Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar menggelar rapat evaluasi hasil Pileg 9 April lalu setelah gagal meraih target suara 26%. Rapat evaluasi itu rencananya dilakukan malam ini di kantor DPP Partai Golkar di kawasan Slipi, Jakarta Barat.
"Nanti malam kita ketemu di BKPP (Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu) Partai Golkar untuk membahas pelaksanaan Pileg dan sekaligus merumuskan laporan untuk disampaikan kepada DPP," ujar Sekjen Golkar Idrus Marham di kediaman Aburizal Bakrie, Jalan Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2014).
Pertemuan yang dihadiri para ketua DPP itu juga akan membahas persiapan menghadapi Pilpres, 9 Juli mendatang. Pembahasan tersebut termasuk rencana koalisi dan penetapan capres-cawapres yang akan diusung Golkar nanti.
"Persiapan Pilpres termasuk di dalamnya. Penetapan pasangan capres-cawapres yang diusung partai Golkar," jelas Idrus.
Selain itu, kata Idrus, pertemuan ini juga akan membahas rencana pelaksanaan Rapimnas yang akan dilakukan pertengahan Mei nanti. Hasil rapat tersebut, nantinya akan menjadi pembahasan rapat di tingkatan DPP pekan depan.
"Jadi minggu depan rapat dengan DPP, dan persiapan Pilpres nanti, dari BKPP akan dibahas di DPP," pungkas Idrus.
Pada Pileg lalu, Golkar hanya mampu mendulang 14% suara atau berada di urutan kedua perolehan tertinggi. Sementara urutan pertama diraih PDIP dengan suara 19%. Karena itu, Golkar harus membentuk koalisi menuju Pilpres 2014 pada 9 Juli mendatang.
Setidaknya ada 3 kubu yang terbentuk di internal Golkar dalam konstelasi politik 2014. Kubu Ical, Jusuf Kalla (JK) dan Akbar Tandjung. Kubu Ical pun digoyang. Pencapresan Ical disebut-sebut sebagai penyebab gagalnya perolehan suara Pileg. Wacana evaluasi pencapresan Ical pun bergulir.
Di tengah perpecahan internal, Golkar terus berupaya mendekati sejumlah partai lainnya untuk membentuk koalisi. Minggu 27 April malam, Capres PDIP Jokowi menemui kediaman Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Namun pertemuan itu belum menghasilkan kesepakatan.
Sementara di bursa cawapres, nama JK juga muncul dari tiga partai, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Nasdem. Ketiga partai ini bahkan sudah ancang-ancang memasangkan JK sebagai cawapres Jokowi.
Selasa 29 April siang, Aburizal Bakrie juga mendapat kunjungan dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pertemuan tersebut membahas soal rencana koalisi antara kedua partai. Namun belum ada keputusan apapun dalam pertemuan tersebut. (Yus)
Advertisement