Catatan Merah Pertemuan Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi, Tidak Pernah Menang di Jakarta

Timnas Indonesia akan menghadapi laga penting melawan Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan rekor buruk di masa lalu, laga ini menjadi ujian besar bagi Garuda untuk membalikkan sejarah.

oleh Shani Ramadhan Rasyid diperbarui 19 Nov 2024, 11:10 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2024, 11:09 WIB
Rizky Ridho dan Salem Aldawsari - Kualifikasi Piala Dunia 2026
Bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho mengejar lari kencang dari winger andalan Timnas Arab Saudi, Salem Aldawsari dalam laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di King Abdullah Sport City Stadium, Jeddah, Jumat (6/9/2024) dini hari WIB. (x.com/SaudiNT_EN)

Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia menghadapi tantangan besar saat menjamu Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Selasa, 19 November 2024, ini menjadi ujian berat bagi anak asuh Shin Tae-yong. Rekor pertemuan kedua tim di Jakarta belum berpihak pada Garuda.

Sejak pertama kali bertemu pada 1983, Timnas Indonesia belum pernah meraih kemenangan atas Arab Saudi di tanah air. Dari empat pertemuan di Jakarta, Indonesia hanya mampu meraih satu hasil imbang, sementara tiga laga lainnya berakhir dengan kekalahan. Catatan buruk ini menjadi tekanan tersendiri jelang laga krusial ini.

Namun, Garuda tidak bisa menyerah begitu saja. Peluang masih terbuka, terlebih dengan kondisi Arab Saudi yang kehilangan dua pemain inti akibat cedera. Apakah ini saatnya Indonesia mematahkan rekor buruk dan menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026?

Sejarah Pertemuan Indonesia vs Arab Saudi

Sejarah pertemuan Timnas Indonesia dengan Arab Saudi dimulai pada Kualifikasi Olimpiade 1983. Saat itu, Indonesia berhasil menahan imbang Arab Saudi 1-1 di Jakarta. Namun, sejak saat itu, Timnas Garuda belum pernah mencatat kemenangan dalam pertandingan resmi.

Arab Saudi, yang dikenal dengan julukan "Green Falcons," menunjukkan dominasinya dalam beberapa dekade terakhir. Dari total 11 pertemuan hingga kini, Indonesia hanya mampu meraih dua hasil imbang, sementara sembilan laga lainnya berakhir dengan kekalahan.

Salah satu kekalahan paling menyakitkan terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia 2006. Bermain di Jakarta pada 12 Oktober 2004, Indonesia harus mengakui keunggulan Arab Saudi dengan skor 1-3. Momen ini semakin menegaskan dominasi Arab Saudi atas Timnas Indonesia.

Kondisi Terkini Kedua Tim

Arab Saudi datang ke Jakarta dengan status tim unggulan, meski dalam kondisi kurang ideal. Dua pemain andalan mereka, Salman Al-Faraj dan Muhammad Al-Shanqeeti, harus absen karena cedera. Meski begitu, pelatih Herve Renard optimis timnya mampu membawa pulang poin penuh.

Di sisi lain, Indonesia berada dalam tekanan setelah hasil buruk di laga sebelumnya melawan Jepang. Kekalahan 0-4 dari Samurai Biru membuat posisi Timnas Indonesia berada di dasar klasemen grup. Situasi ini menuntut Rizky Ridho dan rekan-rekannya untuk tampil habis-habisan melawan Arab Saudi.

Pelatih Shin Tae-yong menyadari pentingnya laga ini. Dalam sesi konferensi pers, ia menyebutkan, “Kami harus bermain lebih disiplin dan memanfaatkan setiap peluang. Arab Saudi adalah lawan yang sulit, tetapi kami punya keinginan besar untuk menang.”

Momen Bersejarah di GBK

Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi saksi dari beberapa pertemuan antara Indonesia dan Arab Saudi. Salah satu yang paling diingat adalah pertandingan di Piala Asia 2007. Kala itu, Indonesia memberikan perlawanan sengit sebelum akhirnya kalah 1-2.

Dalam pertandingan tersebut, Elie Aiboy mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-17, membalas gol Yasser Al-Qahtani di menit ke-12. Sayangnya, kemenangan harus lepas setelah Saad Al-Harthi mencetak gol di masa injury time.

Meski memiliki kenangan pahit, GBK juga menjadi tempat Indonesia meraih hasil imbang 1-1 pada Kualifikasi Olimpiade 1983. Laga ini menjadi satu-satunya catatan positif Indonesia melawan Arab Saudi di Jakarta.

Strategi Shin Tae-yong untuk Laga Krusial

Pelatih Shin Tae-yong dikenal dengan taktik fleksibelnya yang sering mengejutkan lawan. Dalam laga melawan Arab Saudi, Shin diprediksi akan mengandalkan formasi menyerang dengan memanfaatkan kecepatan pemain sayap seperti Egy Maulana Vikri dan Saddil Ramdani.

Sementara itu, lini tengah akan menjadi kunci permainan. Marc Klok dan Ricky Kambuaya diharapkan dapat menjaga penguasaan bola sekaligus memberikan tekanan kepada lini tengah Arab Saudi. Di sisi pertahanan, duo Rizky Ridho dan Elkan Baggott harus tampil solid untuk meredam serangan lawan.

“Mentalitas akan sangat menentukan. Kami harus bermain dengan keyakinan penuh untuk memenangkan pertandingan ini,” ujar Shin Tae-yong dalam sesi latihan terakhir.

Peluang dan Tantangan untuk Indonesia

Meski menghadapi tantangan besar, peluang tetap ada bagi Timnas Indonesia. Absennya dua pemain kunci Arab Saudi bisa menjadi celah yang dimanfaatkan oleh Garuda. Selain itu, dukungan penuh suporter di SUGBK diharapkan mampu membangkitkan semangat tim.

Namun, Indonesia harus mewaspadai kemampuan Arab Saudi dalam transisi serangan cepat. Tim lawan memiliki rekam jejak mencetak gol di menit-menit akhir, seperti yang terjadi di beberapa laga sebelumnya.

Kemenangan di laga ini tidak hanya penting untuk menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026, tetapi juga sebagai pembuktian bahwa Garuda mampu bersaing di level internasional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya