Penyebab Diabetes Tipe 1, Gejala, dan Pengobatannya yang Tepat

Penyebab diabetes tipe 1 biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 24 Jul 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2021, 13:00 WIB
Penyebab Diabetes Tipe 1
Penyebab Diabetes Tipe 1 (Image by Steve Buissinne from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab diabetes tipe 1 perlu kamu waspadai. Pasalnya penyakit ini merupakan bentuk paling parah dari diabetes. Hal ini disebabkan karena diabetes tipe 1 menyebabkan sel beta pada organ pankreas hancur karena proses autoimun. Akibatnya tubuh tidak dapat mempoduksi hormon insulin, yang bertugas untuk membantu mengolah glukosa (gula) sebagai energi. 

Ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin, gula yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat diserap sempurna, sehingga menumpuk dalam darah. Keadaan ini menyebabkan kadar gula darah tinggi, yang berakibat pada banyak komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang.

Penyebab diabetes tipe 1 biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Jika ada anggota keluarga mengidap penyakit diabetes tipe 1, maka risiko kamu atau anggota keluarga lain untuk terkena penyakit ini makin meningkat.

Diabetes tipe 1 lebih jarang terjadi dibandingkan dengan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 ini merupakan tipe diabetes pada anak yang paling banyak terjadi. Berikut Liputan6.com rangkum dari KlikDokter dan berbagai sumber lainnya, Sabtu (24/7/2021) tentang penyebab diabetes tipe 1.

Diabetes Tipe 1

Diabetes
Ilustrasi diabetes. Foto: Nataliya Vaitkevich-Pexels.

Sebelum mengenali penyebab diabetes tipe 1, kamu tentu harus memahami penyakit ini terlebih dahulu. Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh kurang atau sama sekali tidak memproduksi insulin. Akibatnya, penderita diabetes tipe 1 memerlukan tambahan insulin dari luar. Diabetes tipe 1 merupakan kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula atau glukosa dalam darah.

Diabetes tipe 1 juga dikenal dengan istilah lain, yakni insulin-dependent diabetes dan juvenile diabetes. Insulin-dependent diabetes adalah sebuah ungkapan untuk menggambarkan kondisi pasien diabetes melitus tipe 1, yang sangat bergantung pada insulin.

Sementara juvenile diabetes merupakan ungkapan yang berarti bahwa diabetes tipe 1 adalah penyakit yang sering terjadi pada anak usia 4–7 tahun, dan remaja usia 10–14 tahun, meski tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada usia berapa saja.

Penyebab Diabetes Tipe 1

Penyebab diabetes tipe 1 ini tidak diketahui. Namun, dianggap sebagai penyakit autoimun. Kondisi ini terjadi karena sistem kekebalan menyerang dan menghancurkan sel-sel di pankreas, tempat insulin dibuat.

Pada diabetes tipe 1, tubuh tidak dapat memroses glukosa, karena kurangnya insulin. Glukosa dari makanan tidak bisa masuk ke dalam sel dan meninggalkan terlalu banyak glukosa yang bersirkulasi dalam darah.

Orang dengan diabetes tipe I tergantung pada insulin, yang berarti mereka harus meminum insulin buatan setiap hari untuk tetap hidup. Para ilmuwan tidak sepenuhnya memahami mengapa ini terjadi. Elemen genetik dan lingkungan, seperti virus, dapat berperan.

Seseorang lebih mungkin terkena diabetes tipe 1 jika memiliki orang tua atau saudara kandung dengan kondisi tersebut. Ini juga bisa terjadi ketika seseorang membawa gen tertentu yang terkait dengan penyakit tersebut.

Elemen genetik dan lingkungan, seperti virus, dapat berperan sebagai penyebab diabetes tipe 1 ini. Berikut beberapa faktor penyebab diabetes tipe 1 yang mungkin terlibat dalam terbentuknya diabetes tipe 1:

- Infeksi virus atau bakteri

- Racun kimia dalam makanan

- Komponen yang tidak dikenal menyebabkan reaksi autoimun

- Disposisi genetik yang mendasari juga dapat menjadi penyebab diabetes tipe 1.

Gejala Diabetes Tipe 1

Mengendalikan Diabetes
Ilustrasi Diabetes Credit: pexels.com/PhotoMIX

Selain penyebab diabetes tipe 1, kamu tentunya perlu juga mengenal gejalanya agar bisa segera ditangani sebaik-baiknya. Gejala diabetes tipe 1 dapat muncul tiba-tiba dan memburuk dengan cepat. Berikut beberapa gejala diabetes tipe 1 yang perlu diketahui:- Haus berlebihan.

- Sering buang air kecil.

- Ngompol, meski sebelumnya sudah tidak mengompol.

- Sangat lapar.

- Penurunan berat badan yang tidak disengaja.

- Mual dan muntah.

- Mulut kering.

- Mudah marah, dan perubahan suasana hati.

- Lemah dan mudah lelah.

- Pandangan kabur.

- Luka di tubuh yang sulit sembuh.

Pengobatan Diabetes Tipe 1

Penyimpanan Insulin untuk Diabetes Tipe 1
Penyimpanan Insulin untuk Diabetes Tipe 1

Pengobatan diabetes tipe 1 bisa dilakukan dengan beberapa cara. Sebenarnya, diabetes tipe 1 tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol dengan injeksi insulin, menerapkan 3J (Jadwal, Jumlah, Jenis) pada pola makan sehari-hari, dan berolahraga secara teratur. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mengontrol gula darah dan mencegah komplikasi akibat diabetes tipe 1.

Injeksi Insulin

Insulin diberikan beberapa kali dalam sehari. Pemberian dilakukan melalui suntikan, karena insulin akan dicerna lambung dan tidak dapat masuk ke aliran darah bila diberikan dalam bentuk pil.

Pasien juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala, baik menggunakan metode pemeriksaan kadar gula darah sewaktu, pemeriksaan kadar gula darah puasa, atau pemeriksaan kadar gula darah 3 selama bulan terakhir (HbA1c).

Hal ini tentunya harus dilaksanakan sesuai dengan anjuran dokter. Pastikan kamu selalu berkonsultasi terlebih dahulu dalam pengobatan diabetes tipe 1 ini.

Mengatur Pola Makan Sehari-Hari

Salah satu pengobatan diabetes tipe 1 adalah dengan  mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak, seperti gandum, sayur dan buah-buahan. Kamu juga disarankan untuk mengurangi asupan karbohidrat dan produk makanan hewani.

Selain itu, kamu harus menerapkan 3J (Jadwal, Jumlah, Jenis) pada pola makan sehari-hari. Sebaiknya minta bantuan pada dokter gizi untuk membuat rencana pola dan jenis makan yang sesuai dengan kebutuhan.

Olahraga

Berjalan kaki atau berenang bisa menjadi pilihan olahraga yang tepat bagi penderita diabetes tipe 1. Lakukan sedikitnya 150 menit dalam satu minggu, dan jangan melewatkan lebih dari 2 hari tanpa olahraga. Pada anak-anak, olahraga dapat dilakukan satu jam tiap hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya