Liputan6.com, Jakarta Noah adalah salah satu tokoh utama dalam Alkitab, terutama dalam kitab Kejadian. Ia dikenal sebagai orang yang membangun bahtera besar yang dikenal sebagai "Bahtera Nuh". Menurut Alkitab, Noah atau Nuh adalah keturunan Adam, dan menjadi nenek moyang bagi seluruh umat manusia setelah banjir.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Apa itu Noah film? Noah adalah film yang dirilis pada tahun 2014, dan disutradarai oleh Darren Aronofsky. Film ini diadaptasi secara bebas dari kisah Nabi Nuh dalam Alkitab dan mitologi. Meskipun banyak yang mengenal kisah Nuh melalui cerita Alkitab, film ini menghadirkan interpretasi yang berani dan kontroversial.
Alasan Noah film menjadi kontroversial, karena ceritanya menggabungkan elemen-elemen keajaiban dan fantasi. Sang sutradara Aronofsky menambahkan konflik internal dalam karakter Nuh, dan pertanyaan moral tentang kehancuran umat manusia.
Aronofsky dan timnya juga berhasil, menciptakan gambaran yang mengesankan tentang banjir besar, bahtera raksasa yang dibangun oleh Nuh, dan berbagai hewan yang masuk ke dalamnya. Efek-efek khusus yang digunakan dalam Noah film ini, menghadirkan atmosfer yang sangat intens dan memukau.
Berikut ini sinopsis dari film Noah yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (6/11/2023).
Sinopsis Film
Noah film adalah kisah tokoh dalam Alkitab yang dirilis pada tahun 2014, di mana disutradarai oleh Darren Aronofsky. Film ini gambarkan sebuah interpretasi berani, dan kontroversial tentang kisah Nabi Nuh dalam Alkitab.
Sebagian besar sejarawan dan akademisi, kecuali mereka yang memilih untuk menafsirkan kisah ini secara harfiah, menganggap Nuh sebagai karakter mitosik yang tidak memiliki bukti sejarah di luar tradisi cerita rakyat kuno. Meskipun demikian, film ini menyajikan kisah Nuh dengan pendekatan yang sangat modern dan sering kali sangat tergantung pada elemen fiksi dan spekulatif.
Sinopsis film "Noah" ini mengambil pandangan unik tentang kisah Nuh, dengan memulainya dari masa kecil yang tinggal dalam dunia keras dan penuh kekacauan. Saat masih anak-anak, ia mengalami suatu ritual berhubungan dengan ular yang memberikan nuansa mistis kepada karakternya. Ketika sebuah kelompok penyerang muncul dan menangkap ayahnya Lamech, maka cerita ini memasuki babak yang lebih gelap.
Ketika Noah tumbuh dewasa (diperankan oleh Russell Crowe), ia tinggal di padang rumput yang hancur bersama istrinya Naamah (Jennifer Connelly) dan tiga putranya. Mereka adalah keturunan Set, saudara laki-laki Kain dan Habel.
Keturunan Kain telah merusak ekosistem dengan penambangan mineral yang disebut zohar, dan konflik antara kelompok-kelompok ini menjadi salah satu inti cerita. Film juga memasukkan elemen malaikat jatuh yang disebut Watchers, yang awalnya merupakan malaikat yang diusir dari surga. Mereka telah berubah menjadi monster batu raksasa, yang membantu Noah dalam membangun bahtera.
Salah satu elemen yang sangat kontroversial adalah peran Tubal-Cain (Ray Winstone), karakter penjahat yang memimpin kelompok manusia, untuk merusak lingkungan dan ingin masuk ke dalam bahtera Nuh. Tubal-Cain disebutkan dalam Alkitab sebagai "ahli tembaga dan besi," tetapi film ini memodifikasinya untuk menggambarkan teknologi yang jauh lebih maju, yang seharusnya tidak ada dalam konteks zaman tersebut.
Selama persiapan untuk banjir besar yang akan datang, keluarga Noah juga menghadapi berbagai konflik internal dan dilema moral yang tidak ada dalam teks Alkitab. Semua elemen ini menambahkan dimensi dramatis yang mendalam, tetapi juga mengeksplorasi sudut pandang yang kontroversial.
Advertisement
Noah dalam Kisah Alkitab
Noah film dalam cerita Alkitab adalah Nabi Nuh, yang digambarkan sebagai seorang benar dan saleh di mata Tuhan. Ia hidup dalam sebuah dunia yang semakin penuh dengan kejahatan dan kejahatan manusia.
Ketika Allah merasa sangat kecewa dengan keadaan manusia yang semakin terkorup, Ia memutuskan untuk menghancurkan dunia dengan banjir, yang akan menyapu bersih seluruh makhluk hidup, kecuali Nuh dan keluarganya. Allah memilih Nuh sebagai satu-satunya orang yang layak diselamatkan.
Nuh diberikan perintah untuk membangun bahtera yang sangat besar, di mana menjadi tempat selamat bagi dirinya, keluarganya, serta berbagai jenis hewan untuk melarikan diri dari bencana yang akan datang. Meskipun tugas ini sangat sulit dan bertahun-tahun dalam pengerjaannya, Nuh taat kepada perintah Allah. Ia membangun bahtera tersebut dengan seksama dan menaati semua perintah-Nya, tanpa ragu atau keraguan.
Ketika banjir tiba, semua yang ada di bumi tenggelam dalam air, tetapi Nuh, keluarganya, dan hewan-hewan yang diselamatkan dalam bahtera tersebut selamat. Mereka menghabiskan berbulan-bulan dalam bahtera tersebut, serta bertahan dengan iman dan ketekunan.
Ketika banjir akhirnya surut, bahtera itu mendarat di Gunung Ararat. Setelah mereka keluar dari bahtera, Nuh membangun mezbah untuk memuliakan Allah dan menerima janji Allah bahwa Ia tidak akan lagi menghancurkan dunia dengan banjir. Allah memberikan pelangi sebagai tanda perjanjian ini.
Kisah Bahtera Nuh adalah cerita tentang iman, penyelamatan, dan perjanjian Allah dengan manusia. Ia mengingatkan kita akan kasih sayang Allah, dan kesempatan kedua yang diberikan-Nya kepada manusia. Kisah ini tetap menjadi salah satu cerita paling terkenal dalam kitab suci, dan memiliki makna mendalam yang melekat dalam budaya, agama, dan sejarah manusia.
Kontroversi yang Timbul
Penggambaran sosok nabi dalam film "Noah" mengundang kontroversi yang meluas, terutama di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Dalam Islam, terdapat larangan kuat terhadap penggambaran sosok-sosok agama, termasuk Nabi Muhammad dan nabi-nabi Islam lainnya, serta kerabat Nabi Muhammad. Hal ini berkaitan dengan keyakinan bahwa penggambaran sosok-sosok suci ini dapat mengganggu ketaatan dan kekhusyukan umat Muslim.
Sutradara Darren Aronofsky dan tim produksi film "Noah" menyatakan bahwa film mereka lebih "terinspirasi" oleh kisah Nuh dalam Kitab Suci, daripada mencoba menggambarkan kisah itu dengan ketepatan historis. Mereka berpendapat bahwa meskipun ada elemen artistik dalam film, inti dan nilai-nilai kisah tersebut tetap dipertahankan, sesuai dengan keyakinan yang dianut oleh banyak orang.
Presenter Amerika Serikat Glenn Beck mengkritik keras film ini. "Nuh dalam film dipandang sebagai orang gila," ujarnya. "Saya selalu berpikir Nuh adalah nabi yang tidak banyak berulah. Tapi dalam film dia digambarkan sebagai sosok pembenci. Tidak ada nabi yang membenci orang."
Beck menyebut salah satu dialog dalam film ini, yang dinilainya tidak sesuai dengan sosok Nabi Nuh. Dalam kitab-kitab suci (Islam, Kristen dan Yahudi) menjelaskan bahwa bahtera Nabi Nuh ini mendarat di sebuah gunung saat banjir telah surut. Namun di film Noah, bahtera yang mengangkut hewan dan manusia ini mendarat di karang dekat dengan pantai.
Advertisement