Doa Zakat Fitrah Sekeluarga Latin dan Artinya: Panduan Lengkap untuk Ibadah Ramadhan

Panduan lengkap bacaan niat dan doa zakat fitrah untuk diri sendiri dan keluarga, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan artinya, untuk Idul Fitri.

oleh Woro Anjar Verianty Diperbarui 19 Mar 2025, 21:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2025, 21:00 WIB
cara zakat fitrah untuk anak
cara zakat fitrah untuk anak ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menjelang hari raya Idul Fitri, umat Muslim diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah sebagai penyempurna ibadah puasa Ramadhan. Bagi seorang kepala keluarga, mengetahui doa zakat fitrah sekeluarga latin dan Arab beserta artinya menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan ibadah zakat dilaksanakan dengan benar dan sempurna. Doa zakat fitrah merupakan bagian tak terpisahkan dari proses membayar zakat, sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar zakat yang dikeluarkan diterima dan menjadi pembersih harta serta jiwa.

Dalam praktiknya, banyak umat Muslim yang masih kebingungan tentang bacaan doa zakat fitrah sekeluarga latin yang benar ketika membayarkan zakat untuk diri sendiri maupun untuk anggota keluarga. Padahal, membaca doa dengan benar merupakan salah satu adab dalam menunaikan zakat fitrah yang perlu diperhatikan. Doa ini menjadi bukti niat tulus kita dalam melaksanakan perintah Allah SWT sekaligus harapan agar ibadah tersebut mendapat ridho-Nya.

Penting untuk mengetahui secara lengkap tentang doa zakat fitrah sekeluarga latin dan Arab beserta artinya, mulai dari niat mengeluarkan zakat fitrah untuk seluruh anggota keluarga hingga doa-doa yang dianjurkan dibaca saat membayar dan menerima zakat fitrah. Dengan mengetahui dan mengamalkan doa zakat fitrah sekeluarga latin ini, diharapkan ibadah zakat fitrah kita lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT sebagai bentuk ketaatan kita terhadap perintah-Nya sebagaimana termaktub dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 43.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Rabu (19/3).

Promosi 1

Dasar Hukum Zakat Fitrah dalam Islam

Kewajiban menunaikan zakat fitrah bagi setiap Muslim memiliki landasan kuat dalam ajaran Islam. Allah SWT telah menegaskan pentingnya menunaikan zakat dalam Al-Quran, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 43:

وَاَقِيْمُواالصَّلٰوةَ وَاٰتُواالزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ

Wa aqiimush-shalaata wa aatuz-zakaata war-ka'uu ma'ar-raaki'iin

Artinya: "Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk."

Ayat ini dengan jelas memerintahkan umat Muslim untuk menunaikan zakat, yang merupakan salah satu rukun Islam. Zakat fitrah sendiri memiliki kekhususan karena diwajibkan pada akhir bulan Ramadhan sebagai penyempurna ibadah puasa dan pembersih diri.

Selain itu, Rasulullah SAW juga telah menegaskan kewajiban zakat fitrah melalui berbagai hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA, bahwa Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebesar satu sha' kurma atau gandum atas setiap Muslim, baik yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak.

Dengan dasar hukum yang kuat ini, menunaikan zakat fitrah bukan hanya sekadar kewajiban formal, tetapi juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan kepedulian terhadap sesama Muslim, khususnya mereka yang kurang mampu agar dapat merayakan Idul Fitri dengan bahagia.

 

Niat Zakat Fitrah untuk Seluruh Keluarga

Bagi seorang kepala keluarga yang hendak membayarkan zakat fitrah untuk seluruh anggota keluarga yang menjadi tanggungannya, terdapat niat khusus yang perlu dibaca. Niat ini mencakup seluruh anggota keluarga yang nafkahnya menjadi tanggung jawabnya secara syar'i. Berikut bacaan niatnya:

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنِّي وَعَنْ جَمِيْعِ مَا يَلْزَمُنِي نَفَقَتُهُمْ شَرْعًا فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami'i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar'an fardhan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta'ala."

Niat ini sangat praktis karena mencakup seluruh anggota keluarga tanpa perlu menyebutkan satu per satu. Hal ini tentu memudahkan kepala keluarga yang memiliki banyak anggota keluarga yang menjadi tanggungannya.

Penting untuk diketahui bahwa niat merupakan rukun dalam ibadah, termasuk dalam menunaikan zakat fitrah. Oleh karena itu, membaca niat dengan benar dan penuh keikhlasan akan mempengaruhi keabsahan ibadah zakat fitrah yang dilakukan. Niat ini sebaiknya dibaca dalam hati atau diucapkan dengan lisan saat hendak menyerahkan zakat fitrah kepada amil zakat atau langsung kepada mustahiq (penerima zakat).

Niat Zakat Fitrah untuk Anggota Keluarga Secara Spesifik

Selain niat untuk seluruh keluarga, terdapat juga niat-niat khusus untuk masing-masing anggota keluarga secara spesifik. Berikut adalah rincian niat zakat fitrah untuk anggota keluarga:

1. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an nafsî fardhan lillaahi ta'alaa

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu karena Allah Ta'ala."

Niat ini dibaca ketika seseorang membayarkan zakat fitrah khusus untuk dirinya sendiri. Meskipun seseorang sudah berkeluarga, ia tetap perlu membayarkan zakat fitrahnya sendiri, baik dibayarkan oleh dirinya sendiri maupun oleh kepala keluarganya.

2. Niat Zakat Fitrah untuk Istri

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ زَوْجَتِي فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri'an zaujatî fardhan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta'ala."

Niat ini dibaca ketika seorang suami hendak membayarkan zakat fitrah untuk istrinya. Dalam Islam, suami bertanggung jawab atas nafkah istrinya, termasuk dalam menunaikan kewajiban zakat fitrah.

3. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ وَلَدِي فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri 'an waladi fardhan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku.... (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta'ala."

Niat ini dibaca ketika seorang ayah hendak membayarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakinya. Saat membaca niat ini, sebaiknya disebutkan nama anak yang dimaksud untuk lebih spesifik.

4. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ بِنْتِي فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri 'an binti fardhan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku.... (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta'ala."

Niat ini dibaca ketika seorang ayah hendak membayarkan zakat fitrah untuk anak perempuannya. Sama seperti niat untuk anak laki-laki, saat membaca niat ini sebaiknya disebutkan nama anak yang dimaksud.

Doa Saat Mengeluarkan Zakat Fitrah

Selain membaca niat, umat Muslim juga dianjurkan untuk berdoa ketika menyerahkan zakat fitrah. Doa ini merupakan permohonan kepada Allah SWT agar zakat yang dikeluarkan diterima sebagai amal ibadah. Berikut adalah doa yang dianjurkan untuk dibaca saat mengeluarkan zakat fitrah, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Rabbanaa taqabbal minnaa, innaka antas samii'ul 'aliim

Artinya: "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah [2]: 127)

Doa ini merupakan kutipan dari Al-Quran yang mengandung permohonan kepada Allah SWT agar menerima amal ibadah kita. Dalam konteks zakat fitrah, doa ini menjadi harapan agar Allah SWT menerima zakat yang telah dikeluarkan sebagai bentuk ketaatan dan mendapatkan pahala dari-Nya.

Membaca doa ini tidak hanya dianjurkan saat mengeluarkan zakat fitrah, tetapi juga bisa dibaca setelah melakukan berbagai amal ibadah lainnya. Ini menunjukkan bahwa seorang Muslim hendaknya selalu berharap agar amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT.

Penting untuk membaca doa ini dengan khusyu' dan penuh keikhlasan, sambil meyakini bahwa Allah SWT Maha Mendengar segala doa dan permohonan hamba-Nya, serta Maha Mengetahui segala niat dan amal perbuatan manusia.

 

Doa Saat Menerima Zakat Fitrah

Tak hanya bagi yang membayar zakat, orang yang menerima zakat fitrah juga dianjurkan untuk berdoa. Doa ini merupakan bentuk syukur atas rezeki yang diterima melalui perantara pembayar zakat. Berikut adalah doa-doa yang bisa dibaca oleh penerima zakat fitrah:

1. Doa Menurut Habib Hasan Ahmad Muhammad Al Kaf

ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ

Jarakallâhu fî mâ a'thaita wa bâraka fî mâ abqaita wa ja'alahu laka thahûran

Artinya: "Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu."

Doa ini mengandung harapan agar Allah SWT memberikan pahala kepada pemberi zakat atas apa yang telah dikeluarkannya, memberikan keberkahan pada harta yang masih dimilikinya, dan menjadikan zakat tersebut sebagai pembersih dosa dan jiwa bagi si pemberi.

2. Doa Menurut Syekh Nawawi Banten

طَهَّرَ اللهُ قَلْبَكَ فِي قُلُوْبِ الأَبْرَارِ وَزَكَّى عَمَلَكَ فِي عَمَلِ الأَخْيَارِ وَصَلَّى عَلَى رُوْحِكَ فِي أَرْوَاحِ الشُّهَدَاءِ

Thahharallāhu qalbaka fī qulūbil abrār, wa zakkā 'amalaka fī 'amalil akhyār, wa shallā 'alā rūhika fī arwāhis syuhadā'.

Artinya: "Semoga Allah menyucikan hatimu pada hati para hamba-Nya yang abrar. Semoga Allah bersihkan amalmu pada amal para hamba-Nya yang akhyar. Semoga Allah bershalawat untuk rohmu pada roh para hamba-Nya yang syahid."

Doa ini mengandung harapan yang lebih komprehensif, meliputi kesucian hati, kebersihan amal, dan kemuliaan roh bagi pemberi zakat. Ini menunjukkan bahwa zakat tidak hanya berdimensi sosial-ekonomi, tetapi juga spiritual yang mendalam.

 

Adab dan Etika dalam Membayar Zakat Fitrah

Selain niat dan doa, terdapat beberapa adab dan etika yang perlu diperhatikan dalam membayar zakat fitrah agar ibadah ini lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT:

1. Ikhlas dan Niat yang Benar

Membayar zakat fitrah hendaknya dilakukan dengan keikhlasan dan niat yang benar, yaitu semata-mata karena Allah SWT, bukan karena riya' (pamer) atau sum'ah (mencari popularitas). Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-Bayyinah ayat 5 yang menekankan pentingnya keikhlasan dalam beribadah.

2. Mendahulukan yang Lebih Berkualitas

Zakat fitrah sebaiknya dikeluarkan dengan kualitas terbaik dari apa yang kita miliki, tidak dengan yang buruk atau yang tidak kita sukai. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 267 yang menganjurkan untuk mengeluarkan sebagian dari hasil usaha yang baik-baik.

3. Menyegerakan Pembayaran

Disunnahkan untuk menyegerakan pembayaran zakat fitrah, tidak menunda-nunda hingga mendekati waktu shalat Idul Fitri. Bahkan, sebagian ulama menganjurkan untuk membayarnya sejak awal Ramadhan, meskipun umumnya dibayarkan pada malam atau pagi hari raya Idul Fitri.

4. Mengeluarkan kepada yang Berhak

Zakat fitrah hendaknya disalurkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahiq), yaitu delapan golongan sebagaimana disebutkan dalam Surah At-Taubah ayat 60. Namun, prioritas utama penerima zakat fitrah adalah fakir miskin, sesuai dengan tujuan utama zakat fitrah untuk mencukupi kebutuhan mereka di hari raya.

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, sebagai penyempurna ibadah puasa Ramadhan dan pembersih jiwa sebelum menyambut hari raya Idul Fitri. Dalam menunaikannya, terdapat niat dan doa yang perlu dibaca, baik bagi yang membayar maupun yang menerima zakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya