Liputan6.com, Jakarta Nagita Slavina, yang merupakan istri dari selebriti Raffi Ahmad, kembali menarik perhatian publik setelah video kuliner yang diunggahnya di Korea Selatan menimbulkan kontroversi. Dalam vlog yang diposting di kanal YouTube RANS Entertainment, ia tampak menikmati berbagai jenis bagel di sebuah toko terkenal di Seoul. Namun, pilihan menu tersebut menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet karena dianggap tidak halal.
Restoran yang dikunjungi Nagita, yaitu London Bagel Museum, memang terkenal di kalangan wisatawan internasional, tetapi kehalalan menu yang ditawarkan masih menjadi tanda tanya. Beberapa netizen mengungkapkan kekhawatiran terkait bahan-bahan yang digunakan di toko tersebut, termasuk kemungkinan adanya kontaminasi dari bahan yang tidak halal. Meskipun ia terlihat menikmati makanan tersebut, kritik terhadap Nagita terus bermunculan di berbagai platform media sosial.
Advertisement
Baca Juga
Peristiwa ini memicu diskusi yang lebih luas mengenai pentingnya kesadaran selebriti dalam memilih makanan ketika berada di luar negeri, terutama di negara-negara yang tidak mayoritas Muslim. Pertanyaan yang muncul adalah, "Apa sebenarnya yang membuat menu bagel ini diragukan kehalalannya?"
Advertisement
Kegiatan Nagita Slavina di Museum Bagel London.
Nagita Slavina melakukan perjalanan ke Korea Selatan untuk menjalani perawatan kecantikan sekaligus merasakan pengalaman kuliner yang unik. Salah satu destinasi yang dikunjunginya adalah London Bagel Museum, sebuah toko bagel yang sangat terkenal di Seoul. Berdasarkan informasi dari vlog RANS Entertainment yang diunggah pada 14 Januari 2025, lokasi ini terletak di kawasan Dosan.
Dalam video yang ditampilkan, Nagita terlihat sangat bersemangat saat memilih berbagai jenis bagel seperti Jalapeno Cheese, Blueberry, dan Truffle Butter. Ia bahkan memberikan pujian terhadap tekstur lembut bagel yang ia coba, yang menurutnya memiliki perbedaan signifikan dibandingkan bagel yang biasa ia temui. Meskipun demikian, di balik momen menyenangkan tersebut, unggahan video itu justru mendapatkan reaksi negatif dari beberapa warganet.
Advertisement
Bahan-Bahan yang Menjadi Fokus.
Setelah sejumlah netizen mempertanyakan kehalalan bahan yang digunakan oleh toko tersebut di media sosial, isu ini pun menjadi perhatian. London Bagel Museum kemudian merespons dengan memberikan keterangan bahwa produk yang mereka tawarkan tidak termasuk dalam kategori halal.
Dalam penjelasannya, mereka mengungkapkan bahwa "penggunaan mentega berbahan lemak hewani dan bahan lain yang tidak memenuhi standar halal" menjadi alasan utama status produk mereka. Hal ini tentu saja menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat yang peduli terhadap isu kehalalan dalam konsumsi makanan.
Tanggapan dan Ulasan Netizen
Netizen memberikan kritik kepada Nagita dengan alasan kurangnya ketelitian dalam memilih makanan. Kritik tersebut memunculkan perdebatan mengenai pentingnya selebriti untuk memberikan contoh yang baik dalam memperhatikan status halal makanan, terutama saat mereka berada di luar negeri.
Di sisi lain, ada juga penggemar yang membela Nagita. Mereka berpendapat bahwa situasi ini adalah hasil dari kesalahpahaman dan bukan sepenuhnya kesalahannya. Beberapa orang mengingatkan bahwa tidak semua negara memiliki standar halal yang sama seperti di Indonesia, sehingga perlu pemahaman yang lebih dalam mengenai perbedaan tersebut.
Advertisement
Apa alasan Bagel di Korea disebut tidak halal?
Secara umum, bagel terbuat dari bahan-bahan dasar seperti tepung, air, ragi, dan garam, yang semuanya tergolong halal. Namun, terdapat kemungkinan beberapa bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan bagel membuatnya tidak halal. Contohnya, enzim yang digunakan dalam adonan sering kali berasal dari hewan yang tidak halal, dan keju yang digunakan sebagai topping mungkin mengandung rennet dari hewan.
Selain itu, toko-toko seperti London Bagel Museum tidak menerapkan pemisahan yang jelas antara peralatan atau area memasak untuk menu halal dan non-halal. Hal ini berpotensi menciptakan risiko kontaminasi silang dengan bahan-bahan seperti bacon atau mentega yang berasal dari hewan. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan sumber bahan yang digunakan dalam bagel yang mereka konsumsi.
Tinjauan dari Vlogger serta Informasi dari Sumber Lokal.
Unnie From Seoul, seorang vlogger asal Korea Selatan, pernah membahas tentang London Bagel Museum dalam salah satu videonya. Dalam penjelasannya, ia menekankan bahwa meskipun terdapat beberapa jenis bagel yang tidak mengandung daging babi, risiko kontaminasi masih dapat terjadi. "Hal ini disebabkan oleh cara penyimpanan dan penggunaan alat masak yang sama," ujarnya.
Selain itu, vlogger tersebut juga mengungkapkan bahwa beberapa bahan seperti mentega dan keju yang dipakai di tempat tersebut memiliki status kehalalan yang diragukan. Ia memberikan peringatan kepada umat Muslim untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan ketika berada di restoran yang tidak bersertifikat halal. Dengan demikian, penting bagi konsumen untuk selalu waspada terhadap pilihan makanan yang mereka konsumsi.
Advertisement
Apakah semua jenis bagel diperbolehkan menurut hukum halal?
Bagel tidak selalu halal, khususnya yang memiliki topping atau bahan tambahan yang berasal dari daging atau keju yang tidak halal. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa label atau menanyakan kepada penjual mengenai komposisi bahan yang digunakan.
Beberapa jenis bagel mungkin mengandung bahan yang tidak sesuai dengan standar halal. Misalnya, "topping atau bahan tambahan seperti daging atau keju berbasis non-halal" dapat membuat bagel tersebut menjadi tidak halal untuk dikonsumsi oleh mereka yang mengikuti aturan tersebut.
Apa langkah untuk mengenali makanan halal saat berada di luar negeri?
Selalu penting untuk memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi memenuhi standar halal. Oleh karena itu, periksa sertifikasi halal, tanyakan tentang bahan-bahan yang digunakan dalam masakan, dan pilihlah restoran yang memiliki ulasan positif dari komunitas Muslim lainnya.
Advertisement