Kemuliaan Manusia yang Lebih daripada Malaikat Ditegaskan dengan Bukti Apa?

Kemuliaan manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti kesempurnaan penciptaannya.

oleh Laudia Tysara diperbarui 13 Mar 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2023, 11:30 WIB
Warga Dubai Sholat Tahajud di Malam Lailatul Qadar
Umat Muslim melaksanakan sholat Tahajud selama Malam Lailatul Qadar di Masjid Naif, Dubai (5/5/2021). 10 hari menjelang berakhirnya bulan Ramadhan, umat muslim melakukan Itikaf untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qadar) dengan membaca Alquran, Shalat Tahajud dan berzikir. (AFP/Karim Sahib)

Liputan6.com, Jakarta - Manusia adalah makhluk yang sangat mulia di mata Allah SWT, bahkan lebih mulia daripada malaikat. Kemuliaan manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti kesempurnaan penciptaan fisik yang sangat kompleks dan rumit, yang tidak dapat disamakan dengan ciptaan apapun di dunia ini.

Selain itu, kemuliaan manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti kepemilikan akal dan kemampuan berpikir yang lebih kompleks daripada malaikat, sehingga mampu menciptakan inovasi dan teknologi yang membawa kemajuan bagi umat manusia.

Allah berfirman:

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. al-Isra ayat 70)

Tidak hanya itu, kemuliaan manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti kepemilikan potensi untuk belajar dan meningkatkan pengetahuannya. Oleh karena itu, sebagai makhluk yang paling mulia di antara ciptaan Allah SWT, manusia memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kemuliaannya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang kemuliaan manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti kesempurnaan penciptaannya, Senin (13/3/2023).

Bukti-Bukti dari Kemuliaan Manusia

Semangat Anak-Anak Irak Mengkhatamkan Alquran di Bulan Ramadan
Anak-anak muslim membaca Alquran berjemaah selama bulan Ramadan di Masjid Imam Ali Ibn Abi Tholib di Najaf, Irak (2/6). (AFP/Haidar Hamdani)

Dalam buku berjudul Rahasia Alam Malaikat, Jin dan Setan (2018) oleh Prof. Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar & Tim Qisthi Press, terdapat pengungkapan bahwa manusia memiliki derajat yang lebih mulia dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya di muka bumi ini.

Terdapat beberapa keistimewaan yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada manusia yang menjadikan manusia memiliki derajat yang lebih tinggi. Kemuliaan manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti sebagai berikut:

1. Fisik yang Baik

Allah SWT menciptakan manusia dengan anggota tubuh dan kondisi fisik terbaik sesuai fungsinya. Kemuliaan manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti kepemilikan fisik yang baik.

Adanya fisik yang sempurna atau baik membuat manusia mampu melakukan banyak hal yang tak bisa dilakukan oleh makhluk-makhluk lainnya di muka bumi ini. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT yang terdapat di dalam surat At-Tin:

"Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk [fisik] yang sebaik-baiknya," (QS. At-Tin [95]: 4).

2. Memiliki Ketakwaan

Kemuliaan manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti ketakwaan yang dimilikinya. Ketakwaan adalah indikator kemuliaan. Meskipun manusia adalah makhluk termulia di muka bumi, tetapi yang memiliki derajat paling tinggi di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bertakwa di antara semua manusia itu sendiri. Hal ini tertuang di dalam firman Allah SWT berikut:

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal,” (QS. Al Hujurat [49]: 13).

3. Memiliki Pengetahuan

Kemuliaan manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti pengetahuan. Sebagaimana yang tertulis di surat Al-Baqarah, Allah menyatakan bahwa manusia dikaruniai pengetahuan. Bila begitu, tidak selamanya manusia akan menimbulkan kerusakan dan pertumpahan darah.

Pengetahuan yang dikaruniakan Allah SWT ini semakin diperkuat ketika Allah mengajarkan ilmu pengetahuan kepada Nabi Adam As. Itulah hal pertama yang membuktikan bahwa manusia lebih mulia daripada malaikat.

4. Memiliki Akal

Manusia juga diberikan akal, yang membuat manusia memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan hal yang baik dan buruk. Kemuliaan manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti akalnya.

Berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan untuk mempertimbangkan hal baik dan buruk karena hanya mampu menaati Allah dan hewan yang hanya dikendalikan oleh insting. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT yang terdapat di dalam surat Al-Kahfi:

“Barang siapa menghendaki [untuk menjadi orang beriman] maka berimanlah, dan barang siapa menghendaki [untuk menjadi orang kafir] maka kafirlah,” (QS. Al-Kahfi [18]: 29).

5. Disebut Khalifah

Kemuliaan manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti diangkatnya sebagai khalifah. Allah SWT juga mengangkat derajat manusia di muka bumi ini sebagai khalifah, yaitu sebagai pemimpin yang bertugas untuk memakmurkan semesta. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT yang terdapat di dalam surat Al-Baqarah:

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi,” (QS. Al-Baqarah [2]: 30).

Manusia Makhluk Paling Mulia Menurut Al-Qur’an

Mencari Berkah di Akhir Ramadan
Umat muslim membaca Al-Quran secara berjamaah pada hari ke-28 bulan suci Ramadan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (12/6). Sejumlah umat muslim meningkatkan ibadah mereka dengan melakukan itikaf di Masjid Istiqlal. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dalam penelitian berjudul Kemuliaan Manusia dalam Al-Qur’an Kajian Tahlili surah al-Isra ayat 70 (2011) oleh Muh. Dawang, memaparakan bahwa Surat al-Isra ayat 70 memiliki makna yang sangat dalam tentang kemuliaan manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti kesempurnaan penciptaannya.

Menurut tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia atau Kemenag RI, Allah SWT memuliakan anak cucu Adam, yaitu golongan manusia pada umumnya dengan beberapa karunia yang diberikan.

Allah menciptakan manusia dengan fisik yang sempurna dan terbaik, sehingga manusia mampu melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh makhluk lain di muka bumi ini. Allah juga memberikan kebebasan berpikir dan berkehendak kepada manusia.

Dalam surat al-Isra ayat 70 juga disebutkan bahwa manusia harus senantiasa menjaga kehormatan sesama manusia, bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT, dan menjunjung tinggi amanah yang diberikan Allah sebagai makhluk yang mulia.

 

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِىٓ ءَادَمَ وَحَمَلْنَٰهُمْ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ وَرَزَقْنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلْنَٰهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا

Wa laqad karramnā banī ādama wa ḥamalnāhum fil-barri wal-baḥri wa razaqnāhum minaṭ-ṭayyibāti wa faḍḍalnāhum 'alā kaṡīrim mim man khalaqnā tafḍīlā

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”

 

 

Hal ini menunjukkan bahwa manusia diberikan kebebasan dalam memilih tindakan dan keputusan, serta dipanggil untuk bertanggung jawab atas perbuatan mereka.

Allah SWT memberikan karunia ilmu pengetahuan kepada manusia. Di dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan bahwa Dia mengajarkan kepada Adam As. nama-nama seluruh benda di dunia ini, dan kemudian Allah memerintahkan para malaikat untuk menyebutkan nama-nama tersebut jika mereka adalah orang-orang yang benar.

Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan adalah karunia dari Allah SWT, dan manusia diberikan tanggung jawab untuk memperoleh pengetahuan dan menggunakannya untuk kebaikan umat manusia dan lingkungan. Kemuliaan manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya