Liputan6.com, Jakarta Penyebab sakit liver perlu menjadi perhatian setiap orang. Pasalnya, tidak jarang penyakit ini berakibat fatal bagi seseorang. Hal ini disebabkan karena liver atau hati merupakan organ yang sangat penting dalam tubuh.
Liver berperan penting dalam menghilangkan limbah, menyerap nutrisi, dan menyembuhkan luka. Tanpa liver metabolisme akan terganggu. Bahkan, ada beberapa sakit liver yang patut kamu waspadai karena bisa berdampak sangat buruk bagi tubuh.
Penyebab sakit liver dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti genetik, infeksi, hingga gaya hidup. Mengenali penyabab sakit liver tentunya sangat penting kamu ketahui agar dapat menghindarinya. Selain itu, mengenali gejalanya dan cara mencegahnya akan membantu kamu menghindari penyakit ini.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (11/3/2022) tentang penyebab sakit liver.
Gejala Penyakit Liver
Terdapat beberapa gejala yang sering dirasakan seseorang yang terkena penyakit liver. Berikut beberapa gejala penyakit liver yang perlu kamu perhatikan:
1. Perut menjadi lebih buncit. Hal ini dikarenakan pembengkakan yang terjadi papda tulang rusuk bagian kanan bawah. Sehingga membuat adanya perubahan pada bagian perut.
2. Perubahan warna kulit serta mata. Perubahan yang dialami oleh seseorang yang menderita penyakit liver ini sangat mudah dikenali.
Adanya perubahan wana kulit dan juga mata menjadi kuning oleh penderita menjadi salah satu tanda penyakit liver ini menyerangmu. Banyak pula masyarakat yang menyebutnya sebagai penyakit kuning.
3. Terjadinya perubahan bentuk kuku. Kuku kamu akan berubah menjadi lebih melengkung pada ujungnya serta berwarna putih pucat.
4. Air seni berubah warna menjadi kuning gelap
5. Nafsu makan yang menurun sehingga menyebabkan berat badan berkurang.
6. Sering buang air kecil
7. Sering mengalami mimisan
8. Tubuh mudah mengalami memar karena kurangnya zat protein dalam tubuh.
9. Anemia
10. Mudah merasa kehausan
Advertisement
Jenis Penyakit Liver
Sebelum mengenali penyebab sakit liver, kamu perlu mengetahui jenis penyakit liver terlebih dahulu: Jenis penyakit liver terdiri dari hepatitis, penyakit hati berlemak, penyakit hati akibat obat, kanker, sirosis, dan gagal hati.
- Hepatitis. Hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati yang disebabkan infeksi virus. Hepatitis dapat menyebabkan kerusakan hati, sehingga membuat hati sulit berfungsi sebagaimana mestinya. Sebagian besar jenis virus hepatitis menular. Ada lima jenis virus hepatitis yang meliputi hepatitis A, B, C, D, dan E.
- Penyakit hati berlemak. Penumpukan lemak di hati dapat menyebabkan penyakit hati berlemak. Ada dua jenis penyakit hati berlemak yang meliputi penyakit hati berlemak alkoholik dan penyakit hati berlemak nonalkohol. Kedua jenis ini dapat bermanifestasi sendiri, atau dapat tumpang tindih.
- Penyakit hati akibat obat. Obat-obatan dan suplemen tertentu dapat menjadi penyebab sakit liver. Kondisi ini kerap disebut penyakit hati akibat obat. Sering kali, kerusakan ini dapat dipulihkan setelah berhenti minum obat. Namun jika terus berlanjut, kerusakannya bisa menjadi kronis.
- Kanker. Jenis kanker hati yang paling umum adalah karsinoma hepatoseluler. Ini cenderung berkembang sebagai beberapa bintik kecil kanker di hati, meskipun itu juga bisa dimulai sebagai tumor tunggal. Komplikasi penyakit hati lainnya, terutama yang tidak diobati, dapat berkontribusi pada perkembangan kanker hati.
- Sirosis. Sirosis mengacu pada jaringan parut yang dihasilkan dari penyakit hati dan penyebab lain dari kerusakan hati, seperti gangguan penggunaan alkohol. Pada tahap awal, sirosis sering dapat diobati dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya. Tetapi tanpa perawatan, itu dapat menyebabkan komplikasi lain dan mengancam jiwa.
- Gagal hati. Gagal hati kronis biasanya terjadi ketika sebagian besar hati rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Umumnya, gagal hati yang berhubungan dengan penyakit hati dan sirosis terjadi secara perlahan.
Penyebab Sakit Liver
- Infeksi. Penyebab sakit liver yang paling sering ditemukan adalah infeksi virus atau parasit. Parasit dan virus dapat menginfeksi hati, menyebabkan peradangan yang mengurangi fungsi hati. Virus yang menyebabkan kerusakan hati dapat menyebar melalui darah atau air mani, makanan atau air yang terkontaminasi, atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Infeksi umum pada liver adalah hepatitis. Ada lima jenis virus hepatitis yang meliputi hepatitis A, B, C, D, dan E.
- Kelainan sistem kekebalan tubuh. Masalah kekebalan tubuh dapat menjadi penyebab sakit liver berikutnya. Kondisi ini disebut sebagai kondisi automiun. Kondisi autoimun membuat sistem kekebalan secara keliru menyerang sel-sel sehat di tubuh. Beberapa kondisi autoimun bisa melibatkan sistem kekebalan yang menyerang sel-sel di hati. Kondisi autoimun yang menyebabkan liver bermasalah di antaranya adalah hepatitis autoimun, Sirosis bilier primer, dan Kolangitis sclerosing primer.
- Genetik. Gen abnormal yang diwarisi dari satu atau kedua orang tua dapat menyebabkan berbagai zat menumpuk di liver, yang mengakibatkan kerusakan liver. Penyakit liver genetik meliputi Hemochromatosis yang menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak zat besi daripada yang dibutuhkan.
- Kanker dan tumor. Penyebab sakit liver juga bisa disebabkan oleh kanker dan tumor. Kanker liver bisa pertama kali muncul di liver. Jika kanker dimulai di tempat lain dan menyebar ke liver, itu disebut kanker liver sekunder. Kanker ini dapat lebih mungkin muncul pada penderita hepatitis atau minum alkohol terlalu banyak. Sementara itu jenis tumor yang menyebabkan penyakit liver adalah Adenoma sel liver.
- Penyalahgunaan alkohol. Penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan sirosis. Begitu juga penyakit liver berlemak nonalkohol dan kasus hepatitis B dan C. jangka panjang. Penyalahgunaan alkohol sangat penting diperhatikan sebagai penyebab sakit liver.
- Overdosis obat. Minum terlalu banyak acetaminophen atau obat lain dapat menjadi penyebab sakit liver. Pastikan mengikuti petunjuk dosis pada label, dan ketahuilah bahwa acetaminophen mungkin ada dalam lebih dari satu obat yang Anda minum.
- Kolesterol tinggi. Kolesterol dari makanan kebanyakan berakhir di hati. Jika mengonsumsi terlalu banyak lemak kolesterol, ini dapat meningkatkan risiko penyakit hati berlemak. Kolesterol tinggi juga dapat mengubah penyakit hati berlemak (steatosis) menjadi kondisi yang lebih serius dan terkadang fatal yang dikenal sebagai steatohepatitis nonalkohol.
- Diabetes. Penyebab sakit liver juga bisa dipengaruhi oleh diabetes. Diabetes terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi, termasuk penyakit liver. Orang dengan diabetes tipe 2 berisiko mengalami beberapa kondisi terkait hati, termasuk penyakit hati berlemak nonalkohol, jaringan parut hati yang parah, kanker hati, dan gagal hati.
Advertisement
Cara Mencegah Penyakit Liver
Setelah mengetahui penyebab sakit liver, kamu tentu perlu memahami cara mencegahnya. Berikut beberapa cara mencegah penyakit liver yang perlu kamu perhatikan:
1. Membatasi konsumsi alkohol.
Konsumsi alkohol disarankan untuk dibatasi, karena konsumsi alkohol yang berlebih dikaitkan dengan meningkatnya risiko terjadinya penyakit hati.
2. Menghindari perilaku yang berbahaya.
Perilaku yang berbahaya termasuk hubungan seksual tanpa pengaman dengan pasangan multipel, penggunaan obat-obatan terlarang menggunakan jarum suntik yang bersamaan, melakukan tato atau tindik pada tubuh dengan alat yang tidak steril, dan sebagainya.
3. Mendapatkan vaksinasi.
Vaksinasi hepatitis A dan hepatitis B dapat melindungi dari tertularnya infeksi hati tersebut.
4. Penggunaan obat secara bijak.
Mengonsumsi obat sebaiknya hanya dilakukan sesuai resep dokter dan dengan dosis yang dianjurkan. Selain itu, juga tidak disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan dan alkohol pada waktu yang bersamaan.
5. Hindari kontak dengan cairan tubuh atau darah individu lain.
Virus hepatitis dapat menyebar melalui tertusuk jarum suntik atau darah dan cairan tubuh individu lain.
6. Menjaga berat badan agar tetap stabil.
Obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami non-alcoholic fatty liver disease.