Liputan6.com, Jakarta Apa itu anxiety? Anxiety adalah hal yang normal dirasakan ketika seseorang menghadapi situasi atau mendengar berita yang menimbulkan rasa takut atau khawatir. Anxiety ini dapat muncul tanpa sebab atau sulit dikendalikan.
Pengertian lain, apa itu anxiety adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, dan takut berlebihan mengakibatkan aktivitas keseharian menjadi terganggu. Apa itu anxiety adalah perasaan gugup atau gelisah. Biasanya orang akan mengalaminya ketika berhadapan dengan situasi tertentu yang dianggap kurang nyaman.
Advertisement
Baca Juga
Gangguan kecemasan dan apa itu anxiety tidaklah sama. Rasa cemas tersebut terbilang normal apabila masih terkendali dan hilang setelah faktor pemicu munculnya rasa cemas teratasi. Namun, jika perasaan cemas menetap atau memburuk hingga akhirnya mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai gangguan kecemasan (anxiety disorder).
Untuk lebih rinci, berikut ini ulasan mengenai gejala anxiety beserta jenis-jenis dan cara mengatasinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (8/2/2022).
Gejala Anxiety
Rasa cemas atau anxiety dapat terjadi kepada siapa saja, hal ini dianggap normal. Rasa cemas tersebut menjadi sinyal bahwa anda sedang berada dalam situasi yang mengancam atau menakutkan. Orang yang cemas biasanya akan merasakan gejala sebagai berikut ini:
1. Gugup, gelisah, dan tegang.
2. Detak jantung cepat.
3. Napas cepat.
4. Gemetaran.
5. Sulit atau bahkan tidak bisa tidur.
6. Banyak berkeringat.
7. Tubuh terasa lemas.
8. Sulit konsentrasi.
9. Adanya perasaan seperti akan ditimpa bahaya.
Advertisement
Jenis-Jenis Anxiety
Setelah mengetahui apa itu anxiety, berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis anxiety adalah:
1. Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder)
Seseorang yang menderita gangguan kecemasan umum bisa merasa cemas atau khawatir secara berlebihan terhadap berbagai hal, mulai dari pekerjaan, kesehatan, hingga hal-hal yang sederhana, seperti berinteraksi dengan orang lain. Anxiety yang muncul akibat gangguan kecemasan umum bisa dirasakan setiap hari dan menetap hingga lebih dari 6 bulan.
Akibatnya, penderita gangguan kecemasan ini akan menjadi sulit menjalani aktivitas dan pekerjaan sehari-hari. Selain munculnya rasa cemas yang mengganggu, penderita gangguan kecemasan umum juga dapat merasa cepat lelah, tegang, mual, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, sesak, dan insomnia.
2. Fobia
Fobia merupakan jenis gangguan anxiety yang membuat penderitanya memiliki rasa takut yang berlebihan dan cenderung tidak rasional terhadap suatu benda, binatang, atau situasi tertentu yang tidak menimbulkan rasa takut pada kebanyakan orang. Orang yang memiliki fobia bisa mengalami serangan panik atau rasa takut yang hebat ketika melihat suatu benda atau berada di tempat yang menjadi pemicu fobia, misalnya laba-laba, darah, berada di tengah keramaian, tempat yang gelap, tempat tinggi, atau ruangan tertutup. Oleh karena itu, penderita fobia biasanya akan melakukan segala upaya untuk menjauhkan dirinya dari hal atau situasi yang ia takuti.
3. Gangguan Kecemasan Sosial
Penderita gangguan kecemasan sosial atau dikenal juga fobia sosial memiliki kecemasan atau ketakutan yang luar biasa terhadap lingkungan sosial atau situasi di mana mereka harus berinteraksi dengan orang lain. Penderita fobia ini selalu merasa diawasi dan dinilai oleh orang lain, serta takut atau merasa malu secara berlebihan saat berada di keramaian. Hal-hal tersebut membuat penderita selalu berusaha menghindari situasi yang mengharuskan ia bertemu atau berinteraksi dengan banyak orang.
4. PTSD (Post-Traumatic Stres Disorder)
Gangguan stres pascatrauma atau PTSD dapat muncul pada seseorang yang pernah mengalami kejadian traumatis atau berada di situasi berbahaya yang mengancam nyawa. Contohnya, tinggal di daerah konflik atau perang, terkena bencana alam, atau korban kekerasan.
Orang yang menderita PTSD sering kali susah untuk melupakan pengalaman traumatisnya, baik terlintas dalam benak atau saat bermimpi, yang kemudian membuatnya merasa bersalah, terisolasi, dan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Terkadang orang yang memiliki PTSD juga bisa mengalami insomnia dan bahkan depresi.
5. Gangguan Panik
Anxiety dan serangan panik akibat gangguan ini dapat muncul kapan saja dan terjadi secara tiba-tiba atau berulang. Ketika gejala panik muncul, penderita gangguan panik biasanya dapat merasakan sejumlah gejala lain, seperti berdebar-debar, berkeringat dingin, pusing, sesak napas, serta tubuh gemetar dan terasa lemas.
Orang dengan gangguan panik tidak dapat memprediksi kapan gangguan tersebut akan muncul atau apa pemicunya. Oleh karena itu, tak sedikit penderita gangguan panik yang menjauhkan diri dari lingkungan sosial karena takut serangan paniknya kambuh di tempat umum.
6. Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)
Orang yang menderita gangguan OCD memiliki kecenderungan untuk melakukan sesuatu secara berulang-ulang untuk meringankan rasa cemas yang berasal dari pikirannya sendiri. Contohnya, mencuci tangan harus sebanyak 3 kali karena ia berpikir tangannya masih kotor. Gangguan ini sulit dikendalikan, bersifat menetap, dan dapat kambuh kapan saja sehingga membuat penderitanya terganggu untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Cara Mengatasi Anxiety
Setelah mengetahui apa itu anxiety, anda juga perlu mengetahui cara mengatasinya. Berikut rinciannya:
1. Mencukupi waktu tidur dan istirahat.
2. Membatasi konsumsi kafein dan minuman beralkohol.
3. Mengurangi stres dengan mencoba teknik relaksasi, misalnya meditasi dan yoga.
4. Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur.
5. Mencoba bertukar pikiran atau curhat dengan teman
Apabila cara tersebut sudah dilakukan dan faktor pemicu anxiety juga sudah teratasi namun rasa cemas belum juga hilang, sebaiknya konsultasikan ke psikiater. Untuk menentukan penyebab dan jenis gangguan kecemasan yang Anda alami, psikiater akan melakukan pemeriksaan psikologis. Jika hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa Anda mengalami gangguan kecemasan, psikiater akan mengatasi apa itu anxiety yang Anda rasakan dengan psikoterapi dan konseling, serta pemberian obat penenang bila memang dibutuhkan.
Advertisement