Cara Membaca Resep Dokter, Begini Arti Istilah di Dalamnya

Dengan memahami cara membaca resep dokter, seseorang tidak hanya merasa lebih yakin dan aman, tetapi juga dapat memastikan bahwa obat yang dikonsumsi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 10 Sep 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2024, 17:30 WIB
Tulisan Resep Obat Sangat Jelek, Netizen Mengolok-olok Dokter Ini
Ilustrasi dokter menulis resep | Via: istimewa

Liputan6.com, Jakarta Ketika orang awam melihat tulisan resep dokter, sering kali yang tampak hanyalah coretan-coretan di atas kertas yang sulit dipahami. Tulisan dokter yang khas ini sering kali menjadi lelucon di kalangan masyarakat karena sulit untuk diuraikan. Namun, di balik tulisan yang tampaknya acak tersebut, sebenarnya terdapat kode-kode medis yang dapat diuraikan jika mengetahui cara membacanya. 

Meskipun saat membeli obat di apotek, apoteker sudah terlatih untuk memahami dan membaca resep dokter, tetapi mereka juga manusia yang tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penting bagi pasien atau orang yang bertanggung jawab untuk mengetahui cara membaca resep tersebut. Dengan memahami cara membaca resep dokter, seseorang tidak hanya merasa lebih yakin dan aman, tetapi juga dapat memastikan bahwa obat yang dikonsumsi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. 

Hal ini penting karena penggunaan obat yang tidak tepat, baik itu berlebihan atau kurang dari dosis yang dianjurkan, dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Berikut ulasan lebih lanjut tentang cara membaca resep dokter yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/9/2024).

Cara Membaca Tulisan di Resep Dokter

Harus dengan Resep Dokter, Obat Puyer Ganti Sirup yang Terkontaminasi
Tenaga farmasi meracik obat di RSIA Tambak, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Penggunaan puyer memiliki beberapa kelebihan, seperti harga obat yang relatif lebih mudah dan mudah diberikan kepada anak. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Memahami tulisan resep yang diberikan oleh dokter sangat penting untuk memastikan pasien mendapatkan obat yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatannya. Ketika resep diinterpretasikan secara tidak benar, baik oleh apoteker maupun pasien, risiko terjadinya kesalahan medis meningkat. 

Misalnya, tulisan tangan dokter yang sulit dibaca bisa membuat apoteker salah memahami dosis atau jenis obat, sehingga pasien bisa saja mengonsumsi obat yang salah atau dengan dosis yang tidak tepat. Oleh karena itu, sangat penting bagi pasien untuk memiliki pemahaman dasar tentang cara membaca resep dokter.

Secara umum, resep dokter menggunakan singkatan-singkatan yang berasal dari bahasa Latin, yang memberikan informasi penting tentang obat yang harus diberikan dan cara mengonsumsinya. Misalnya, singkatan seperti "Rx" berasal dari kata Latin "recipe" yang berarti "ambil", dan singkatan lain seperti "BID" (bis in die) yang berarti "dua kali sehari". Dengan memahami singkatan-singkatan ini, pasien dapat memastikan bahwa mereka mengikuti instruksi medis dengan benar.

Resep dokter biasanya ditulis di atas kertas resep yang mencantumkan informasi seperti nama, alamat, dan nomor telepon penyedia layanan kesehatan, serta data pasien dan tanda tangan dokter. Pada bagian yang diisi dokter, ada beberapa elemen penting yang harus dipahami, yaitu,

  1. Nama Obat: Jenis obat yang harus diberikan kepada pasien.
  2. Dosis Obat: Jumlah obat yang harus dikonsumsi.
  3. Frekuensi Penggunaan: Seberapa sering obat harus diminum.
  4. Waktu Minum Obat: Waktu spesifik dalam sehari untuk mengonsumsi obat.
  5. Cara Mengonsumsi Obat: Instruksi khusus mengenai cara meminum obat, seperti dengan atau tanpa makanan.

Selain itu, resep juga dapat mencantumkan jumlah total obat yang harus diberikan oleh apoteker serta informasi mengenai apakah resep tersebut bisa diisi ulang dan berapa kali. Dengan mengetahui semua elemen ini, pasien dapat memantau pengobatan mereka dengan lebih baik dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang benar.

Jika menemukan singkatan atau simbol yang tidak dimengerti, pasien sebaiknya tidak ragu untuk meminta penjelasan lebih lanjut dari dokter atau apoteker. Mengambil langkah proaktif ini akan membantu menghindari kesalahpahaman dan memastikan bahwa obat yang dikonsumsi sesuai dengan anjuran medis.

Istilah Tentang Seberapa Sering Obat Dikonsumsi

Harus dengan Resep Dokter, Obat Puyer Ganti Sirup yang Terkontaminasi
Seorang perempuan mengambil obat yang sudah diracik oleh tenaga farmasi di RSIA Tambak, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Puyer dapat menjadi substitusi sediaan sirup untuk anak -selama obat bebas dan/atau bebas terbatas cair dilarang Kementerian Kesehatan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Istilah-istilah ini digunakan untuk menjelaskan frekuensi atau seberapa sering obat harus dikonsumsi oleh pasien. Berikut adalah beberapa singkatan umum yang digunakan pada resep dokter:

  1. ad lib: Sesuai kebutuhan. Obat bisa dikonsumsi kapan pun diperlukan.
  2. bid: Dua kali sehari (bis in die). Pasien harus mengonsumsi obat dua kali dalam satu hari.
  3. prn: Sesuai kebutuhan (pro re nata). Mirip dengan ad lib, prn juga berarti obat dikonsumsi ketika diperlukan.
  4. q: Setiap. Biasanya dikombinasikan dengan angka untuk menunjukkan frekuensi, seperti q3h (setiap 3 jam).
  5. q3h: Setiap 3 jam. Obat harus dikonsumsi setiap tiga jam sekali.
  6. q4h: Setiap 4 jam. Obat harus dikonsumsi setiap empat jam sekali.
  7. qd: Setiap hari (quaque die). Obat diminum sekali setiap hari.
  8. qid: Empat kali sehari (quater in die). Obat harus diminum empat kali sehari.
  9. qod: Setiap hari. Istilah ini jarang digunakan karena sering membingungkan; bisa berarti obat diminum pada hari tertentu dan tidak pada hari berikutnya.
  10. tid: Tiga kali sehari (ter in die). Obat harus diminum tiga kali dalam satu hari.

Istilah Tentang Waktu Mengonsumsi Obat

Beberapa istilah digunakan untuk menunjukkan waktu tertentu kapan obat harus dikonsumsi:

  1. ac: Sebelum makan (ante cibum). Obat harus diminum sebelum makan.
  2. hs: Sebelum tidur (hora somni). Obat diminum saat akan tidur.
  3. int: Di antara waktu makan (inter cibum). Obat diminum di antara waktu makan.
  4. pc: Setelah makan (post cibum). Obat diminum setelah makan.

Istilah Tentang Seberapa Banyak Obat yang Dikonsumsi

Harus dengan Resep Dokter, Obat Puyer Ganti Sirup yang Terkontaminasi
Tenaga farmasi meracik obat di RSIA Tambak, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Puyer dapat menjadi substitusi sediaan sirup untuk anak -selama obat bebas dan/atau bebas terbatas cair dilarang Kementerian Kesehatan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Istilah-istilah ini menunjukkan bentuk dan jumlah obat yang harus dikonsumsi:

  1. cap: Kapsul.
  2. gtt: Tetes (guttae). Umumnya digunakan untuk obat cair yang diberikan dalam bentuk tetes.
  3. i, ii, iii: Jumlah dosis (1, 2, atau 3). Menunjukkan berapa banyak dosis yang harus dikonsumsi.
  4. mg: Miligram. Ukuran untuk zat aktif dalam obat.
  5. mL: Mililiter. Satuan untuk obat cair.
  6. ss: Setengah. Umumnya digunakan untuk dosis obat.
  7. tab: Tablet.
  8. tbsp: Sendok makan (15 ml).
  9. tsp: Sendok teh (5 ml).

Istilah Tentang Cara Menggunakan Obat

Ini adalah istilah yang menunjukkan bagaimana cara obat harus digunakan:

  1. ad: Telinga kanan (auris dextra).
  2. al: Telinga kiri (auris laeva).
  3. c atau o: Dengan (cum). Misalnya, "c makanan" berarti obat harus diminum dengan makanan.
  4. od: Mata kanan (oculus dexter).
  5. os: Mata kiri (oculus sinister).
  6. ou: Kedua mata (oculi uterque).
  7. po: Melalui mulut (per os). Obat diminum atau ditelan.
  8. s atau ø: Tanpa (sine). Misalnya, "s makanan" berarti obat harus diminum tanpa makanan.
  9. sl: Diletakkan di bawah lidah (sublingual). Obat biasanya berupa tablet kecil yang diletakkan di bawah lidah.
  10. top: Digunakan secara topikal. Obat dioleskan langsung pada kulit atau area tubuh lainnya.

Nama Obat dan Aturan Khusus

Obat yang diberikan dokter bisa memiliki nama merek dagang atau nama generik. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menulis “DAW” pada resep, yang merupakan singkatan dari "dispense as written". Ini berarti apoteker tidak dapat mengganti obat yang diresepkan dengan versi generik tanpa persetujuan dokter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya