Dautry on Unsplash)

Penulisan lambang negasi P adalah “ ~ P “. Untuk menentukan ingkaran atau negasi dari sebuah pernyataan maka penulisan ditambah kata “ tidak, tidak benar bahwa, atau bukan“ di depan pernyataan.

Jika p bernilai benar, maka ~p bernilai salah. Sebaliknya, jika p bernilai salah, maka ~p bernilai benar. Bentuk ~p biasa dibaca "bukan p", "tidak p", "tidak benar bahwa p", dsb. Contoh penggunaan negasi adalah:

Senin adalah hari setelah selasa

Maka penyelesaiannya adalah:

- Senin adalah hari setelah setelah selasa (benar)

Negasinya: Tidak benar bahwa Senin adalah hari setelah selasa (salah)

- p: 7 adalah bilangan prima. Maka penyelesaiannya adalah: Negasi dari p: 7 adalah bilangan prima.

~p: Tidak benar 7 adalah bilangan prima, atau ~q: 7 bukan bilangan prima.

Negasi dari pernyataan ekuivalen dengan disjungsi dari masing-masing konjungsinya dan begitu sebaliknya. Bentuk kesetaraan di atas disebut juga dengan dalil De-Morgan, yaitu:

~ ( P ^ Q ) = ~ P ^ ~ Q

~ ( P v Q ) = ~ P v ~ Q

Contoh:

8 adalah bilangan genap dan bulat.

Negasinya ada 2 kemungkinan, yaitu:

1. Tidak benar bahwa 8 adalah bilangan genap dan bulat.

2. 8 adalah bukan bilangan genap atau bukan bilangan bulat.

 

Negasi dalam bahasa

Kumpulkan Sumber dan Bahan Bacaan
Ilustrasi Belajar Bahasa Credit: pexels.com/pixabay

Negasi adalah salah satu fenomena yang paling banyak dibahas dalam linguistik, di semua tingkat bahasa. Negasi adalah istilah gramatikal untuk kontradiksi beberapa atau semua makna kalimat afirmatif (positif). Dalam bahasa, sebuah kalimat biasanya dinegasikan dengan menyisipkan satu kata negatif, seperti tidak, jangan, atau belum.

Negasi berfungsi untuk menyangkal atau mengingkari pernyataan lawan bicara yang dianggap keliru. Pengingkaran atau negasi yaitu proses atau konstruksi yang mengungkapkan pertentangan isi makna suatu kalimat. Terdapat empat penanda negasi yaitu tidak (tak), bukan, jangan dan belum.

Contoh kata negasi dalam bahasa Indonesia

Tidak Memaksa Anak
Ilustrasi Anak Belajar Credit: pexels.com/Olia

Tidak

Kata tidak ditempatkan di awal predikat yang tidak mengandung bentuk sudah atau telah pada kalimat berpredikat. Contoh kata negasinya adalah:

Adik makan nasi hari ini

negasi: adik tidak makan nasi hari ini

Belum

Kata ingkar belum, digunakan pada kalimat berpredikat verbal, adjektival dan numeral tak tentu, jenis deklaratif dan interogatif. Contoh kata negasi adalah:

Budi sudah membeli baju

negasi: Budi belum membeli baju

Jangan

Kata ingkar jangan digunakan untuk mengingkarkan kalimat imperatif. Predikat pada kalimat imperatif terbatas pada verba atau frasa verbal dan sejumlah kecil adjektiva atau frasa adjektival. Kata ingkar jangandigunakan hanya untuk mengingkarkan kalimat verbal dan adjektival imperatif.

Bersihkan kamar mandi di sana

negasi: Jangan bersihkan kamar mandi di sana

Bukan

Kata ingkar bukan digunakan terutama untuk mengingkarkan kalimat berpredikat nominal dan numeral tentu yang tergolong jenis kalimat deklaratif dan interogatif.

Pak Tomo adalah orang Medan

negasi: Pak Tomo bukan orang Medan

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya