Liputan6.com, Jakarta Operasi plastik kini sudah menjadi hal yang umum dilakukan, terlebih lagi di kalangan selebgram, influencer, dan para sosialita. Pasalnya, dengan operasi plastik mereka merasa bisa mendapatkan penampilan yang lebih sempurna atau sesuai dengan yang mereka inginkan.
Jika beberapa waktu lalu sempat viral seorang gadis remaja yang telah menjalani operasi plastik hingga ratusan kali selama dua tahun hingga mengubah bentuk wajah aslinya, baru-baru ini media sosial tengah dihebohkan dengan kematian seorang selebgram usai menjalani tiga operasi plastik sekaligus dalam sehari.
Advertisement
Baca Juga
Selebgram tersebut bernama Xiaoran (33). Wanita asal China ini memiliki ratusan ribu pengikut di jejaring sosial medianya. Kabar kematian dari Xiaoran ini pun lantas membuat linimasa menjadi gempar.Ā
Seperti apakah kisahnya? Berikut ulasan selengkapnya dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Kamis (22/7/2021).
Ā
Ā
Alami kegagalan organ
Dilansir dari The Sun pada Kamis (22/7), kronologi kejadian tragis ini sudah bermulai sejak bulan Mei 2021 lalu. Saat itu, Xiaoran disarankan untuk menjalani tiga operasi sekaligus, yakniĀ sedot lemak lengan atas, sedot lemak pinggang dan perut, dan operasi pembesaran payudara.
Wanita berusia 33 tahun ini pun menghabiskan waktu selama kurang lebih lima jam di atas meja operasi. Ia sudah sempat sadar dan kembali ke rumah untuk beraktivitas seperti biasa. Namun dua hari kemudian Xiaoran mengalami rasa sakit dan sesak napas hingga dilarikan ke rumah sakit.
Di hari itu, ternyata Xiaoran dikabarkan mengalami kegagalan beberapa organ dalam dan ditempatkan di ruang perawatan intensif. Selama dua bulan, Xiaoran berada di dalam kondisi yang kritis hingga akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya pada 13 Juli 2021.
Ā
Advertisement
Keluarga tuntut klinik kecantikan
Hingga kini, klinik kecantikan tersebut masih diinvestigasi oleh pihak berwajib terkait dengan kasusĀ kematian sang influencer ini. Kabarnya, klinik tersebut pun mengakui bahwa mereka telah lalai dan akan mengambil tanggungjawab atas kerugian yang ditimbulkan.
Dilansir dari The Sun, klinik tersebut mengakui bahwa mereka tak melakukan perawatan secara segera. Sehingga klinik yang telah ditutup ini pun kini dituntut oleh pihak keluarga korban. Kabarnya, keluarga minta ganti rugiĀ 920 ribu yuan atau sekitar Rp 2 miliar.
Ā