Roro Fitria Melahirkan Anak Pertama, Ini Pahala dan Keutamaan Bagi Ibu Bersalin

Seorang istri yang melahirkan anaknya dengan nyawa sebagai taruhannya akan mendapatkan pahala yang besar sebagaimana pahalanya orang yang berpuasa dan berjihad di jalan Allah SWT.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Agu 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2022, 16:30 WIB
Lewat Persalinan Normal, Ini 6 Momen Haru Roro Fitria Melahiran Anak Pertama
Momen Haru Roro Fitria Melahiran Anak Pertama. (Sumber: Instagram/roro.fitria1989)

Liputan6.com, Cilacap - Kebahagiaan tengah menyelimuti pasangan artis Roro Fitria dan Andri Irwan. Pasalnya baru saja Roro Fitria melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki.

Roro Fitria melahirkan anak pertamanya itu melalui persalinan normal. Hal ini diketahui dari unggahannya melalui akun Instagram yang terverifikasi menjadi miliknya.

"....pengorbanan bertaruh nyawa dalam berjuang hadirnya dirimu di dunia ini... Seribu satu rasa sakit hilang sirna tatkala tangisanmu menggema...," tulis Roro Fitria, Jumat (26/8/2022).

Ia juga menyatakan rasa syukurnya atas anugerah dari Allah SWT berupa titipan seorang anak.

Alhamdulillahirobilalaamiin_ Matur sembah nuwun Gusti telah Engkau berikan titipan berkah ingkang luar biasa," imbuhnya.

Roro Fitria yang telah mengetahui jenis kelamin sang bayi sebelum melahirkan sudah menyiapkan nama untuk si buah hati.

"Alhamdulillahirobilalaamiin_••Matur sembah nuwun Gusti telah Engkau berikan titipan berkah ingkang luar biasa : 💚 Muhammad Sulthan Al-Fathir 💚," tambahnya.

Wanita kelahiran Yogyakarta, 29 Desember 1989 ini mengakui bahwa melahirkan normal itu sakit. Meski begitu, ia sangat bersyukur.

"Nyai sangat bersyukur dan bangga telah menjadi seorang ibu dengan persalinan normal yang luarbiasa indahnya dan sakitnya," pungkasnya.

Terlepas dari rasa bahagia dan rasa sakit ketika melahirkan yang dialami Roro Fitria, ternyata Islam menjelaskan perihal pahala besar yang diberikan bagi ibu hamil yang dengan melahirkan anaknya.

Pahala yang besar ini tentunya sepadan dengan saat-saat berat ketika melahirkan, yakni nyawa sebagai taruhannya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pahala Bagi Ibu Yang Melahirkan

Pahala bagi ibu melahirkan sangat besar. Sebagaimana dikutip dari umma.id terdapat sebuah hadis yang menyatakan, Salamah, wanita yang merawat Ibrahim – putra Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam – pernah bertanya, “Ya Rasulullah, anda sering memberi kabar gembira dengan amal kepada para lelaki, tapi anda tidak memberi kabar gembira kepada para wanita?”

Kemudian Nabi SAW memberi motivasi kepadanya, 'Tidakkah para wanita senang, ketika dia hamil dari suaminya, dan dia ridha, maka dia mendapat pahala seperti orang yang puasa dan tahajud ketika sedang jihad fi sabilillah'.

Ketika sedang kontraksi, maka ada janji yang sangat menyejukkan mata yang belum pernah diketahui penduduk langit dan bumi. Setelah dia melahirkan, lalu menyusui bayinya, maka setiap isapan ASI akan menghasilkan pahala. Jika dia bergadang di malam hari maka dia akan mendapat pahala seperti membebaskan 70 budak fi sabilillah…

Selain itu, jikalau seorang ibu meninggal ketika melahirkan maka disebut mati syahid. Wanita yang tengah hamil maupun melahirkan akan merasakan berbagai macam rasa sakit. Karena itu, Allah menjanjikan mati syahid kepada wanita hamil yang meninggal dunia ketika melahirkan.

Rasulullah SAW bersabda:

Tahukah kalian, siapa orang yang mati syahid di kalangan umatku?” beliau menjawab, orang yang mati syahid di kalangan umatku cuma sedikit. Orang yang mati berjihad di jalan Allah, syahid, orang yang mati karena Tha’un, syahid. Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena sakit perut, syahid. Dan perempuan yang mati karena nifas, dia akan ditarik oleh anaknya menuju surga dengan tali pusarnya.” (HR. Ahmad)

Dalam riwayat lain disebutkan perihal predikat syahid ketika meninggal dunia dalam kondisi melahirkan.

Mati syahid itu ada tujuh, selain mati terbunuh dalam perang fii sabilillah, yaitu: mati karena penyakit tha’un, mati karena tenggelam, mati karena penyakit lambung, mati karena sakit perut, mati karena terbakar, mati karena tertimpa reruntuhan, dan perempuan yang mati karena hamil atau melahirkan.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Nasai dan Malik).

Penulis: Khazim Mahrur

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya