Pemkot Jaktim Gelar Bazar Ramadhan Jual Berbagai Kebutuhan

Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) berencana menggelar kegiatan bertema Ramadhan Market dengan konsep bazar di masing-masing kelurahan selama Ramadhan 1443 Hijriah atau 2022 ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2022, 01:20 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2022, 01:20 WIB
FOTO: Berbagi Sayuran Gratis untuk Warga Terdampak Pandemi di Bulan Ramadhan
Warga antre mengambil sayuran gratis saat bazar di Masjid Ar Ruhama, Jati Padang, Minggu, (25/4/2021). Bazar sayuran gratis tersebut sebagai bentuk aksi solidaritas Masjid Ar Ruhama dalam membantu warga lainnya yang terdampak pandemi COVID-19 saat Ramadhan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) berencana menggelar kegiatan bertema Ramadhan Market dengan konsep bazar di masing-masing kelurahan selama Ramadhan 1443 Hijriah atau 2022 ini.

Disampaikan Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Timur Achmad Salahuddin, kegiatan bazar Ramadhan menjual berbagai kebutuhan itu dimulai pada 5 April 2022.

"Sesuai Instruksi Sekda No 28 tahun 2022 itu, kalau tidak salah mulai 5 April, pukul 10.00-16.00 WIB," ujar Salahuddin melansir Antara, Selasa (5/4/2022).

Menurut dia, peserta kegiatan Ramadhan Market merupakan hasil kurasi dari Jakpreneur dan Sudin Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM).

Salahuddin menyebut, Pemkot Jakarta Timur juga akan bekerja sama dengan pihak swasta di masing-masing kelurahan dengan sistem tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) untuk penyelenggaraan kegiatan.

"Ramadhan Market di seluruh kelurahan di wilayah Jakarta Timur bekerja sama dengan pihak CSR di wilayah masing-masing. Barang yang dijual macam-macam," papar Salahuddin.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya pada Ramadhan 1443 Hijriah juga sudah menyiapkan kegiatan seperti khatam Al-Qur'an, mengaji, dan mengikuti kuliah tujuh menit (kultum) bagi para aparatur sipil negara (ASN).

Kemudian program berbagi takjil, makanan untuk sahur di masing-masing wilayah menggunakan sistem CSR, lalu pemasangan ornamen Ramadhan di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT).

"Rangkaian dukungan Ramadhan dari pemasangan ornamen-ornamen yang akan dilakukan oleh Bank DKI dan LRT Jakarta di wilayah KBT Duren Sawit dan Pulo Gadung," jelas Salahuddin.

 

Tips Sholat Tarawih di Masjid Tetap Aman

FOTO: Berbagi Sayuran Gratis untuk Warga Terdampak Pandemi di Bulan Ramadhan
Warga mengambil sayuran gratis saat bazar di Masjid Ar Ruhama, Jati Padang, Minggu, (25/4/2021). Bazar sayuran gratis tersebut sebagai bentuk aksi solidaritas Masjid Ar Ruhama dalam membantu warga lainnya yang terdampak pandemi COVID-19 saat Ramadhan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jika pada Ramadhan tahun sebelumnya sholat tarawih dan buka bersama diimbau untuk dilakukan di rumah masing-masing, tidak demikian dengan tahun ini. Pemerintah telah melonggarkan sejumlah aturan terkait pandemi COVID-19 karena Indonesia dalam proses transisi menuju endemi.

Cakupan vaksinasi dosis lengkap yang telah mencapai lebih dari 70 persen, memungkinkan sejumlah pelonggaran dilakukan seperti misalnya mudik Lebaran hingga sholat tarawih secara berjamaah di masjid. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Meski demikian, vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe kembali mengingatkan agar masyarakat meminimalisasi risiko. Ini karena apa pun yang dilakukan di tengah pandemi, risiko tertular COVID-19 pasti ada.

"Jadi walaupun kita sudah mulai melonggarkan berbagai aktivitas, memperbanyak sosialisasi, bertemu dengan teman, keluarga, tetap kita lakukan dengan aman," kata Dirga dalam Virtual Class Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Salah satu yang dicontohkan Dirga yakni sholat tarawih. Meski Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan jemaah boleh kembali merapatkan shaf ketika sholat, Dirga mengingatkan agar penggunaan masker harus dimaksimalkan.

"Jadi kita ingatkan kanan-kiri kita, kan suka ada yang lupa pakai masker. Mungkin lupa habis wudhu. Itu sangat penting," ujarnya.

Menurut Dirga, ketika berbagai pelonggaran telah mulai diterapkan, kesadaran diri pun perlu ditingkatkan.

"Kalau ada yang menunjukkan gejala batuk, pilek, jangan memaksakan diri ke masjid. Jangan menulari orang lain."

"Atau kita tahu di kiri-kanan kita ada jamaah yang pilek, sudah deh kita saja yang ngalah, kita saja yang pindah," tuturnya.

Selain itu, Dirga juga berpesan pada para pengurus masjid agar memastikan sirkulasi udara di masjid berjalan baik. Caranya dengan membuka pintu, jendela, atau ventilasi.

"Buat pengurus masjid, upayakan kalau pintunya bisa dibuka, jendela bisa dibuka, dan ventilasi udara baik, itu sangat membantu untuk mencegah penularan," jelasnya.

Demikian pula dengan aktivitas buka bersama atau pun mudik, protokol kesehatan masing-masing individu harus tetap diterapkan. "Mau tak mau, suka tidak suka sekarang kita sedang dalam transisi dari pandemi menuju endemi, dan kitalah yang harus pintar-pintar menyesuaikan diri," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya