Apa Itu Penyakit X? Diprediksi Bisa Jadi Pandemi, Ini Asal Usul, Tanda-Tanda, dan Potensinya di Indonesia

Penyakit X adalah istilah yang digunakan oleh WHO untuk menggambarkan penyakit yang belum diketahui dalam ilmu kedokteran yang memiliki potensi untuk menyebabkan pandemi besar dan serius pada manusia.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 26 Jan 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2024, 20:00 WIB
ilustrasi investgasi virus marburg
ilustrasi investgasi virus marburg. Foto: DCstudio from Freepik.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit X telah menjadi topik perbincangan utama para pemimpin industri kesehatan di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Bahkan penyakit X disebut sebagai wabah pandemi global berikutnya yang harus dipersiapkan dengan serius. Para ilmuwan telah berupaya untuk memahami asal usul Penyakit X dan potensi penyebarannya, sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan peringatan penting mengenai perlunya persiapan yang matang untuk menghadapi Penyakit X.

Selain itu, para pemimpin industri kesehatan di forum tersebut juga mencatat bahwa Penyakit X memiliki potensi untuk menjadi pandemi global berikutnya. Oleh karena itu, perencanaan yang matang sangat penting untuk mengantisipasi dampak yang besar bagi sistem kesehatan dan ekonomi global. WHO sendiri telah mengingatkan pentingnya persiapan dalam menghadapi Penyakit X, sebagai upaya untuk mencegah krisis kesehatan dan ekonomi yang lebih buruk daripada yang terjadi akibat pandemi Covid-19.

Di Indonesia, pemerintah dan para stakeholder kesehatan harus serius memperhatikan Potensi Penyebaran Penyakit X dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai asal usul, tanda-tanda, dan potensi penyebaran Penyakit X, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Lalu apa tanda-tanda penyakit X dan bagaimana potensi penyebarannya di Indonesia? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (26/1/2024).

Apa itu Penyakit X?

Penyakit X adalah istilah yang digunakan oleh WHO untuk menggambarkan penyakit yang belum diketahui dalam ilmu kedokteran yang memiliki potensi untuk menyebabkan pandemi besar dan serius pada manusia. Para ahli kesehatan khawatir bahwa penyakit X dapat menjadi lebih serius daripada pandemi Covid-19 dan bahwa agen penyakit baru tersebut mungkin tidak memiliki vaksin atau pengobatan yang tersedia.

Dr. Richard Hatchett dari Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi mengungkapkan bahwa "Disease X" bukanlah fiksi ilmiah dan harus diwaspadai. WHO pertama kali menciptakan istilah ini pada tahun 2018, dan pandemi Covid-19 yang terjadi kemudian menjadi contoh nyata akan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit X.

Dengan berbagai ketidakpastian dan risiko yang terkait, perlu untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan penelitian terhadap penyakit X guna mengantisipasi potensi ancamannya.

Penyebab dan Penularan Penyakit X

Ilustrasi ilmuwan meneliti varian mutasi virus corona COVID-19
Ilustrasi ilmuwan meneliti varian mutasi virus corona COVID-19. Photo by Trnava University on Unsplash

Penyakit X merupakan penyakit yang karakteristiknya masih belum diketahui secara pasti. Penyakit ini bisa bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau gen infeksius lain, bahkan bisa dalam bentuk jamur. Namun, yang pasti adalah angka kematiannya cukup signifikan, setidaknya sebanding atau lebih dari COVID-19.

Penularan penyakit X juga masih menjadi misteri, namun diperkirakan bahwa penyakit X bisa menyebar dengan cepat melalui saluran napas, mirip dengan cara penularan COVID-19. Dirjen WHO juga mengatakan bahwa COVID-19 bisa menjadi contoh dari "The First Disease X" karena memenuhi kriteria sebagai penyakit baru, belum ada vaksin, dan memiliki tingkat penularan yang cepat.

Meskipun karakteristik dan penularan penyakit X masih belum jelas, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit tersebut. Perilaku hidup bersih dan sehat, serta mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, dapat membantu dalam mencegah penyebaran penyakit X.

Tanda-Tanda Penyakit X

Mengenali CMV, Virus Paling Dominan dalam 16 Kasus Proable Hepatitis Akut di Indonesia
Ilustrasi peneliti penyebab Hepatitis Akut. (Sumber foto: Pexels.com).

Penyakit X belum diketahui secara pasti ciri-cirinya, tetapi beberapa gejala yang mungkin mirip dengan Covid-19, antara lain batuk yang baru dan terus menerus, demam di atas 37.8°C, perubahan dalam indra penciuman atau indra perasa, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, sakit tenggorokan, mata merah muda atau konjungtivitis.

Jika merasakan gejala-gejala tersebut, segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Ingat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Penyakit X 2024 merupakan ancaman serius yang dapat terjadi kapan saja. Kita harus siap menghadapi kemungkinan terburuk sambil berharap yang terbaik. Semoga pandemi X 2024 dapat dicegah dan diatasi, sehingga kita bisa kembali hidup normal dan aman.

 

Lebih Berbahaya dari Covid-19

Ilustrasi penelitian virus marburg
Ilustrasi penelitian virus marburg. Foto: Freepik.

Penyakit X, juga dikenal sebagai "Penyakit X yang tidak diketahui", merupakan penyakit yang diindikasikan sebagai ancaman besar oleh World Health Organization (WHO). Berdasarkan perkiraan WHO, penyakit tersebut mungkin sudah sedang dalam perjalanan dan dapat menyebabkan epidemi internasional yang serius. Para ilmuwan bahkan menyebut bahwa Penyakit X bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19, yang masih menjadi ancaman global saat ini. Pada tahun 2017, WHO juga menambahkan Penyakit X ke dalam daftar patogen untuk diteliti lebih lanjut karena potensi bahayanya yang serius.

Pada tahun 2018, Penyakit X pertama kali diakui sebagai ancaman oleh organisasi internasional tersebut, dan hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan pandemi global yang ditimbulkannya. Bahkan pada tahun 2022, WHO mengumpulkan 300 ilmuwan untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap 25 keluarga virus dan bakteri, di mana Penyakit X masuk ke dalam daftar penelitian mereka.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Ghebreyesus, juga menyatakan bahwa COVID-19 adalah Penyakit X yang pertama, namun harus diwaspadai kemungkinan pandemi berikutnya. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara di dunia untuk bersiap menghadapi ancaman Penyakit X, yang diperkirakan lebih berbahaya daripada COVID-19.

 

Langkah Antisipasi

Ilustrasi Tempat Penyimpanan Bakteri dan Virus
Ilustrasi bagaimana peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong, Bogor menyimpan sampel bakteri dan virus. (Foto: Liputan6.com/Zulfikar Abubakar).

Penyakit X masih belum diketahui kepastiannya saat ini, namun para ahli kesehatan telah memperoleh banyak pembelajaran dari pandemi COVID-19 terkait dengan antisipasi penyakit baru. Langkah-langkah antisipasi yang bisa diambil adalah dengan meningkatkan sistem kesehatan yang responsif dan fleksibel untuk menghadapi kemungkinan wabah penyakit yang mematikan. Hal ini berdasarkan pengalaman kehilangan banyak nyawa selama pandemi COVID-19 karena kurangnya penanganan dan fasilitas kesehatan yang memadai.

Selain itu, respons bersama melalui perjanjian pandemic treaty juga dapat membantu dunia untuk bereaksi lebih baik terhadap ancaman wabah penyakit baru. Perjanjian ini dapat menggabungkan seluruh pengalaman, tantangan, dan solusi menjadi satu, serta membantu mempersiapkan masa depan dengan lebih baik. Dalam hal ini, penting untuk menyatukan kepentingan global dan tidak membiarkan kepentingan nasional menjadi penghalang.

Selain itu, para ahli menekankan pentingnya pemantauan dan penelitian yang berkelanjutan, serta peningkatan biosekuriti di seluruh dunia. Hal ini meliputi pengawasan dan penelitian terkait kemungkinan ancaman kesehatan baru, serta upaya meminimalisir hambatan penyebaran penyakit baru antara manusia dan spesies lain melalui pasar hewan hidup dan penggundulan hutan. Dengan menjalankan langkah-langkah ini, diharapkan dapat mempersiapkan sistem kesehatan dalam menghadapi kemungkinan wabah penyakit yang mematikan.

Potensi Penyebaran di Indonesia

Hantavirus Ternyata Bukan Virus Baru
Ilustrasi Peneliti Hantavirus Credit: pexels.com/pixabay

Potensi penyebaran Penyakit X di Indonesia sangat besar karena beberapa faktor. Pertama, Indonesia adalah negara kepulauan dengan keragaman geografi dan dekat dengan negara-negara lain, serta memiliki populasi besar dengan frekuensi perjalanan yang tinggi. Hal ini memfasilitasi terjadinya penyebaran penyakit. Tingginya densitas populasi di beberapa area juga mempermudah penularan penyakit, terutama di kota-kota besar yang padat dengan interaksi tinggi.

Selain itu, performa infrastruktur kesehatan yang baik di beberapa kota besar namun buruk di wilayah terpencil dapat menjadi tantangan dalam mengakses layanan kesehatan. Faktor lainnya adalah kekayaan biodiversity di Indonesia, yang meningkatkan risiko penyakit zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Kondisi iklim tropis juga memudahkan perkembangan penyakit seperti demam tifoid yang disebarkan oleh nyamuk. Indonesia juga memiliki peran besar dalam perdagangan dan perjalanan internasional, yang dapat berkontribusi pada kecepatan sebaran penyakit infeksi.

Dengan begitu banyak pintu masuk melalui bandara dan pelabuhan, Indonesia rentan sebagai jalan masuk patogen-patogen. Semua faktor ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan terhadap kemunculan dan penyebaran Penyakit X.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya