Liputan6.com, Jakarta Obat anti nyeri haid perlu selalu dipersiapkan bagi kamu yang mengalami nyeri haid tak tertahankan. Bagi setiap orang mungkin tingkat keampuhan berbagai jenis obat nyeri haid tersebut akan berbeda-beda, pasalnya masing-masing obat memiliki cara kerja yang berbeda pula.
Nyeri haid adalah nyeri perut bagian bawah yang diakibatkan oleh haid. Kondisi ini dikenal juga dengan sebutan dismenore. Nyeri haid yang dialami tiap wanita bisa berbeda-beda, bisa ringan juga bisa cukup berat dan menyakitkan.
Obat anti nyeri haid yang tak tertahankan dapat kamu konsumsi untuk mengatasinya. Namun, penggunaan obat-obatan tidak dianjurkan digunakan secara rutin, kecuali nyeri haid yang kamu rasakan cukup parah hingga membatasi aktivitas.
Advertisement
Selain itu, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter bila memiliki masalah kesehatan tertentu agar lebih aman dalam mengonsumsi obat-obatan tersebut. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (17/1/2023) tentang obat anti nyeri haid.
Obat Anti Nyeri Haid
Ibuprofen
Obat anti nyeri haid yang pertama yaitu Ibuprofen. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi demam, sakit kepala, hingga sakit gigi. Ibuprofen bisa dibeli bebas dan cukup aman dikonsumsi untuk meredakan nyeri atau sakit saat menstruasi.
Kandungan ibuprofen dapat menurunkan produksi hormon prostaglandin yang memicu munculnya nyeri haid dan kram perut. Saat nyeri haid begitu tak tertahankan, kamu bisa mengonsumsi ibuprofen selama beberapa hari sampai nyeri hilang. Jadi cara mengatasi nyeri haid yang pertama yaitu menggunakan ibuprofen.
Namun, penggunannya tidak dianjurkan lebih dari 10 hari, kecuali telah direkomendasikan dokter. Selain itu, bagi kamu yang memiliki penyakit asma, gagal ginjal, gagal jantung, hingga maag, tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini. Segera konsultasikan ke dokter penanganan yang lebih baik.
Paracetamol
Paracetamol merupakan salah satu obat anti nyeri haid yang cukup sering digunakan. Jenis obat ini memang bisanya digunakan untuk mengatasi rasa sakit ringan hingga sedang, tidak terkecuali pada nyeri haid. Sama dengan ibuprofen, paracetamol juga cukup mudah ditemukan di apotek.
Namun, penggunaan paracetamol mungkin akan kurang efektif bagi kamu yang mengalami nyeri haid parah. Bagi kamu yang memiliki riwayat penyakit maag atau GERD, obat anti nyeri haid ini lebih cocok digunakan, karena tidak membuat asam lambung naik.
Advertisement
Obat Anti Nyeri Haid
Asam Mefenamat
Obat anti nyeri haid berikutnya adalah asam menfenamat. Sama seperti paracetamol, obat jenis ini juga cocok untuk kamu yang mengalami nyeri haid ringan hingga sedang. Cara kerjanya dalam mengatasi nyeri haid sama dengan ibuprofen, yaitu menurunkan produksi prostaglandin yang memicu rasa sakit.
Namun, penggunaannya perlu diperhatikan lagi, karena sebaiknya dikonsumsi sesuai resep dan anjuran dokter. Selain itu, konsumsi asam mefenamat juga tidak boleh lebih dari 3 hari, kecuali memang disarankan dokter.
Aspirin
Aspirin adalah obat anti nyeri haid yang tergolong obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), sama seperti ibuprofen. Cara kerjanya dalam mengatasi nyeri haid juga sama seperti ibuprofen, yaitu menurunkan kadar prostaglandin yang memicu munculnya nyeri haid.
Obat anti nyeri haid satu ini bisa mengatasi rasa nyeri ringan hingga sedang, dan harus dikonsumsi setelah makan. Pasalnya, obat ini dapat memicu kamu mengalami sakit perut, mual, hingga muntah. Hal ini bisa terjadi bila kamu menderita penyakit gangguan lambung seperti maag.
Penggunaan aspirin tidak diperbolehkan bagi kamu yang masih berusia di bawah 20 tahun. Kamu juga perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu bisa memiliki riwayat penyakit asma, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau gangguan pembekuan darah.
Obat Anti Nyeri Haid
Ketoprofen
Ketoprofen merupakan salah satu jenis obat anti nyeri haid yang juga termasuk obat antiinflamasi nonsteroid. Obat ini bisa kamu dapatkan di apotek dan bisa mengatasi nyeri haid yang cukup parah. Cara kerjanya yaitu dengan menghentikan produksi zat yang mengakibatkan rasa sakit, demam, hingga pembengkakan.
Hal ini sama dengan cara kerja dari obat antiinflamasi nonsteroid lainnya, yaitu ibuprofen dan aspirin. Namun, sebelum mengonsumsinya sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, karena mengonsumsi obat ini dapat meningkatkan risiko sakit jantung serta stroke.
Naproxen
Obat anti nyeri haid berikutnya adalah Naproxen, yang juga termasuk obat antiinflamasi nonsteroid, sama dengan ibuprofen, aspirin, dan Ketoprofen. Obat ini biasanya akan diresepkan, jika kamu memiliki alergi terhadap obat nyeri haid jenis lain. Â
Namun, apabila kamu mempunyai kondisi kesehatan seperti asma, rhinitis, atau gagal jantung, sebaiknya hindari obat anti nyeri haid ini. Penggunaan obat ini juga bisa menyebabkan berbagai efek samping, seperti kelelahan, kantuk, mual, sakit perut, hingga sakit kepala.
Advertisement
Cara Mengatasi Nyeri Haid Secara Alami
Selain mengonsumsi obat anti nyeri haid, kamu juga bisa mengatasinyeri haid dengan menggunakan bahan alami atau dengan cara alami.
Cara alami mengatasinyeri haid yaitu sebagai berikut:
- Mandi air hangat
- Menempelkan kompres hangat pada perut
- Minum air putih yang cukup
- Berolahraga
- Melakukan relaksasi, misalnya dengan melakukan yoga atau meditasi
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan beberapa bahan alami untuk mengatasi nyeri haid ringan, yaitu dengan:
- Teh herbal
- Teh chamomile
- Jahe
- Kayu manis
Â