Petunjuk Rasulullah untuk Meraih Lailatul Qadar

Menjelang akhir Ramadan, Rasulullah SAW biasanya lebih fokus beribadah, terutama sepuluh malam terakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jun 2017, 20:21 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2017, 20:21 WIB
Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan

Liputan6.com, Jakarta Sudah hampir separuh ibadah puasa dilalui Umat Islam. Itu artinya sebentar lagi bulan Ramadan akan berakhir. Belum tentu di tahun berikutnya, seseorang bisa mendapati kesempatan yang sama, yaitu mengerjakan puasa di siang hari dan diberi kesehatan untuk menyemarakkan malamnya dengan beribadah.

Karenanya, gunakanlah sisa waktu Ramadan ini dengan sebaik mungkin. Perbanyaklah ibadah dan amal shaleh.

Seperti mengutip laman Islami.co, Kamis (15/6/2017), menjelang akhir Ramadan, Rasulullah SAW biasanya lebih fokus beribadah, terutama di sepuluh malam terakhir. Hal ini sebagaimana yang disebutkan ‘Aisyah:

 

Berdasarkan hadis ini, dapat disimpulkan bahwa sepuluh malam terakhir Ramadan merupakan waktu yang terbaik untuk beribadah. Sebagian ulama mengatakan, Rasulullah SAW meningkatkan kesungguhannya beribadah pada sepuluh malam terakhir dibandingkan malam sebelumnya.

Menurut Ibnu Bathal, hadis ini menginformasikan kepada kita, bahwa malam lailatul qadar terdapat pada sepuluh malam terakhir Ramadan. Karenanya, Rasulullah lebih fokus beribadah pada malam tersebut dan menganjurkan kepada umatnya untuk melanggengkan ibadah di malam sepuluh terakhir.

Karena kita tidak tahu secara pasti kapan terjadinya malam lailatul qadar, usahakan setiap malam di sepuluh terakhir diisi dengan memperbanyak ibadah.

Usahakan tidak ada satu malam pun yang tidak dihiasi dengan ibadah, supaya malam lailatul qadar tidak terlewatkan. Semoga kita diberi kesempatan untuk bertemu dengan malam terbaik itu. Wallahu a’lam

*Artikel ini sebelumnya tayang di Islami.co yang ditulis oleh Hengky Ferdiansyah

Simak video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya