SDA Dukung Prabowo, Emron Pangkapi: Semoga Tak Jadi Dagelan

Emron Pangkapi mengatakan, apa yang diputuskan partainya melalui Suryadharma Ali tidak sesuai mekanisme partai.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 19 Apr 2014, 00:49 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2014, 00:49 WIB
[FOTO] Tokoh Islam Rapatkan Barisan Jelang Pilpres
Emron Pangkapi (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi mengatakan, apa yang diputuskan partainya melalui Ketua Umum Suryadharma Ali (SDA) untuk mendukung Prabowo Subianto dan merapat ke Partai Gerindra adalah keputusan nyeleneh.  Untuk menjatuhkan dukungan kepada Prabowo, seharusnya melalui mekanisme yang diputuskan bersama seperti tertuang dalam AD/ART partai.

"Apa yang tadi berlangsung bukan soal Prabowonya tapi mekanisme. Untuk mencalonkan Prabowo ada forumnya, (yaitu) Mukernas," terang Emron Pangkapi di Kantor PPP, Jakarta, Jumat (18/4/2014) malam.

Emron melanjutkan, sampai sekarang partai berlambang kabah itu juga belum menentukan apakah akan berkoalisi dengan partai Islam atau partai nasional. Emron menegaskan, partai yang dominan dengan warna hijau ini bukanlah milik pribadi SDA.

"Mudah-mudahan ini tidak jadi dagelan politik. Yang jelas DPP belum menentukan koalisi dengan partai manapun. Itu tadi keputusan Suryadharma dan kawan-kawan," kesal Emron.

Emron sangat menyayangkan langkah-langkah yang diambil SDA dan rekan-rekannya. "Ini ilegal. Ini kan bukan perusahaan bukan milik pribadi, ini alat perjuangan umat semua harus dilandasi," tandas Emron.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) menyatakan, partainya telah sepakat untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra. Menurutnya, keputusan itu bulat disepakati semua pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP.

"Saya selaku Ketum PPP, beserta wakil-wakil Ketua Umum, sejumlah ketua, sejumlah wasekjen, wakil ketua majelis syariah, dan anggota majelis syariah telah sepakat, bahwa Bapak Haji Prabowo Subianto sebagai capres Indonesia," tegas Suryadharma, Jumat 18 April 2014.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya