Doa Buka Puasa Sunah Senin-Kamis Arab, Latin, serta Artinya: Amalkan dan Raih Keberkahan

Puasa sunah Senin dan Kamis merupakan ibadah yang banyak dilakukan oleh umat Islam. Ibadah ini juga jarang ditinggalkan oleh Rasulullah SAW. Bahkan, Rasulullah SAW bersemangat untuk melaksanakn puasa sunah ini.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 03 Okt 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2022, 16:30 WIB
Doa Berbuka Puasa Ganti (Qadha)
Ilustrasi Membaca Doa Berbuka Puasa Credit: shutterstock.com

Liputan6.com, Bogor - Puasa sunah Senin dan Kamis merupakan ibadah yang banyak dilakukan oleh umat Islam. Ibadah ini juga jarang ditinggalkan oleh Rasulullah SAW. Bahkan, Rasulullah SAW bersemangat untuk melaksanakn puasa sunah ini.

Sebuah hadis meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata, “Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad).

Dalam hadis riwayat Tirmidzi dan Ahmad juga menegaskan bahwa Rasulullah SAW selalu menjalankan puasa sunah Senin dan Kamis. Aisyah radhiyallahu anha, berkata:

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ 

Artinya: “Nabi SAW selalu menjaga puasa Senin dan Kamis.” (HR Tirmidzi dan Ahmad).

Ada beberapa keutamaan bagi orang yang menjalankan puasa Senin dan Kamis. Salah satunya Senin dan Kamis adalah hari penyetoran amal manusia. Rasulullah SAW ingin amalnya diserahkan ketika berpuasa.

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ 

Artinya: “Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa.” (HR Tirmidzi).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Bacaan Doa Buka Puasa

Bacaan Doa Berbuka Puasa
Ilustrasi Berbuka Puasa Credit: shutterstock.com

Puasa sunah Senin dan Kamis dapat diamalkan oleh umat Islam. Secara umum, tata cara pelaksanaan puasa ini tidak jauh berbeda dengan puasa pada umumnya. Puasa ini dimulai saat terbit fajar hingga terbenamnya matahari (waktu Maghrib). 

Ketika berbuka puasa, dianjurkan untuk membaca doa. Umumnya ada dua doa yang sering dibaca.

Berikut doa Rasulullah SAW saat berbuka puasa dari sahabat Mu’adz bin Zuhrah yang diriwayatkan Abu Daud.

كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ 

Artinya: “Rasulullah ketika Berbuka, beliau berdoa: ‘Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.” (HR. Abu Daud).

Berikut doa Rasulullah SAW saat berbuka puasa dari Abdullah bin ‘Umar yang diriwayatkan Abu Daud.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah.” (HR. Abu Daud).

Menurut pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS), kedua doa buka puasa tersebut boleh dilafalkan saat berbuka puasa.

"Kedua-duanya boleh dipakai. Yang ngomong bukan Ustaz Abdul Somad, tapi Syekh Ibn Utsaimin, ulama Saudi Arabia. (Syekh Utsaimin pernah ditanya). Syekh kalau mau buka puasa apa doanya? Pilihlah Allahumma laka shumtu bisa, Dzahabaz zhama'u boleh," jelasnya dikutip dari YouTube Ustadz Menjawab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya