Liputan6.com, Jakarta Gedung Putih adalah tempat yang pusat pemerintahan di Amerika Serikat. Gedung yang terletak di Amerika Serikat ini juga menjadi impian bagi banyak pencari kerja untuk dapat bekerja di sana. Tentu, tak sembarang orang bisa bekerja di Gedung Putih. Dibutuhkan talenta dan mental yang kuat agar dapat bekerja sesuai dengan standar.
Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi 3 muslim berikut ini. Mau tak mau, harus diakui bahwa citra muslim di Amerika Serikat belum sepenuhnya membaik sejak berbagai serangan yang disinyalir dilakukan oleh oknum muslim. Dibutuhkan perjuangan yang besar agar mereka dapat diterima dan diakui sebagai staf pemerintahan di Gedung Putih. Untuk mencapai karirnya saat ini, mereka telah melalui berbagai rintangan. Siapa sajakah mereka?
Lori Ismail
Wanita kelahiran Dearborn, Michigan ini bekerja di Kantor Hubungan Legislatif. Michigan memang dikenal sebagai kota yang menjadi tempat tinggal komunitas muslim terbesar di Amerika Serikat. Awalnya, lulusan Univesity of Michigan ini tak mendapat restu dari keluarga untuk bekerja di Gedung Putih. Keluarganya menginginkan Lori bekerja di bidang bisnis, kedokteran, atau menjadi insinyur. Namun, Lori tetap pada pendiriannya untuk mengabdikan diri di bidang pelayanan publik.
Sebagai seorang Muslim, Lori tak merasa latar belakangnya tersebut menghalangi kariernya di Gedung Putih. Dengan percaya diri, Lori merasa statusnya sebagai Muslim adalah asetnya. Karyawan di Gedung Putih sendiri datang dari berbagai kalangan agama dan bangsa, dan menjadi seorang muslim yang bekerja di Gedung Putih adalah kebanggaan tersendiri bagi Lori Ismail.
Siapa lagi berikutnya, selengkapnya baca di sini
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
Baca Juga
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.
Advertisement