Liputan6.com, Jakarta Sianosis adalah keadaan di mana salah satu organ tubuh mengalami perubahan warna kulit atau selaput mukosa menjadi kebiruan atau keunguan. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi yang baru lahir.
Secara etimologi, istilah medis sianosis berasal dari bahasa Yunani yakni sian dan kyanos yang berarti penyakit biru. Jadi, sianosis adalah kondisi ketika jari tangan, kuku, dan bibir berubah warna menjadi kebiruan atau keunguan.
Kondisi medis ini terjadi karena jaringan yang berdekatan dengan permukaan kulit memiliki saturasi oksigen rendah. Sianosis umumnya disebabkan oleh kondisi medis, seperti gagal jantung dan asma, atau faktor eksternal, seperti terlalu lama terpapar air atau udara dingin.
Advertisement
Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian sianosis beserta gejala dan penyebabnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (17/8/2023).
Mengenal Sianosis
Seperti yang telah dijelaskan di atas, sianosis adalah kondisi ketika jari tangan, kuku, dan bibir berubah warna menjadi kebiruan atau keunguan. Secara etimologi, kata sianosis berasal dari bahasa Yunani yakni cyan yang berarti warna biru-hijau.
Kondisi medis ini terjadi karena jaringan yang berdekatan dengan permukaan kulit memiliki saturasi oksigen rendah. Sianosis umumnya disebabkan oleh kondisi medis, seperti gagal jantung dan asma, atau faktor eksternal, seperti terlalu lama terpapar air atau udara dingin.
Sianosis ini dapat terjadi pada siapapun, bahkan bayi yang baru lahir. Pada bayi baru lahir, sianosis bisa disebabkan oleh penyakit jantung bawaan atau asfiksia akibat cedera leher atau kepala saat proses persalinan atau aspirasi mekonium.
Biasanya, sel darah merah membawa oksigen ke jaringan di tubuh Anda. Darah Anda berwarna merah saat diisi dengan oksigen karena sel darah Anda berwarna merah cerah. Akibatnya, ketika darah yang berisi oksigen bersirkulasi ke seluruh tubuh Anda, kulit Anda berwarna merah jambu atau merah.
Ketika tidak ada cukup oksigen yang bersirkulasi dalam darah Anda, warnanya menjadi lebih gelap dan lebih berwarna biru atau ungu. Area tubuh Anda yang paling terkena sianosis dapat membantu menentukan penyebabnya.
Advertisement
Penyebab Sianosis
Penyebab umum dari penyakit sianosis adalah kekurangan oksigen dalam darah atau bahkan pembuluh daraj terpapar suhu dingin sehingga darah tidak dapat mengalirkan oksigen. Dikutip dari laman My Cleveland Clinic, selain karena kekurangan oksigen, ada beberapa penyebab lain dari kondisi sianosis adalah sebagai berikut ini:
1. Masalah jalan napas
- Tersedak (mati lemas).
- Pembengkakan di sekitar pita suara (croup).
- Peradangan pada lipatan di tenggorokan yang menutupi batang tenggorokan (epiglottitis).
2. Masalah paru-paru
- Ketinggian tinggi.
- Asma.
- Infeksi pada saluran pernapasan Anda.
- Bekuan darah di arteri paru-paru Anda (emboli paru).
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
- Hipertensi paru.
- Radang paru-paru.
3. Masalah jantung
- Cacat jantung yang ada saat lahir (cacat jantung bawaan), seperti ventrikel kanan saluran keluar ganda dan tetralogi Fallot.
- Gagal jantung kongestif.
- Gagal jantung.
4. Penyebab sianosis lainnya
- Mengenakan pakaian yang terlalu ketat dan membatasi sirkulasi Anda.
- Paparan dingin yang ekstrim.
- Fenomena Raynaud, kelainan yang menyebabkan pembuluh darah Anda menyempit.
- Obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
- Kejang.
- Overdosis obat.
- Paparan beracun.
Gejala Sianosis
Gejala utama sianosis adalah perubahan warna kebiruan pada kulit Anda. Nadi yang berwarna kebiruan juga dapat memengaruhi bibir, lidah, gusi, telinga, dan kuku Anda. Jika Anda memiliki kulit yang lebih gelap, sianosis mungkin terlihat lebih abu-abu atau putih. Mungkin juga muncul lebih banyak di sekitar bibir, lidah, gusi, kuku, dan mata Anda. Sianosis biasanya disebabkan oleh kondisi lain. Bergantung pada penyebab sianosis, gejala lain yang mungkin Anda alami meliputi:
- Suhu tubuh rendah (hipotermia).
- Mati rasa atau kesemutan di lengan dan kaki.
- Batuk.
- Mengi.
- Sulit bernafas.
- Pusing.
- Kelelahan yang ekstrim (kelelahan).
- Kelemahan.
Advertisement
Cara Mengobati Sianosis
Cara mengobati kondisi sianosis adalah dilihat dari penyebabnya. Pengobatan pertama yang bisa diberikan oleh tenaga medis adalah terapi oksigen. Terapi oksigen akan memberi Anda oksigen ekstra untuk membantu meningkatkan level oksigen dalam darah anda dengan cepat. Bahkan anda mungkin memerlukan mesin pernapasan atau ventilator tergantung pada tingkat keparahan kondisi Anda. Selain itu, ada beberapa pengobatan sianosis yang bisa diberikan oleh tenaga medis, yakni:
a. Kehangatan dan pijatan
Merupakan paparan suhu dan kondisi dingin seperti fenomena Raynaud dapat diobati dengan pemanasan dan pemijatan pada area yang terkena.
b. Pemberian antibiotik
Antibiotik dapat mengobati infeksi seperti pneumonia.
c. Memberikan obat lain
Selain beberapa pengobatan di atas, tenaga medis mungkin meresepkan obat untuk mengobati kondisi jantung dan paru-paru.
d. Memberikan inhaler
Jika kondisi paru-paru seperti asma atau COPD menjadi penyebab penyakit sianosis anda, maka tenaga medis dapat merekomendasikan inhaler untuk membantu paru-paru Anda bekerja lebih baik.
e. Tindakan operasi
Cacat jantung bawaan seperti tetralogi Fallot mungkin memerlukan pembedahan segera setelah lahir, jika tidak dapat menyebabkan sianosis pada bayi baru lahir.