Waspada, Modus Pelaku Pungli di Jalur Mudik

Polda Riau mengungkap sejumlah modus oknum untuk menarik pungli dari para pemudik.

diperbarui 13 Jun 2018, 22:40 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2018, 22:40 WIB
Menikmati Panorama Kelok Sembilan di Jalur Mudik Sumbar - Riau
Pemudik yang melewati Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) – Riau, pastinya akan dimanjakan dengan panorama cagar alam dan gunung-gunung

Pekanbaru - Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Riau mengantisipasi aksi pungutan liar (pungli) yang berpotensi terjadi di setiap jalur mudik, terutama jalur favorit yang berpotensi terjadi kemacetan pada lebaran 2018 ini.

Direktur Lalu Lintas Polda Riau, Kombes Pol Rudi Syarifudin di Pekanbaru, Senin mengatakan keberadaan pungutan liar (Pungli) menjadi salah satu atensi penegak hukum pada mudik Idul Fitri 1439 Hijriah ini.

"Premanisme seperti pemalakan dan pungli menjadi salah satu fokus kita, dan kami siap untuk memproses secara pidana," kata Rudi.

Praktik pungli merupakan salah satu masalah yang kerap dihadapi pemudik, terutama pada saat puncak arus mudik yang berujung pada kemacetan.

Informasi yang dihimpun Riauonline.co.id, modus pelaku pungli dengan menyiapkan jalur alternatif, atau sebagai pengatur lalu lintas dadakan, mereka kemudian meminta imbalan kepada pemudik. Beberapa dari para pelaku juga kerap mengambil kesempatan untuk memintai uang parkir dengan harga jauh diatas regulasi di lokasi rekreasi.

Untuk itu, dia menuturkan pihaknya akan menindak tegas dan memprose setiap laporan yang masuk ke polisi.

Selain pelaku Pungli yang dilakukan oleh oknum masyarakat, Rudi juga mewanti-wanti setiap personelnya maupun oknum berpakaian Dinas untuk tudak melakukan tindakan tersebut.

"Jadi saya tegaskan, tidak hanya preman tapi juga oknum yang berpakaian dinas. Kita tindak tegas," tegasnya.

Menurut dia, tindakan tegas itu merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo serta Kapolri Jenderal Tito Karnavian, demi kenyamanan bagi para pemudik.

Polda Riau sendiri telah menyiapkan sembilan jalur alternatif guna mengantisipasi kemacetan pada arus mudik, yang diperkirakan puncak arus terjadi pada malam lebaran.

"Fokus kita yang paling utama itu ke Sumatera Barat, karena dari tahun-tahun sebelumnya pemudik menuju ke Sumatera Barat jauh lebih tinggi dibanding daerah lainnya," kata Rudi.

Polda Riau sebelumnya menyatakan telah menyiagakan 1.399 personel dan membentuk 56 pos pelayanan serta pos pengamanan guna mengamankan jalur mudik dalam Operasi Ketupat Muara Takus 2018.

"Total personel kita 1.399 orang. (Ditambah) dari Dinas atau unsur instansi lainnya menjadi 1.907 orang," kata Kepala Kepolisian Daerah Riau, Inspektur Jenderal Polisi Nandang.

 

Baca berita menarik lainnya dari Riauonline.co.id di sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya