Arti Bhinneka Tunggal Ika dalam Undang-Undang, Secara Bahasa, dan Sesuai Filosofinya

Arti Bhinneka Tunggal Ika dalam Undang-Undang adalah semboyan sebagai Lambang Negara.

oleh Laudia Tysara diperbarui 06 Apr 2022, 12:15 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2022, 12:15 WIB
Cara Unik Warga Karang Tengah Rayakan Hari Lahir Pancasila
Anak-anak melihat lambang burung Garuda Pancasila di Kampung Pancasila, Karang Tengah, Kota Tangerang, Selasa (1/6/2021). Kegiatan tersebut antara lain seperti gotong royong membersihkan kampung dan sosialisasi penanaman nilai Pancasila kepada warga . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Istilah Bhinneka Tunggal Ika berasal dari frasa bahasa Jawa Kuno, Kakawin Sutasoma. Apa arti Bhinneka Tunggal Ika dalam Undang-Undang?

Memahami arti Bhinneka Tunggal Ika dalam Undang-Undang adalah tertuang pada Undang-Undang RI No 24 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951. 

Arti Bhinneka Tunggal Ika dalam Undang-Undang adalah semboyan sebagai Lambang Negara dari Garuda Pancasila. Ada pada Undang-Undang pasal 1 ayat 3 dan pasal 36A.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti Bhinneka Tunggal Ika dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintahan, Rabu (6/4/2022).

Arti Bhinneka Tunggal Ika dalam Undang-Undang

Geliat Perajin Patung Garuda Pancasila Bertahan di Tengah Pandemi
Perajin menyelesaikan proses pewarnaan patung Garuda Pancasila di industri rumahan di Jalan Bali Raya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). Selama pandemi, perajin mengaku hanya dapat membuat hingga 15 buah patung Garuda Pancasila dalam sehari sesuai pesanan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Memahami keberadaan arti Bhinneka Tunggal Ika dalam Undang-Undang adalah tertuang pada Undang-Undang RI No 24 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951.

Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam Undang-Undang RI ada pada pasal 1 ayat 3 yang menegaskan arti Bhinneka Tunggal Ika adalah Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” bunyi UUD RI.

Hal yang sama tentang arti Bhinneka Tunggal Ika dalam Undang-Undang dijelaskan pada pasal 36A. Dijelaskan arti Bhinneka Tunggal Ika dalam Undang-Undang adalah semboyan sebagai Lambang Negara dari Garuda Pancasila.

Peraturan Pemerintah pun menjelaskan arti Bhinneka Tunggal Ika adalah sebagai lambang negara. Peraturan Pemerintah Nomor 66 ini ditetapkan di Jakarta tanggal 17 Oktober 1951 oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri, Sukiman Wirjosandjojo.

Sama dengan arti Bhinneka Tunggal Ika dalam Undang-Undang, dalam peraturana pemerintah tertuang dalam Pasal 5 yang berbunyi, "Di bawah lambang tertulis dengan huruf latin sebuah semboyan dalam bahasa Jawa-Kuno, yang berbunyi: Bhinneka Tunggal Ika.”

Penjelasan dari Pasal 5 sesuai arti Bhinneka Tunggal Ika dalam Undang-Undang tersebut, perkataan Bhinneka adalah gabungan dua perkataan: bhinna dan ika. Kalimat seluruhnya itu bisa disalin, “berbeda-beda tetapi tetap satu jua.”

Kalimat tersebut telah tua dan dipakai oleh pujangga ternama, Empu Tantular dalam arti, "di antara pusparagam adalah kesatuan.”

Diambil dari penggalan kitab Sutasoma karya Mpu Tantular. Bhinneka berarti berbeda-beda, tunggal artinya satu, dan ika berarti itu. Sehingga secara bahasa, Bhinneka Tunggal Ika, memiliki arti "berbeda-beda tetapi tetap satu.”

Arti Bhinneka Tunggal Ika Secara Bahasa

20160601-Warga Yogyakarta Rayakan Hari Pancasila dengan Pawai di Malioboro
Sejumlah peserta menaiki mobil dengan hiasan burung Garuda di Jl Malioboro, Yogyakarta, (01/6/2016). Pawai di selenggarakan untuk memperingati hari lahir Pancasila.(Boy Harjanto)

Memahami arti Bhinneka Tunggal Ika secara bahasa adalah semboyan bangsa Indonesia yang tercipta sebelum negara Indonesia merdeka. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika ada pada lambang Burung Garuda.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan arti Bhinneka Tunggal Ika secara bahasa dari kata Bhinneka Tunggal Ika adalah dari kata (frasa) dalam Kakawin Sutasoma (syair bahasa Jawa Kuno).

Kakawin Sutasoma merupakan karangan Mpu Tantular yang dituliskan menggunakan bahasa Jawa kuno dengan aksara Bali. Kakawin Sutasoma dikarang pada abad ke-14. Dijelaskan, kutipan frasa “Bhinneka Tunggal Ika” terdapat dalam petikan pupuh 139 bait 5 pada Kakawin Sutasoma.

“’Bhinna ika tunggal ika, tan hana dharma mangrwa’, yang berarti berbeda-beda itu, satu itu, tak ada pengabdian yang mendua,” isi kutipan istilah Bhinneka Tunggal Ika dalam kitab Kakawin Sutasoma melansir dalam jurnal Persepsi Bhinneka Tunggal Ika oleh Citra Hepatica Muslimah dan Triwahyuningsih.

Arti Bhinneka Tunggal Ika secara bahasa adalah berasal dari kata Bhinneka dengan arti “beranekaragam.” Kata tunggal berarti “satu” dan ika berarti “itu.” Apabila mengacu pada arti secara harfiahnya, arti Bhinneka Tunggal Ika secara bahasa adalah “beranekaragam itu satu” atau berbeda-beda tetapi satu juga.

“Meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia,” dijelaskan.

Lahirnya persatuan dan kesatuan Indonesia dari arti Bhinneka Tunggal Ika secara bahasa di tengah keberagaman didasarkan atas berbagai perasaan sebagai bangsa yang tumbuh, yaitu:

1. Kesatuan sejarah di mana bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam suatu proses sejarah.

2. Kesatuan nasib di mana mengalami nasib yang sama karena pernah dijajah maka harus mencapai kebahagiaan secara bersama-sama.

3. Kesatuan kebudayaan di mana keberagaman kebudayaan tumbuh menjadi suatu bentuk kebudayaan nasional.

4. Kesatuan asas kerohanian di mana ide, cita-cita, dan nilai-nilai kerohanian yang secara bersama-sama dan keseluruhan tersimpul dalam Pancasila.

Arti Bhinneka Tunggal Ika Secara Filosofi

Cara Unik Warga Karang Tengah Rayakan Hari Lahir Pancasila
Warga memasang lambang burung Garuda Pancasila di sebuah tembok di di Kampung Pancasila, Karang Tengah, Kota Tangerang, Selasa (1/6/2021). Sejumlah kegiatan diadakan warga, Komunitas Taman Potret dan TNI ini untuk memperingati Hari kelahiran Pancasila. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam jurnal berjudul Bhinneka Tunggal Ika: Dalam Perspektif Filsafat Analitik oleh Rizal Mustansyir, arti Bhinneka Tunggal Ika menegaskan keanekaragaman di berbagai aspek kehidupanlah yang menjadikan Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang satu dan utuh.

Arti Bhinneka Tunggal Ika secara bahasa adalah semboyan berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Ada tiga arti penting dari arti Bhinneka Tunggal Ika secara bahasa. Ini penjelasan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:

1. Pendorong Lahirnya Nasionalisme Indonesia

Arti penting Bhinneka Tunggal Ika adalah pendorong lahirnya nasionalisme Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu juga.

Itu artinya, bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia.

Namun, keseluruhannya itu merupakan suatu persatuan, yaitu bangsa dan negara Indonesia. Bukanlah perbedaan yang bertentangan, tetapi satu kebersamaan yang justru memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.

2. Penyemangat Membangun Indonesia Lebih Maju

Arti penting Bhinneka Tunggal Ika adalah menjadi penyemangat membangun Indonesia lebih maju. Bhinneka Tuggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia.

- Hidup saling menghargai antar masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit, dan lain-lain.

- Menumbuhkan kesadaran sikap untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika agar keberagaman bangsa tidak mengarah kepada kekacauan atau sikap hanya mementingkan diri sendiri atau daerahnya sendiri tanpa peduli kepentingan bersama.

- Menjaga persatuan bangsa dan negara Indonesia.

- Meneruskan pejuangan para pendahulu untuk tetap menyatukan wilayah republik Indonesia menjadi wilayah kesatuan.

- Menghindari sikap negatif, seperti sukuisme, saparatisme, fanatisme agama secara sempit, rasisme, bahkan nasionalisme sempit atau chauvinisme.

- Meningkatkan identitas dan kebangaan sebagai bangsa Indonesia.

- Meningkatkan nilai kegotongroyongan dan solidaritas.

3. Benteng Persatuan Bangsa dan Negara Indonesia di Era Globalisasi

Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah bagian dari benteng persatuan bangsa dan negara Indonesia di era globalisasi. Saat ini banyak kalangan menilai bangsa Indonesia mengalami kemunduran persatuan dan kesatuan. Penyebabnya adalah ketimpangan sosial.

Lalu kesenjangan ekonomi, belum stabilnya kondisi politik pemerintahan, dan dampak buruk globalisasi yang membawa kebudayaan-kebudayaan baru menjadikan komposisi kebudayaan masyarakat jadi lebih kompleks atau rumit. Ini menyebabkan terjadinya penyimpangan kebudayaan di masyarakat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya