Hendak Kremasi Jenazah Putranya, Keluarga Ini Dapat Telepon Bahwa Anaknya Masih Hidup

Kejadian aneh tapi nyata ini benar-benar terjadi, dan bikin heboh keluarga karena kabar yang mengejutkan

oleh Muhammad Fahrur Safi'i diperbarui 06 Mar 2023, 18:10 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2023, 18:10 WIB
Hendak Kremasi Jenazah Putranya, Keluarga Ini Mendapat Telpon Bahwa Anaknya Masih Hidup
Hampir kremasi jenazah, putra dari keluarga ini masih hidup (Sumber: Harian Metro)

Liputan6.com, Jakarta Kehilangan seorang anak, tentu menjadi salah satu duka mendalan bagia setiap orang tua. Apalagi saat diketahui anaknya meninggal tanpa alasan jelas dan tidak dapat untuk melihat untuk terakhir kalinya.

Mengutip dari Harian Metro, pada Senin (6/3/2023) hal ini terjadi pada sebuah keluarga yang tinggal Taman Desa Permai, Nibong Tebal, Penang, Malaysia. Suami istri ini mendapati kabar dari pihah Lapas yang memberi kabar bahwa putranya meninggal dan jenazahnya sudah berada di Rumah Sakit Sungai Buloh, pada 3 Maret 2023.

Kematiannya ini diyakini karena tidak sadarkan diri saat ditahan di Penjara Sungai Buloh. Membawa pulang jenazah ke rumah duka. Keluarga ini hendak mengkremasi, namun datang kabar mengejutkan bahwa putranya ini belum meninggal karena salah identifikasi jenazah.

Berikut ulasan keluarga kremasi jenazah putranya yang Liputan6.com kutip dari Harian Metro, Senin (6/3/2023)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Salah identifikasi jenazah, awalnya keluarga tidak boleh melihat mayat anaknya

Hendak Kremasi Jenazah Putranya, Keluarga Ini Mendapat Telpon Bahwa Anaknya Masih Hidup
Hampir kremasi jenazah, putra dari keluarga ini masih hidup (Sumber: Harian Metro)

Mengutip dari Harian Metro, Chantren seorang pria yang merupakan ayah dari anak yang dikabarkan meninggal tersebut mengatakan bahwa keluarga menerima telepon dari Lapas yang memberi tahu bahwa putranya telah meninggal pada 2 Maret dan diminta untuk mengambil jenazah di Rumah Sakit Sungai Buloh.

“Kami pergi ke rumah sakit pada 3 Maret tetapi tidak diizinkan untuk melihat jenazah dan saat itu mengerti bahwa proses post-mortem sudah dilakukan. Kami pulang dan kembali keesokan harinya.

"Namun, kami diminta untuk menandatangani surat terlebih dahulu sebelum kami diizinkan melihat jenazah. Setelah melihat, kami tidak mengenali wajahnya karena hasil otopsi dan kepalanya sudah gundul," ujarnya saat ditemui.

Ia mengatakan, keluarga membawa pulang jenazah pada malam hari dan melakukan persiapan untuk dimakamkan dan kremasi siangnya.

 

Hampir dikremasi, jenazah yang sudah diotopsi ini tidak dikenali oleh keluarganya sendiri

Hendak Kremasi Jenazah Putranya, Keluarga Ini Mendapat Telpon Bahwa Anaknya Masih Hidup
Hampir kremasi jenazah, putra dari keluarga ini masih hidup (Sumber: Harian Metro)

Keluarga yang menerima kabar mengejutkan ini tentu bersedih. Sejak membawa pulang jenazah keluarga pun langsung mempersiapkan upacara pemakaman.

“Ketika kami ingin melakukan ritual terakhir, kami hampir mengkremasi jenazah, tiba-tiba kami mendapat telepon dari penjara yang mengabarkan bahwa anak kami masih hidup sebelum meminta untuk melakukan panggilan video,” ujarnya.

Chantren menginformasikan bahwa pihak keluarga sangat terkejut karena kejadian tersebut terjadi begitu cepat bermula dari kabar anaknya dikabarkan telah ditangkap pada 28 Februari lalu.

“Anak itu ditahan polisi, kemudian dipastikan meninggal, lalu hidup kembali. Kejadian ini membuat kami bingung.

Merasa bingung, keluarga ini pun sudah mengeluarkan biaya pemakaman yang tidak sedikit.

“Bahkan, kami menghabiskan sekitar Rp68 juta untuk memesan tenda, makanan, dan biaya krematorium. Mengapa hal sepenting itu bisa terjadi,” katanya.

Ibu tahanan, Parameiswary, 48, mengatakan bahwa dia telah membuat laporan polisi di Jinjang tentang kejadian tersebut dan ingin pihak berwenang bertemu dengan keluarga untuk menjelaskan masalah tersebut secara hitam putih.

"Kami tidak ingin hanya kata-kata. Kami juga ingin bertemu dengan anak itu untuk memastikan dia masih hidup, ini bukan soal main-main, ini soal hidup dan mati," ujarnya.

 
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya