Liputan6.com, Jakarta Orang Betawi punya makanan favorit untuk berbuka puasa. Namun kini, lontong dan gorengan tampaknya masih menjadi makanan favorit masyarakat Jakarta untuk santap buka puasa. Namun, sesungguhnya tren ini baru terjadi belakangan.
Seperti sunnah Nabi Muhammad SAW untuk berbuka dengan yang manis, orang Betawi memfavoritkan makanan yang berselimut gula karena terasa tidak menyengat di perut setelah seharian tidak makan dan minum.
Baca Juga
Yahya Andi Saputra, budayawan Betawi, menyebut makanan favorit orang Betawi untuk berbuka puasa adalah kolak macam-macam varian dan kurma. “Penting juga timun suri. Lembut. Enggak nyakitin perut. Putu mayang. Lupis. Juga air manis,” ujar Yahya kepada Liputan6.com, Selasa (7/5/2019).
Advertisement
Biasanya putu mayang dan lupis dijual oleh ibu-ibu Betawi di kampung-kampung. Lupis berbahan dasar tepung ketan, dibentuk segitiga tapi ada juga yang panjang seperti lontong, serta berlumur kelapa dan gula merah. Namun sekarang, sudah agak jarang menemukan makanan ini di Jakarta.
Hampir sama dengan lupis, putu mayang adalah kue tradisional yang dibuat dari tepung kanji atau tepung beras yang dibuat menyerupai mi. Ada campuran santan kelapa serta disajikan dengan kinca atau gula merah cair. Rasanya enak dan manis.
Temukan lupis di sini
Dikutip dari Antara, Bazar Ramadan 1940 H di Matraman, Jakarta, yang diselenggarakan sejak awal puasa menjadi peluang bisnis bagi warga setempat untuk menjajakan hidangan berbuka puasa.
Firman, salah satu pedagang makanan di Bazaar Ramadan Matraman ini, menjual lemang, makanan khas Sumatera yang terbuat dari beras ketan ketan dan santan dimasukkan ke dalam seruas bambu, kemudian dibakar sampai matang.
“Saya jual Rp50.000/batang," kata Firman, yang ditemui di tengah-tengah penyelenggaraan Bazar Ramadan Matraman, Jakarta Timur, Senin. Selain menjual lemang, Firman juga menjajakan makanan lain, di antaranya serabi, lupis, ongol-ongol, dan kelepon. Untuk serabi dijual seharga Rp10.000 per pasang, sedangkan untuk lupis, ongol-ongol, dan kelepon dijual dengan harga Rp10.000 per tiga buah.
Pedagang lain yang berjualan di Bazaar Ramadan Matraman ini adalah Eko, yang berjualan kue kamir khas Pekalongan, Jawa Tengah. “Kue sejenis apem, yang terbuat dari tepung beras atau tepung terigu, identik dengan tape,” kata Eko, yang baru pertama berjualan di Bazar Ramadan Matraman.
Kemudian ada juga Agustina, yang merupakan pendatang baru di bazar ini. Dia berjualan karena melihat bazaar di Matraman ini selalu ramai tiap tahun. “Saya baru kali ini jualan di sini, katanya ramai jadi saya tahun ini mencoba jualan kalau tahun lalu saya yang jajan,” kata Agustina.
Agustina menjual es buah, risol, kolak, aneka gorengan dan lupis Betawi. Lupis Betawi adalah makanan khas Jakarta yang banyak bermunculan saat bulan puasa, terbuat dari ketan putih yang disajikan dengan gula merah cair. Rasa dari lupis ini manis dan legit.
Jika ingin ngabuburit sambil mencari takjil, Anda bisa ke lokasi ini. Bazaar Ramadan diadakan di samping Masjid Jami’ Matraman, di Jalan Pegangsaan RT001/RW4, Menteng, Matraman, Jakarta Pusat. Bazaar Ramadan ini buka selama bulan Ramadan sejak pukul 15.00 WIB.
Advertisement