Berbagi Takjil, Cara Rajut Kebersamaan Antar-umat Beragama

Para siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Katolik Santo Yusup di Sumenep, Madura, Jawa Timur, sengaja berdiri di tepi jalan demi bisa membagikan takjil pada mereka yang lewat.

oleh Mohamad Fahrul diperbarui 04 Jun 2018, 17:15 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2018, 17:15 WIB
Berbagi Takjil, Cara Rajut Kebersamaan Antar-umat Beragama
Para siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Katolik Santo Yusup di Sumenep, Madura, Jawa Timur, sengaja berdiri di tepi jalan demi bisa membagikan takjil pada mereka yang lewat. (Liputan6.com/Mohamad Fahrul)

Liputan6.com, Sumenep - Perbedaan keyakinan bukanlah sebuah penghalang dalam menjalin kebersamaan antar-umat beragama. Hal itulah yang ditunjukkan para siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Katolik Santo Yusup di Sumenep, Madura, Jawa Timur saat membagikan takjil gratis kepada kaum muslim yang sedang berpuasa.

"Kita ingin membangun sikap toleransi dan menghargai antar sesama umat beragama. Apalagi hidup di lingkungan masyarakat plural, jadi sangat penting untuk membangun kesadaran hidup bersama untuk merawat kehidupan yang penuh kedamaian," kata Kepala SMP Katolik Santo Yusup, Kabupaten Sumenep, M Krisnu Setio Dwiono, Sabtu, 26 Mei 2018.

Krisnu menjelaskan, kegiatan membagi takjil gratis pada bulan Ramadan dilakukan setiap tahun. Cara itu diyakini bisa menanamkan sikap menghargai satu sama lain tanpa memandang perbedaan.

"Mulai sekarang anak-anak ini harus diajari berbagi antar sesama. Sebab kehidupan yang penuh kedamaian ini harus selalu dijaga, agar tidak saling membeda-bedakan, supaya kelak mereka dapat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan," ucap dia.

Dalam kegiatan bagi-bagi takjil gratis, puluhan siswa katolik terlihat antusias. Mereka berbondong-bondong berjalan menghampiri tukang becak maupun pejalan kaki sambil membagikan takjil yang disediakan dengan hasil sumbangan sukarela.

Tanpa rasa lelah, mereka terus menunggu abang becak yang melintas didepan sekolahnya sembari membawa kardus berisi takjil untuk membantu sesama agar abang becak tersebut tidak membeli makanan sebagai santapan buka puasa.

Sebanyak 160 bungkus takjil yang disediakan habis dalam waktu hampir satu jam. Siswa yang terlibat merasa senang karena niat mereka berjalan lancar sesuai harapan.

"Kami senang sekali bisa berbagi rezeki seperti ini," kata salah satu siswa Katolik, Bernadette Graciela S, usai bagi takjil gratis kepada Liputan6.com.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya